Data Kemampuan Menulis Kegiatan Penutup 23 Menit

93 Untuk hasil perolehan nilai kemampuan menulis siswa pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.5 Hasil Nilai Kemampuan Menulis Siswa Siklus I dan Siklus II No Nama Kondisi Awal Siklus I Siklus II Evaluasi Siklus Nilai Kriteria Nilai Kriteria Nilai Kriteria 1 Yolanda 58 65 Cukup Baik 75 Baik 80 Baik 2 Dara 60 65 Cukup Baik 80 Baik 88 Baik Sekali 3 Tika 70 75 Baik 85 Baik Sekali 86 Baik Sekali 4 Ratna 57 60 Kurang Baik 65 Cukup Baik 68 Cukup Baik 5 Vicka 63 75 Baik 85 Baik Sekali 88 Baik Sekali 6 Adnan 70 75 Baik 85 Baik Sekali 88 Baik Sekali 7 Najib 64 70 Cukup Baik 85 Baik Sekali 86 Baik Sekali 8 Resky 65 75 Baik 85 Baik Sekali 86 Baik Sekali 9 Christo 70 75 Baik 85 Baik Sekali 86 Baik Sekali 10 Azzies 70 75 Baik 85 Baik Sekali 88 Baik Sekali 11 Anam 59 60 Kurang Baik 65 Baik 80 Baik Rata-rata Nilai 64,2 70 80 84 Kriteria Kurang Baik Cukup Baik Baik Baik Kriteria : Baik Sekali : Nilai 85 – 100 Baik : Nilai 75 – 84 Cukup Baik : Nilai 65 – 74 Kurang Baik : Nilai 65 94

