Kerangka Berpikir LANDASAN TEORI
kompetensi dasar melengkapi cerita sederhana dengan kata yang tepat untuk siswa kelas II SD N Karangsari Yogyakarta.
Menurut Kasbolah 2001:10 PTK memiliki 4 tahapan kegiatan yang ada
pada setiap
siklus yaitu
aperencanaan, btindakan,
cpengamatanpengumpulan data, dan drefleksi. Seperti yang digambarkan oleh Kasbolah sebagai berikut:
Gambar 3.1. Bagan Penelitian menurut Kasbolah 2001:10
Dari bagan menurut Kasbolah 2001:10 dapat dijelaskan bahwa PTK mulai dilaksanakan dari siklus I yang terdiri dari empat kegiatan yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Pada kegiatan yang pertama yaitu pada kegiatan perencanaan, peneliti merancang tindakan yang
akan dilakukan berdasarkan masalah yang ada mengenai kurangnya kemampuan menulis pada siswa kelas II SD N Karangsari Yogyakarta.
Dengan menggunakan media cerita bergambar, peneliti merancang agar permasalahan mengenai kemampuan menulis tepatnya pada kompetensi dasar
melengkapi cerita sederhana dengan kata yang tepat dapat teratasi. Kegiatan yang kedua adalah pelaksanaan, tindakan atau pelaksanaan PTK dilakukan
Pelaksanaan Perencanaan
Pengamatan Pelaksanaan
SIKLUS I
Perencanaan
SIKLUS ? SIKLUS II
Perencanaan Pengamatan
Refleksi
berdasarkan perencanaan sebelumnya yang didasarkan pada pertimbangan teoritik dan empirik sehingga hasil yang dicapai akan optimal. Kegiatan ketiga
adalah pengamatan, kegiatan pengamatan adalah proses mengamati pelaksanaan tindakan dan hasil yang ditimbulkan setelah melakukan tindakan.
Pada kegiatan ini, peneliti mengumpulkan data mengenai proses perubahan yang terjadi setelah menggunakan media cerita bergambar pada pembelajaran
menulis untuk kompetensi dasar melengkapi cerita sederhana dengan kata yang tepat. Kegiatan keempat adalah tahap refleksi, kegiatan ini merupakan
tindakan untuk merefleksikan kegiatan yang telah dilakukan. Pada tahap ini, peneliti menganalisis semua informasi yang diperoleh pada pelaksanaan
kegiatan menulis cerita sederhana dengan kata yang tepat dengan menggunakan media gambar. Hasil refleksi akan dipakai sebagai dasar
kegiatan siklus selanjutnya. Melalui siklus I, peneliti melihat peluang keberhasilan yang dicapai dan melihat hambatan dari kegiatan refleksi yang
telah dilakukan. Apabila hasil akhir pada siklus I belum maksimal, maka peneliti akan melakukan penelitian kembali pada siklus selanjutnya yaitu
siklus II. Pelaksanaan siklus II merupakan kegiatan untuk memaksimalkan hasil
dari siklus I. Pada siklus II kegiatan yang dilakukan hampir mirip dengan siklus I meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Siklus II
dilakukan untuk perbaikan dari siklus I dalam tiap proses kegiatannya supaya mendapatkan hasil yang di inginkan. Hasil dari siklus II diharapkan
menunjukkan perbaikan dari siklus I dan lebih meningkat sehingga tujuan dari penelitian akan tercapai. Apabila dalam siklus II peneliti belum mendapatkan
hasil yang diinginkan, maka penelitian dapat dilanjutkan pada siklus III yang merupakan perbaikan dari siklus I dan siklus II.