Penelitian yang Relevan KAJIAN PUSTAKA

persekutuan terbesar FPB dari dua bilangan atau lebih merupakan faktor dari bilangan-bilangan tersebut. b. Langkah-langkah menentukan FPB Yuniarto 2009:42 berpendapat bahwa untuk menentukan faktor persekutuan terbesar FPB dapat dilakukan melalui tiga tahapan, antara lain: 1 Menentukan faktor dari masing-masing bilangan 2 Menentukan faktor persekutuannya. 3 Menentukan faktor terbesar pada faktor persekutuan tersebut.

B. Penelitian yang Relevan

Pada tahun 2014 Yunus pernah melakukan penelitian dengan judul Peningkatan Aktivitas Pembelajaran Matematika melalui model Contextual Teaching and Learning di SD. penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas pembelajaran matematika melalui model contextual teaching and learning CTL di kelas III Sekolah Dasar Negeri 21 Sungai kakap. sampel dalam penelitian ini adalah guru dan peserta didik kelas III Sekolah Dasar Negeri 21 Sungai Kakap yang berjumlah 36 orang. Hasil dari penelitian ini adalah: 1 Kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran matematika dengan menggunakan model CTL di kelas III SDN 21 Sungai Kakap sangat memuaskan. Terbukti skor rata-rata pada siklus I diperoleh sebesar 2,98 dan pada siklus II diperoleh sebesar 3,95; 2 Kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran matematika dengan menggunakan model CTL di kelas III SDN 21 Sungai Kakap sangat memuaskan. Terbukti skor rata-rata pada siklus I diperoleh sebesar 3,00 dan pada siklus II diperoleh sebesar 3,95; 3 Pembelajaran matematika dengan model CTL dapat meningkatkan aktivitas fisik peserta didik kelas III SDN 21 Sungai Kakap secara signifikan. Terbukti nilai rata-rata siklus I yang muncul sebesar 59,38 dan pada siklus II meningkat menjadi 82,81; 4 Pembelajaran matematika dengan model CTL dapat meningkatkan aktivitas mental peserta didik kelas III SDN 21 Sungai Kakap secara signifikan. Terbukti nilai rata-rata siklus I yang muncul sebesar 41,97 dan pada siklus II meningkat menjadi 65,97. Dengan demikian telah terjadi adanya peningkatan sebesar 24,00; dan 5 Pembelajaran matematika dengan model CTL dapat meningkatkan aktivitas emosional peserta didik kelas III SDN 16 Segedong Pontianak secara signifikan. Terbukti nilai rata- rata siklus I yang muncul sebesar 59,03 dan pada siklus II meningkat menjadi 86,81. Dengan demikian telah terjadi adanya peningkatan sebesar 27,78. Dari penelitian yang telah dilakukan oleh Yunus tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa adanya peningkatan aktivitas pembelajaran matematika SD melalui model CTL. Penelitian yang kedua dilakukan oleh Murniati yang dilakukan pada tahun 2015 dengan judul penelitian Penerapan Pendekatan Kontekstual sebagai Strategi dalam Pembelajaran IPS. tujuan dari penelitian ini adalah untuk menerapkan pendekatan kontekstual dengan bantuan media power point, kartu, bagan, gambar, dan pasar dalam pembelajaran IPS; mendapatkan bukti empirik peningkatan kualitas pembelajaran IPS dilihat dari proses dan hasil belajar peserta didik; dan menemukan faktor-faktor yang menjadi kendala dan pendorong dalam penerapannya. Penelitian ini sampel yang digunakan adalah siswa kelas VIII SMP Wiradesa Kabupaten Pekalongan yang berjumlah 28 siswa. Hasil dari penelitian ini yaitu penerapan pendekatan konstekstual dengan Bantuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPS sebesar 93. Dari penelitian yang telah dilakukan oleh Murniati, maka dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan pendekatan kontekstual, kualitas pembelajaran IPS dapat meningkat. Selanjutnya penelitian yang terakhir dilakukan oleh Kartika pada tahun 2015, dengan judul penelitian Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis dan Prestasi Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division Kelas IV SDN Ngampel Purworejo. Tujuan dari penelitian ini adalah dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan prestasi belajar siswa kelas IV SDN Ngampel Purworejo. Pada penelitian ini sampel yang digunakan yaitu siswa kelas IV SDN Ngampel Purworejo yang berjumlah 32 siswa terdiri dari 14 laki-laki dan 18 perempuan. Hasil dari penelitian ini yaitu menunjukkan terjadinya peningkatan kemampuan berpikir kritis dari skor rata-rata kelas kondisi awal sebesar 38,13 rendah meningkat menjadi 55,19 sedang pada siklus I, dan menjadi 68,57 tinggi pada siklus II. Selain kemampuan berpikir kritis, pembelajaran kooperatif model STAD juga dapat meningkatkan prestasi belajar dari kondisi awal prestasi belajar IPS siswa yang tuntas KKM 65 yaitu 39 dengan nilai rata-rata 54,3 meningkat menjadi 56,25 pada siklus I dengan nilai rata-rata 62,82 dan mencapai 81,25 pada siklus II dengan nilai rata-rata 75,15. Dari penelitian yang telah dilakukan oleh Kartika tersebut maka dapat disimpulkan bahwa terjadinya peningkatan kemampuan berpikir kritis dan prestasi belajar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Penelitian yang sudah dilakukan di atas digunakan peneliti sebagai pendukung penelitian yang relevan, untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan kemampuan berpikr kritis siswa pada pelajaran matematika menggunakan pembelajaran kontekstual Contextual Teaching and Learning CTL. Literatur map penelitian ini dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut: Gambar 2.1 Literatur Map

C. Kerangka Berpikir

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Dakon Matematika (Dakota) Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa

23 132 295

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas VB pada materi KPK dan FPB melalui model pembelajaran kontekstual SD Kanisius Ganjuran.

0 7 291

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika siswa kelas VB pada materi pengukuran waktu melalui pembelajaran kontekstual SDN Perumnas Condongcatur.

0 1 356

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika kelas V pada materi satuan jarak dan kecepatan melalui pembelajaran kontekstual SD N Jamus 2.

1 10 377

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika kelas IIIB pada materi operasi hitung campuran melalui model pembelajaran kontekstual SDN Perumnas Condongcatur.

0 4 421

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika kelas III pada materi perkalian dan pembagian melalui pembelajaran Problem Based Learning SD Kanisius Klepu.

0 0 212

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V SD Negeri Karangmloko 1 pada materi KPK dan FPB melalui pendekatan pembelajaran kontekstual.

2 13 277

Peningkatakan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis kelas VA pada materi KPK dan FPB melalui pembelajaran kontekstual SDN Perumnas Condongcatur.

3 17 366

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas IV pada materi KPK dan FPB melalui model pembelajaran kontekstual SD Kanisius Ganjuran.

0 15 303

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika siswa kelas III pada materi operasi hitung campuran melalui model pembelajaran kontekstual SD Negeri Plaosan 1.

0 5 393