istilah umum yang dapat memungkinkan data-data tersebut dimasukkan sebagai jenis yang sama.
Pendekatan induktif yang digunakan dalam analisis data bertujuan untuk 1 menyingkat data yang luas dan beragam teks yang masih kasar
ke dalam format ringkasan yang singkat, 2 membangun jaringan yang jelas antara tujuan penelitian dan ringkasan hasil temuan yang berasal dari
data yang masih kasar, dan 3 mengembangkan teori tentang model atau struktur yang mendasari penelitian atau proses yang menjelaskan data
mentah Thomas, 2003.
3. Interpretasi dan Pembahasan
Setelah fase deskripsi, penulis masuk pada fase interpretatif dimana penulis akan mengkaitkan narasi dengan kerangka teoritis Smith, 2009
dan menuliskan analisis penelitiannya ke dalam bentuk narasi. Penulis lebih tertarik untuk menyebutnya sebagai analisis dan bukan ‘hasil’ karena
analisis dalam penelitian kualitatif merupakan suatu rangkaian penafsiran yang terbuka terhadap pertanyaan Parker, 2008.
Peneliti akan memasukkan pengalaman personal ke dalam narasi kesimpulan tanpa mengubah alur dan inti dari analisis penelitian
Creswell, 1998, serta mencantumkan berbagai referensi dan beberapa perspektif baru sehingga memungkinkan untuk mengembangkan sebuah
penelitian kualitatif Parker, 2008.
41
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, ANALISIS DATA,
DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilakukan dari awal Januari 2013-Juni 2013. Pencarian subjek lewat syarat-syarat yang memenuhi kriteria dilakukan pada bulan
Februari 2013. Adapun kriteria yang dicari adalah survivors wanita yang selamat dari erupsi Merapi, sudah menikah dan memiliki anak, etnis Jawa,
serta berdomisili kurang dari 7 Km di sekitar Merapi. Subyek adalah mereka yang telah menikah dan memiliki anak dengan asumsi bahwa ada beban
sekaligus tanggung jawab khusus terhadap anak sesuai pembagian peran dalam keluarga Jawa bahwa Ibu bertugas mengasuh anak. Subyek yang
berdomisili kurang dari 7 Km di sekitar Merapi diasumsikan terkena dampak erupsi secara langsung sekaligus mengalami pengalamn erupsi Merapi 2010.
Wawancara pertama dilakukan bersama Ibu Pur yang merupakan istri seorang tokoh agama di Cangkringan yang menjadi korban namun tidak
mengungsi karena rumahnya yang relatif jauh dari ancaman awan panas bukan berarti tidak mungkin terkena. Wawancara dilakukan pada tanggal 15 Juni
2013. Dari hasil wawancara maka diperoleh beberapa catatan dan impresi yang diperoleh oleh interviewer.
Wawancara dilakukan di rumah Ibu Pur. Setelah sholat isak, wawancara dilakukan. Subyek adalah seorang istri dari tokoh agama. Kedekatannya