4.2 Pembahasan

4.2.1 Penggunaan Media Cerita Bergambar pada Kompetensi Dasar 4.1 Melengkapi Cerita Sederhana Dengan Kata Yang Tepat Cerita bergambar digunakan sebagai media untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa kelas 2 pada kompetensi dasar melengkapi cerita sederhana dengan kata yang tepat. Ketelitian dan kerjasama siswa juga termasuk variabel yang diteliti dalam Penelitian Tindakan Kelas PTK ini. Dalam tiap siklus penelitian terdapat 2 pertemuan, dan dalam tiap pertemuan memiliki 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Keempat tahapan tersebut dikemas pada KD 4.1 Melengkapi cerita sederhana dengan kata yang tepat. Dalam proses pembuatan dan penggunaan media cerita bergambar, peneliti tidak mengalami kesulitan. Disamping cara pembuatannya dan penggunaanya yang mudah, media cerita bergambar juga disukai oleh siswa, mudah didapat dan murah. Dalam pembuatan media, peneliti menyiapkan gambar beserta cerita yang sesuai dan telah ditentukan temanya terlebih dahulu lalu mencetaknya. Dalam penelitian ini media cerita bergambar mudah dibuat, mudah menggunakannya, disukai oleh siswa, mudah didapat dan murah. Hal tersebut mengacu pada pendapat milik Wibawa dan Mukti 1993:60 yang menyatakan bahwa gambar merupakan media sederhana yang dapat digunakan dengan baik, sebab gambar disukai oleh siswa, mudah dicari dan dapat dicari dengan harga yang murah. 95 Media cerita bergambar digunakan dalam setiap pertemuan baik dalam siklus I maupun dalam siklus II. Peneliti memberikan media cerita bergambar pada guru yang akan disampaikan pada siswa ketika proses pembelajaran berlangsung. Peneliti dalam melakukan penelitian baik pada siklus I dan siklus II meminta bantuan pada guru untuk menyampaikan pelajaran sesuai dengan rancangan yang dibuat oleh peneliti, karena guru kelas yang lebih mengerti mengenai karakter masing-masing siswa di kelas. Peneliti merancang media cerita bergambar guna mendukung penyampaian materi dan tercapainya indikator yang diinginkan pada kompetensi dasar 4.1 Melengkapi cerita sederhana dengan kata yang tepat. Pelaksanaan penelitian berlangsung dalam 2 siklus, dalam satu siklus terdapat 2 pertemuan. Dalam satu kali pertemuan pembelajaran berlangsung selama 2x35 menit. Pada siklus I pembelajaran pertama, peneliti memberikan materi mengenai melengkapi cerita yang rumpang berdasarkan gambar. Pada awalnya siswa menceritakan pengalaman mereka berolahraga, kemudian siswa diberikan cerita rumpang untuk dilengkapi dengan mengamati media cerita bergambar. Selanjutnya, pada siklus I pembelajaran kedua, peneliti memberikan materi menyusun kata menjadi cerita berdasarkan gambar. Pada awalnya siswa menceritakan pengalaman mereka melihat keindahan alam, kemudian siswa diberikan kata acak untuk disusun menjadi cerita agar sesuai dengan gambar pada media gambar. Pada akhir siklus I, peneliti melakukan refleksi terhadap hasil dari penelitian yang telah dilakukan dalam pembelajaran pertama dan kedua. Hasil 96 refleksi dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan penelitian di siklus II. Menanggapi hasil penelitian pada siklus I yang belum sesuai dengan target, maka peneliti melanjutkan penelitian pada siklus II. Pada siklus II pembelajaran pertama, peneliti memberikan materi mengenai membuat kalimat berdasarkan cerita bergambar. Pada awalnya siswa menceritakan pengalaman mereka mengenai peninggalan bersejarah di daerah siswa, kemudian siswa diberikan gambar dan cerita tempat bersejarah. Setelah itu siswa membuat kalimat berdasarkan cerita dalam media bergambar. Selanjutnya, pada siklus II pembelajaran kedua, peneliti memberikan materi menyusun kalimat acak dan menjadikan cerita berdasarkan gambar. Pada awalnya siswa menceritakan pengalaman mereka melihat kebersihan lingkungan alam sekitar. Kemudian siswa diberikan kalimat acak untuk disusun menjadi cerita yang sesuai dengan gambar pada media gambar. Pada akhir siklus II, peneliti juga melakukan refleksi terhadap hasil dari penelitian yang telah dilakukan dalam pembelajaran pertama dan kedua. Setelah melihat hasil dari penelitian siklus I dan II, terbukti bahwa terjadi peningkatan mengenai kemampuan menulis siswa kelas 2 pada kompetensi dasar melengkapi cerita sederhana dengan kata yang tepat. Sesuai dengan pendapat Daryanto 2010:5-6, cerita bergambar dapat mempermudah pemahaman dan dapat memperjelas pengertian dari suatu cerita yang diberikan oleh guru kepada siswa, selain itu cerita bergambar lebih menarik karena dilengkapi dengan gambar sebagai penjelas cerita. Melalui media cerita bergambar, siswa menjadi lebih 97 bersemangat untuk mengikuti pelajaran. Dengan adanya gambar yang menarik, siswa menjadi lebih dapat bersemangat menerima dan memahami pelajaran. Siswa akan bersemangat mengikuti pelajaran dikarenakan siswa tertarik dengan materi yang menyenangkan, kondisi ini akan meningkatkan ketelitian dan kerjasama siswa dalam memahami cerita. Jadi dengan menggunakan media cerita bergambar, siswa akan lebih dapat teliti dan mampu bekerjasama dalam mengerjakan soal cerita yang diberikan oleh guru. Dengan ketelitian dan mampunya siswa untuk bekerjasama dengan baik dalam mengerjakan soal cerita, maka akan semaikn baik pula kemampuan siswa dalam hal menulis. Media cerita bergambar memberikan gambar yang menarik dan membut siswa lebih mampu berimajinasi mengenai cerita yang disuguhkan dengan melihat gambar. Dengan media cerita bergambar pula, siswa lebih dapat kreatif untuk berimajinasi serta dapat memahami manfaat dari berolahraga, memelihara alam, peninggalan bersejarah, dan menjaga lingkungan agar tetap bersih. Jadi dengan demikian media cerita bergambar dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa sekaligus dapat menanamkan pemahaman manfaat dari berolahraga, memelihara alam, peninggalan bersejarah, dan menjaga lingkungan agar tetap bersih. 4.2.2 Kemampuan Menulis Dilihat dari hasil penelitian yang dilakukan saat siklus I dan siklus II, terlihat bahwa terjadi peningkatan daripada kondisi awal siswa. Hal tersebut menunjukan bahwa penggunaan media cerita bergambar dapat meningkatkan 98 kemampuan menulis siswa pada kompetensi dasar 4.1 Melengkapi cerita sederhana dengan kata yang tepat. Penggunaan media cerita bergambar tidaklah sulit, dengan menggunakan media cerita bergambar peneliti dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa. Melalui media cerita bergambar, siswa menjadi lebih mudah membayangkan jalan cerita yang terkandung di dalamnya. Dengan kata lain, siswa menjadi lebih dapat berimajinasi dibandingkan hanya membaca cerita saja tanpa menggunakan gambar. Media gamabar yang digunakan adalah gambaran mengenai gambaran tempat atau kegiatan yang kerap siswa temui dalam kehidupan sehari-hari. Gambar yang digunakan adalah gambar mengenai kegiatan olahraga, keindahan alam, tempat bersejarah dan kebersihan lingkungan. Gambar tersebut selain dapat menambah kemampuan siswa dalam mengerjakan tugas menulis yang akan meningkatkan kemampuan menulis siswa, gambar tersebut juga dapat memberikan pemahaman bagi siswa. Gambar mengenai kegiatan olahraga, gambar ini selain membantu pemahaman siswa mengenai kemampuan menulis juga sekaligus memberikan pemahaman bagi siswa mengenai kegiatan berolahraga yang dapat memberikan kebugaran jasmani yang menjadikan tubuh menjadi lebih sehat. Gambar tentang keindahan alam, pada poin ini selain menjadi media peningkatan kemampuan menulis siswa, media ini juga menjadi sarana pemahaman untuk siswa mengenai pentingnya merawat alam supaya alam tetap terjaga keasrianya. Gambar mengenai tempat bersejarah yang berada di yogyakarta dan sekitarnya. Sangat penting bagi siswa untuk mengetahui berbagai macam sejarah yang ada didaerahnya dan untuk menghargai perjungan dari para pahlawan dan juga dapat

