93 Untuk hasil perolehan nilai kemampuan menulis siswa pada siklus I dan siklus II
dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.5 Hasil Nilai Kemampuan Menulis Siswa Siklus I dan Siklus II
No Nama
Kondisi Awal
Siklus I Siklus II
Evaluasi Siklus Nilai
Kriteria Nilai
Kriteria Nilai
Kriteria 1
Yolanda 58
65 Cukup
Baik 75
Baik 80
Baik 2
Dara 60
65 Cukup
Baik 80
Baik 88
Baik Sekali
3 Tika
70 75
Baik 85
Baik Sekali
86 Baik
Sekali 4
Ratna 57
60 Kurang
Baik 65
Cukup Baik
68 Cukup
Baik 5
Vicka 63
75 Baik
85 Baik
Sekali 88
Baik Sekali
6 Adnan
70 75
Baik 85
Baik Sekali
88 Baik
Sekali 7
Najib 64
70 Cukup
Baik 85
Baik Sekali
86 Baik
Sekali 8
Resky 65
75 Baik
85 Baik
Sekali 86
Baik Sekali
9 Christo
70 75
Baik 85
Baik Sekali
86 Baik
Sekali 10
Azzies 70
75 Baik
85 Baik
Sekali 88
Baik Sekali
11 Anam
59 60
Kurang Baik
65 Baik
80 Baik
Rata-rata Nilai 64,2
70 80
84 Kriteria
Kurang Baik
Cukup Baik Baik
Baik
Kriteria :
Baik Sekali : Nilai 85 – 100
Baik : Nilai 75 – 84
Cukup Baik : Nilai 65 – 74
Kurang Baik : Nilai 65
94
4.2 Pembahasan
4.2.1 Penggunaan Media Cerita Bergambar pada Kompetensi Dasar 4.1 Melengkapi
Cerita Sederhana Dengan Kata Yang Tepat Cerita bergambar digunakan sebagai media untuk meningkatkan
kemampuan menulis siswa kelas 2 pada kompetensi dasar melengkapi cerita sederhana dengan kata yang tepat. Ketelitian dan kerjasama siswa juga termasuk
variabel yang diteliti dalam Penelitian Tindakan Kelas PTK ini. Dalam tiap siklus penelitian terdapat 2 pertemuan, dan dalam tiap pertemuan memiliki 4
tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Keempat tahapan tersebut dikemas pada KD 4.1 Melengkapi cerita sederhana dengan kata yang
tepat. Dalam proses pembuatan dan penggunaan media cerita bergambar,
peneliti tidak mengalami kesulitan. Disamping cara pembuatannya dan penggunaanya yang mudah, media cerita bergambar juga disukai oleh siswa,
mudah didapat dan murah. Dalam pembuatan media, peneliti menyiapkan gambar beserta cerita yang sesuai dan telah ditentukan temanya terlebih dahulu lalu
mencetaknya. Dalam penelitian ini media cerita bergambar mudah dibuat, mudah menggunakannya, disukai oleh siswa, mudah didapat dan murah. Hal tersebut
mengacu pada pendapat milik Wibawa dan Mukti 1993:60 yang menyatakan bahwa gambar merupakan media sederhana yang dapat digunakan dengan baik,
sebab gambar disukai oleh siswa, mudah dicari dan dapat dicari dengan harga yang murah.
95 Media cerita bergambar digunakan dalam setiap pertemuan baik dalam
siklus I maupun dalam siklus II. Peneliti memberikan media cerita bergambar pada guru yang akan disampaikan pada siswa ketika proses pembelajaran
berlangsung. Peneliti dalam melakukan penelitian baik pada siklus I dan siklus II meminta bantuan pada guru untuk menyampaikan pelajaran sesuai dengan
rancangan yang dibuat oleh peneliti, karena guru kelas yang lebih mengerti mengenai karakter masing-masing siswa di kelas. Peneliti merancang media cerita
bergambar guna mendukung penyampaian materi dan tercapainya indikator yang diinginkan pada kompetensi dasar 4.1 Melengkapi cerita sederhana dengan kata
yang tepat. Pelaksanaan penelitian berlangsung dalam 2 siklus, dalam satu siklus
terdapat 2 pertemuan. Dalam satu kali pertemuan pembelajaran berlangsung selama 2x35 menit. Pada siklus I pembelajaran pertama, peneliti memberikan
materi mengenai melengkapi cerita yang rumpang berdasarkan gambar. Pada awalnya siswa menceritakan pengalaman mereka berolahraga, kemudian siswa
diberikan cerita rumpang untuk dilengkapi dengan mengamati media cerita bergambar.
Selanjutnya, pada siklus I pembelajaran kedua, peneliti memberikan materi menyusun kata menjadi cerita berdasarkan gambar. Pada awalnya siswa
menceritakan pengalaman mereka melihat keindahan alam, kemudian siswa diberikan kata acak untuk disusun menjadi cerita agar sesuai dengan gambar pada
media gambar. Pada akhir siklus I, peneliti melakukan refleksi terhadap hasil dari penelitian yang telah dilakukan dalam pembelajaran pertama dan kedua. Hasil
96 refleksi dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan penelitian di
siklus II. Menanggapi hasil penelitian pada siklus I yang belum sesuai dengan
target, maka peneliti melanjutkan penelitian pada siklus II. Pada siklus II pembelajaran pertama, peneliti memberikan materi mengenai membuat kalimat
berdasarkan cerita bergambar. Pada awalnya siswa menceritakan pengalaman mereka mengenai peninggalan bersejarah di daerah siswa, kemudian siswa
diberikan gambar dan cerita tempat bersejarah. Setelah itu siswa membuat kalimat berdasarkan cerita dalam media bergambar.
