Rencana Setiap Siklus METODE PENELITIAN

5. Meminta dokumentasi nilai siswa dari guru kelas IV tahun sebelumnya. 6. Mengidentifikasi dan menganalisis masalah yang ada di kelas IV yaitu rendahnya kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika mengenai materi kelipatan persekutuan terkecil dan faktor persekutuan terbesar. 7. Merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengkaji standar kompetensi, kompetensi dasar dan materi pokoknya. 8. Menyusun rencana penelitian. 9. Menyusun perangkat pembelajaran yang terdiri dari Silabus, RPP, LKS, Soal Evaluasi Siklus 1 dan siklus 2, kunci jawaban, dan instrumen penelitian. 10. Validasi perangkat pembelajaran pada dua dosen ahli dan guru kelas. 11. Mendata nama-nama siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah pada mata pelajaran matematika melalui wawancara dengan guru kelas.

D. Rencana Setiap Siklus

1. Siklus I a. Perencanaan Perencanaan yang dillakukan oleh peneliti sebelum memberikan tindakan pada siswa yaitu mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti silabus, RPP, materi yang diajarkan, LKS dan soal evaluasi siklus I. selanjutnya peneliti juga mempersiapkan media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran pada siklus I. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksanaan tindakan dalam siklus I akan dilakukan dalam 2 pertemuan. Setiap pertemuan dilakukan selama 2 jam pelajaran, setiap jam pelajaran terdiri dari 40 menit. Adapun tahapan proses pembelajaran pada siklus I adalah sebagai berikut: 1 Pertemuan ke 1 a Kegiatan awal Diawal kegiatan, guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok-pokok materi yang akan dipelajari yaitu materi kelipatan dan kelipatan persekutuan. Selanjutnya guru juga melakukukan presensi terhadap siswa, setelah itu dilanjutkan dengan membuat kontrak belajar dengan siswa. b Kegiatan Inti Pada kegiatan inti, guru memberikan motivasi kepada siswa dengan melakukan tepuk kelipatan, motivasi ini juga bertujuan untuk memberikan pengalaman mencari kelipatan pada siswa modeling. Selanjutnya, siswa dan guru bersama- sama mencari konsep kelipata melalui tepuk kelipatan yang telah dilakukan contructivism. Setelah siswa paham terhadap konsep kelipatan dan kelipatan persekutuan, guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok kecil learning community. Siswa mencari penyelesaian terhadap permasalah yang telah diberikan guru dengan berdiskusi bersama kelompoknya inquiry. Setelah selesai berdiskusi, masing-masing perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. Guru dan siswa melakukantanya jawab seputar materi yang dipelajari questioning. c Kegiatan penutup Guru memberikan kuis mengenai materi yang dipelajari authentic assessment. Kemudian guru dan siswa melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan reflection. Guru dan siswa juga membuat rangkuman atau kesimpulan tentang proses pembelajaran yang telah dilakukan. 2 Pertemuan ke 2 a Kegiatan awal Diawal pembelajaran, guru memberikan apersepsi kepada siswa dengan cara bertanya kepada siswa mengenai faktorisasi bilangan. Guru juga melakukan presensi dan kontrak belajar bersama siswa. b Kegiatan Inti Guru menjelaskan terlebih dahulu mengenai konsep dari faktorisasi bilangan contructivism. setelah dijelaskan materi, guru memberikan contoh permasalahan dan cara penyelesaian dengan mengunakan media permen dan kelereng modeling. Selanjutnya guru membagi siswa dalam beberapa kelompok kecil untuk berdiskusi mengenai permasalahan yang telah diberikan guru learning community. Masing-masing kelompok mencari penyelesaian terhadap masalah yang diberikan guru. Setelah semua kelompok selesai berdiskusi, masing-masing kelompok mempresentasikan dhasil kerja kelompok di depan kelas. Selanjutnya siswa bersama guru mengkoreksi jawaban kelompok. c Kegiatan penutup Guru dan siswa melakukan tanya jawab seputar faktor dan faktor persekutuan terbesar questioning. Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus I authentic assessment. Sebelum pembelajaran usai, guru dan siswa melakukan refleksi mengenai pembelajaran hari ini reflection. c. Observasi Obsevasi dilakukan ketika kegiatan pembelajaran berlangsung pada siklus I. peneliti mengobservasi tentang kemampuan berpikir kritis siswa dengan mengisi lebar observasi kemamampuan berpikir kritis. d. Refleksi Peneliti melakukan refleksi setelah melakukan tindakan pada siklus I. refleksi bertujuan untuk memberikan penilaian dan mengetahui kekurangan maupun kelebihan yang terjadi ketika kegiatan pembelajaran berlangsung. Kegiatan refleksi pada siklus I ini akan digunakan peneliti sebagai pertimbangan merencanakan kegiatan pembelajaran pada siklus II. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. Siklus II a. Perencanaan Pada siklus II peneliti membuat perencanaan pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada siklus I. Pada siklus II ini peneliti memperbaiki kekurangan pada siklus I. Peneliti juga mengkaji ulang RPP yang akan digunakan pada siklus II. Peneliti juga mempersiapkan LKS, materi ajar dan media yang digunakan pada siklus II. b. Pelaksanaan Tindakan Siklus kedua ini dilakukan dalam 2 pertemuan, karena setiap siklus terdapat dua RPP. Masing-masing pertemuan dilakukan selama 2 jp. Setiap jam pelajaran terdiri dari 40 menit. Adapun tahapan proses pembelajaran pada siklus I adalah sebagai berikut: 1 Pertemuan ke-1 a Kegiatan Awal Diawal pembelajaran, guru memberikan apersepsi kepada siswa dengan cara bertanya kepada siswa mengenai faktorisasi bilangan. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok-pokok materi yang akan dipelajari. Guru juga melakukan presensi dan kontrak belajar bersama siswa. b Kegiatan Inti Sebelum masuk kedalam materi, guru terlebih dahulu mengulang materi kelipatan dan kelipatn persekutuan terkecil untuk mengulang ingatan siswa, kemudian guru memberikan materi mengenai kelipatan persekutuan terkecil contructivism. Guru memberikan contoh permasalahan yang berkaitan dengan KPK dan contoh penyelesaiannya dengan menggunakan media papan pohon faktor modeling. Kemudian siswa dibagi kedalam beberapa kelompok kecil untuk melakukan diskusi learning community. Ketika berdiskusi, masing-masing siswa mencari penyelesaian terhadap permasalahan yang diberikan guru inquiry. Selanjutnya siswa dan guru melakukan tanya jawab mengenai materi yang dipelajari questioning. c Kegiatan Penutup Guru memberikan kuis mengenai materi yag dipelajari authentic assessment. Sebelum pulang, guru memberikan refleksi pada siswa terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan reflection. 2 Pertemuan ke-2 a Kegiatan Awal Diawal pembelajaran, guru memberikan apersepsi kepada siswa dengan cara bertanya kepada siswa mengenai faktorisasi bilangan. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok-pokok materi yang akan dipelajari. Guru juga melakukan presensi dan kontrak belajar bersama siswa. b Kegiatan Inti Pada kegiatan inti, guru terlebih dahulu menjelaskan materi mengenai faktor persekutuan terbesar contructivism, kemudian guru memberi contoh permasalahan yang berkaitan dengan FPB dan cara penyelesaiannya dengan menggunakan media permen, kelereng dan papan pohon faktor modeling. Kemudian siswa dibagi kedalam beberapa kelompok kecil untuk melakukan diskusi terhadap permasalahan-permasalahan yang diberikan guru learning community, ketika berdiskusi, siswa mencari penyelesaian dari permasalahan yang diberikan guru inquiry. Setelah berdiskusi, masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi. Selanjutnya guru dan siswa tanya jawab seputar materi yang telah dipelajari questioning. c Kegiatan Penutup Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus II yang telah dibagikan guru authentic assessment. Setelah selesai mengerjakan evaluasi siklus II, siswa menerjakan soal evaluasi akhir. Guru dan siswa melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan reflection. c. Observasi Kegiatan observasi ini dilakukan untuk memperoleh gambaran lengkap mengenai proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Peneliti mengamati kemampuan berpikir kritis ketika mengikuti pembelajaran di dalam kelas. Dari kegiatan observasi ini peneliti PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI mampu mengamati secara langsung perkembangan siswa dalam pembelajaran. d. Refleksi Ketika tindakan pada siklus II terlaksana, peneliti kemudian mengevaluasi kegiatan pada siklus II yang telah dilakukan. Kemudian peneliti menganalisis pembelajaran, hasil evaluasi dan kuisioner berpikir kritis yang telah dibagikan.

E. Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Dakon Matematika (Dakota) Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa

23 132 295

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas VB pada materi KPK dan FPB melalui model pembelajaran kontekstual SD Kanisius Ganjuran.

0 7 291

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika siswa kelas VB pada materi pengukuran waktu melalui pembelajaran kontekstual SDN Perumnas Condongcatur.

0 1 356

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika kelas V pada materi satuan jarak dan kecepatan melalui pembelajaran kontekstual SD N Jamus 2.

1 10 377

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika kelas IIIB pada materi operasi hitung campuran melalui model pembelajaran kontekstual SDN Perumnas Condongcatur.

0 4 421

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika kelas III pada materi perkalian dan pembagian melalui pembelajaran Problem Based Learning SD Kanisius Klepu.

0 0 212

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V SD Negeri Karangmloko 1 pada materi KPK dan FPB melalui pendekatan pembelajaran kontekstual.

2 13 277

Peningkatakan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis kelas VA pada materi KPK dan FPB melalui pembelajaran kontekstual SDN Perumnas Condongcatur.

3 17 366

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas IV pada materi KPK dan FPB melalui model pembelajaran kontekstual SD Kanisius Ganjuran.

0 15 303

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika siswa kelas III pada materi operasi hitung campuran melalui model pembelajaran kontekstual SD Negeri Plaosan 1.

0 5 393