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MEDIA CERITA BERGAMBAR PADA SISWA KELAS VII A SMP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MEDIA CERITA BERGAMBAR PADA SISWA KELAS VII A SMP MUHAMMADIYAH 8 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 13

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK UNTUK SISWA KELAS V DENGAN MENGGUNAKAN BENDA-BENDA NYATA.

0 4 33

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA SISWA KELAS IV SD KANISIUS PATI Peningkatan Kemampuan Menulis Cerita Siswa Kelas IV SD Kanisius Pati Tahun Pelajaran 2012 / 2013 dengan Menggunakan Media Gambar Seri.

0 2 9

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA SISWA KELAS IV SD KANISIUS PATI Peningkatan Kemampuan Menulis Cerita Siswa Kelas IV SD Kanisius Pati Tahun Pelajaran 2012 / 2013 dengan Menggunakan Media Gambar Seri.

0 0 16

Peningkatan kemampuan menulis karangan sederhana menggunakan media cerita bergambar pada siswa kelas III SD Muhammadiyah Tamantirto semester II tahun ajaran 2015/2016.

1 1 203

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PUTUS-SAMBUNG MELALUI VCD CERITA ANAK SISWA KELAS V SD N 3 MLATINOROWITO KUDUS.

0 0 2

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN CERITA ANAK MELALUI PENGGUNAAN MEDIA CERITA BERGAMBAR PADA SISWA KELAS II B SDN TUKANGAN YOGYAKARTA.

3 11 158

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI BAKALAN SEWON BANTUL YOGYAKARTA.

0 0 156

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK MENGGUNAKAN MEDIA POP UP UNTUK SISWA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH SIDOKARTO GODEAN SLEMAN YOGYAKARTA.

5 38 194

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SD JUARA YOGYAKARTA.

0 2 192