Selanjutnya, pada siklus II pembelajaran kedua, peneliti memberikan materi menyusun kalimat acak dan menjadikan cerita berdasarkan gambar. Pada
awalnya siswa menceritakan pengalaman mereka melihat kebersihan lingkungan alam sekitar. Kemudian siswa diberikan kalimat acak untuk disusun menjadi
cerita yang sesuai dengan gambar pada media gambar. Pada akhir siklus II, peneliti juga melakukan refleksi terhadap hasil dari penelitian yang telah
dilakukan dalam pembelajaran pertama dan kedua. Setelah melihat hasil dari penelitian siklus I dan II, terbukti bahwa terjadi
peningkatan mengenai kemampuan menulis siswa kelas 2 pada kompetensi dasar melengkapi cerita sederhana dengan kata yang tepat. Sesuai dengan pendapat
Daryanto 2010:5-6, cerita bergambar dapat mempermudah pemahaman dan dapat memperjelas pengertian dari suatu cerita yang diberikan oleh guru kepada
siswa, selain itu cerita bergambar lebih menarik karena dilengkapi dengan gambar sebagai penjelas cerita. Melalui media cerita bergambar, siswa menjadi lebih
97 bersemangat untuk mengikuti pelajaran. Dengan adanya gambar yang menarik,
siswa menjadi lebih dapat bersemangat menerima dan memahami pelajaran. Siswa akan bersemangat mengikuti pelajaran dikarenakan siswa tertarik dengan
materi yang menyenangkan, kondisi ini akan meningkatkan ketelitian dan kerjasama siswa dalam memahami cerita.
Jadi dengan menggunakan media cerita bergambar, siswa akan lebih dapat teliti dan mampu bekerjasama dalam mengerjakan soal cerita yang diberikan oleh
guru. Dengan ketelitian dan mampunya siswa untuk bekerjasama dengan baik dalam mengerjakan soal cerita, maka akan semaikn baik pula kemampuan siswa
dalam hal menulis. Media cerita bergambar memberikan gambar yang menarik dan membut siswa lebih mampu berimajinasi mengenai cerita yang disuguhkan
dengan melihat gambar. Dengan media cerita bergambar pula, siswa lebih dapat kreatif untuk berimajinasi serta dapat memahami manfaat dari berolahraga,
memelihara alam, peninggalan bersejarah, dan menjaga lingkungan agar tetap bersih. Jadi dengan demikian media cerita bergambar dapat meningkatkan
kemampuan menulis siswa sekaligus dapat menanamkan pemahaman manfaat dari berolahraga, memelihara alam, peninggalan bersejarah, dan menjaga
lingkungan agar tetap bersih.
4.2.2 Kemampuan Menulis
Dilihat dari hasil penelitian yang dilakukan saat siklus I dan siklus II, terlihat bahwa terjadi peningkatan daripada kondisi awal siswa. Hal tersebut
menunjukan bahwa penggunaan media cerita bergambar dapat meningkatkan
98 kemampuan menulis siswa pada kompetensi dasar 4.1 Melengkapi cerita
sederhana dengan kata yang tepat. Penggunaan media cerita bergambar tidaklah sulit, dengan menggunakan media cerita bergambar peneliti dapat meningkatkan
kemampuan menulis siswa. Melalui media cerita bergambar, siswa menjadi lebih mudah membayangkan jalan cerita yang terkandung di dalamnya. Dengan kata
lain, siswa menjadi lebih dapat berimajinasi dibandingkan hanya membaca cerita saja tanpa menggunakan gambar. Media gamabar yang digunakan adalah
gambaran mengenai gambaran tempat atau kegiatan yang kerap siswa temui dalam kehidupan sehari-hari. Gambar yang digunakan adalah gambar mengenai
kegiatan olahraga, keindahan alam, tempat bersejarah dan kebersihan lingkungan. Gambar tersebut selain dapat menambah kemampuan siswa dalam mengerjakan
tugas menulis yang akan meningkatkan kemampuan menulis siswa, gambar tersebut juga dapat memberikan pemahaman bagi siswa.
Gambar mengenai kegiatan olahraga, gambar ini selain membantu pemahaman siswa mengenai kemampuan menulis juga sekaligus memberikan
pemahaman bagi siswa mengenai kegiatan berolahraga yang dapat memberikan kebugaran jasmani yang menjadikan tubuh menjadi lebih sehat. Gambar tentang
keindahan alam, pada poin ini selain menjadi media peningkatan kemampuan menulis siswa, media ini juga menjadi sarana pemahaman untuk siswa mengenai
pentingnya merawat alam supaya alam tetap terjaga keasrianya. Gambar mengenai tempat bersejarah yang berada di yogyakarta dan sekitarnya. Sangat
penting bagi siswa untuk mengetahui berbagai macam sejarah yang ada didaerahnya dan untuk menghargai perjungan dari para pahlawan dan juga dapat