Teknik Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

mampu mengamati secara langsung perkembangan siswa dalam pembelajaran. d. Refleksi Ketika tindakan pada siklus II terlaksana, peneliti kemudian mengevaluasi kegiatan pada siklus II yang telah dilakukan. Kemudian peneliti menganalisis pembelajaran, hasil evaluasi dan kuisioner berpikir kritis yang telah dibagikan.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah teknik non tes dan tes. Teknik non tes digunakan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa, sedangkan teknik tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa. Berikut dijabarkan teknik pengumpulan data: 1. Wawancara Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menanyakan secara langsung pada responden mengenai beberapa hal yang dibutuhkan dari suatu penelitian Ghani, 2014:176. Pada penelitian ini, teknik wawancara yang digunakan adalah wawancara terstruktur. Wawancara dilakukan dengan wali kelas IV dengan tujuan mengetahui kondisi awal siswa dan karakteristik siswa kelas IV. 2. Observasi Observasi merupakan aktivitas yang dilakukan denggan menggunakan indra pengelihatan, dan indra pendukung lainnya yang bertujuan untuk mencermati secara langsung fenomena atau obyek yang sedang diteliti Ghani, 2014:143-144. Pada penelitian ini, teknik PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI observasi yang digunakan adalah observasi terstruktur. Observasi terstruktur merupakan observasi yang telah dirancang secara sistematis, mengenai apa yang diamati, observasi ini dilakukan apabila peneliti telah mengetahui dengan pasti variabel apa yang akan diamati Ghani, 2014:170. Pada penelitian ini, peneliti melakukan observasi sebelum melakukan penelitian dan saat melakukan penelitian. Observasi dilakukan sebelum penelitian bertujuan untuk mengetahui kondisi kelas yang akan diteliti dan juga untuk mengetahui karakteristik siswa dikelas. Observasi sebelum penelitian ini sangat penting dilakukan oleh peneliti guna untuk merancang kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan selama penelitian. Ketika melakukan penelitian, peneliti juga melakukan observasi di kelas dengan tujuan untuk melihat kemampuan berpikir kritis siswa di kelas selama mengikuti kegiatan pembelajaran. Peneliti menggunakan observasi untuk memperkuat hasil dari kuisioner kemampuan berpikir kritis siswa. 3. Tes Sukardi dalam Ratnawulan Rusdiana, 2015:194 menyatakan bahwa tes esai merupakan salah satu bentuk tes tertulis, yang susunannya terdiri atas item-item pertanyaan yang mengandung permasalahan dan menuntut jawaban siswa melalui uraian kata yang merefleksikan kemampuan berpikir siswa. Tes merupakan alat yang digunakan untuk mengukur pengetahuan dan penguasaan objek ukur terhadap materi tertentu Ratnawulan Rusdiana, 2015:192. Pada penelitian ini, tes diberikan sebanyak 3 kali, yaitu evaluasi akhir siklus 1, evaluasi akhir siklus 2, dan evaluasi akhir dari siklus1 dan 2. Bentuk dari tes yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI diberikan adalah tes tertulis esai pada masing-masing evaluasi. Setiap soal evaluasi terdapat 5 soal uraian berdasarkan indikator yang akan dicapai dalam pembelajaran. 4. Non Tes dengan menggunakan Kuesioner Masidjo 1995:70 mengatakan bahwa kuesioner merupakan suatu daftar pertanyaan tertulis yang terperinci yang dijawab oleh responden mengenai pribadinya atau hal-hal yang diketahuinya. Pada penelitian ini kuisioner yang diberikan bertujuan untuk mengukur tingkat kemampuan berpikir kritis siswa yang diberikan sebanyak dua kali yaitu di awal sebelum tindakan siklus I yang bertujuan untuk mengetahui kondisi awal kemampuan berpikir kritis siswa, dan diberikan pada akhir setelah tindakan siklus II dengan tujuan untuk melihat kondisi akhir kemampuan berpikir kritis setelah dilakukan pembelajaran kontekstual. Kuisioner ini terdiri dari dari 5 indikator kemampuan berpikir kritis yang telah dijabarkan menjadi 20 item pernyataan.

F. Instrumen Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Dakon Matematika (Dakota) Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa

23 132 295

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas VB pada materi KPK dan FPB melalui model pembelajaran kontekstual SD Kanisius Ganjuran.

0 7 291

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika siswa kelas VB pada materi pengukuran waktu melalui pembelajaran kontekstual SDN Perumnas Condongcatur.

0 1 356

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika kelas V pada materi satuan jarak dan kecepatan melalui pembelajaran kontekstual SD N Jamus 2.

1 10 377

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika kelas IIIB pada materi operasi hitung campuran melalui model pembelajaran kontekstual SDN Perumnas Condongcatur.

0 4 421

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika kelas III pada materi perkalian dan pembagian melalui pembelajaran Problem Based Learning SD Kanisius Klepu.

0 0 212

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V SD Negeri Karangmloko 1 pada materi KPK dan FPB melalui pendekatan pembelajaran kontekstual.

2 13 277

Peningkatakan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis kelas VA pada materi KPK dan FPB melalui pembelajaran kontekstual SDN Perumnas Condongcatur.

3 17 366

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas IV pada materi KPK dan FPB melalui model pembelajaran kontekstual SD Kanisius Ganjuran.

0 15 303

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika siswa kelas III pada materi operasi hitung campuran melalui model pembelajaran kontekstual SD Negeri Plaosan 1.

0 5 393