Faktor-faktor Penyebab Pendidikan dalam Keluarga dengan

bahkan orangtua mempraktikkan pola asuh secara elektik. ” 50 Artinya melakukan pengasuhan kepada anaknya secara situsional. Namun berdasarkan penelitian tersebut disarankan agar orangtua lebih dominan menggunakan pola asuh demokratis PAD. PAD terbukti memberi kontribusi negatif bagi munculnya agresifitas.

2. Media Informasi Penelitian Kesejahteraan Sosial “Pengaruh Sikap

Orangtua terhadap Tingkat Kenakalan Anak” Melalui media informasi penelitian kesejahteraan sosial, volume 33 nomor 3 S eptember 2009 yang ditulis oleh Siti Wahyu Iryani “Pengaruh Sikap Orangtua terhadap Tingkat Kenakalan Anak” bahwa hasil penelitian menunjukkan “adanya pengaruh sikap orangtua terhadap tingkat kenakalan anak, dimana sikap orangtua yang otoriter dan permisif menyumbangkan paling besar terjadinya tingkat kenakalan anak. Sedangkan sikap orangtua yang demokratis dapat mencegah terjadinya kenakalan anak. ” 51

3. Media Informasi Penelitian Kesejahteraan Sosial “Relevansi Keluarga

Harmonis terhadap Kenakalan Remaja” Masih dari tulisan Siti Wahyu Iryani dalam media informasi penelitian kesejahteraan sosial, volume 35 nomor 4 Desember 2011 “Relevansi Keluarga Harm onis terhadap Kenakalan Remaja”. “Hasil penelitian menunjukkan, bahwa terdapat relevansi antara keluarga yang harmonis dalam mereduksi kenakalan remaja. Semakin harmonis peran orangtua terhadap anak, maka semakin kecil kecenderungan anak remaja melakukan tindak kenakalan, demikian juga sebaliknya. ” 52 50 Tarsis Tarmudji, Ibid., h. 504-518. 51 Siti Wahyu Iryani, Pengaruh Sikap Orangtua terhadap Tingkat Kenakalan Anak, Media Informasi Penelitian Kesejahteraan Sosial, Yogyakarta: Badan Pendidikan dan Penelitian Kesejahteraan Sosial, September 2009, Vol. 33 nomor 3, h. 288. 52 Siti Wahyu Iryani, Relevansi Keluarga Harmonis terhadap Kenakalan Remaja, Informasi Penelitian Kesejahteraan Sosial, Yogyakarta: Badan Pendidikan dan Penelitian Kesejahteraan Sosial, Desember 2011, Vol. 35 nomor 4, h. 314.

4. Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial “Pengkajian Tindak Kekerasan

dan Penelantaran Anak ditinjau dari Aspek Kesejahteraan Sosial, Psikologi, dan Hukum ” Dalam jurnal penelitian kesejahteraan sosial volume IV nomor 1, Maret 2005, yang ditulis oleh Eny Hikmawati “Pengkajian tindak Kekerasan dan Penelantaran Anak ditinjau dari Aspek Kesejahteraan Sosial, Psikologi, dan Hukum” pengkajian tersebut menyimpulkan bahwa tindak kekerasan dan penelantaran terhadap anak merupakan tindakan yang dapat mengakibatkan trauma psikologis yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak yang mengakibatkan anak mengalami permasalahan kesejahteraan sosial. Selain itu, secara yuridis tindakan kekerasan dan penelantaran terhadap anak merupakan tindakan melawan hukum sehingga pelakunya dapat dijatuhi pidana. Penulis menyimpulkan dari penelitian yang ditemukan, pola asuh orangtua terhadap anak akan selalu memberikan kontribusi sikap dan perilaku anak. Kontribusi yang dihasilkan dapat berupa perbuatan negatif atau positif. Maka orangtua atau pendidik harus semakin menyadari posisinya dan menerapkan pola asuh yang paling sedikit atau bahkan tidak merangsang potensi negatif terhadap anak asuh atau anak didiknya. Tidak ada orangtua yang menerapkan pola asuh secara murni pada satu tipe melainkan kecenderungan pada tipe-tipe pola asuh tertentu nampaknya lebih banyak digunakan atau mempraktikakannya secara elektik secara situsional. Penulis menyimpulkan dari penelitian yang ditemukan, pola asuh orang tua terhadap anakakan selalu memberikan kontribusi pada sikap dan perilaku anak. Kontribusi yang diberikan dapat berupa perbuatan negatif atau positif. Maka orangtua atau pendidik harus semakin menyadari posisinya dan menerapkan pola asuh yang paling sedikit bahkan tidak merangsang potensi negatif terhadap anak asuhnya atau anak didiknya. Dari penelitian yang ada tidak ditemukan orangtua yang meggunakan atau mempraktikkan pola asuh secara murni pada satu tipe melainkansebuah kecenderungan pada tipe-tipe pola asuh tertentu atau mempraktikkannya secara elektik secara situsional. Dari keempat penelitian di atas disimpulkan bahwa pola asuh demokratis terbukti memberi kontribusi negatif bagi munculnya agresifitas dan kenakalan anak. Keharmonisan peran orangtua terhadap anakpun menjadi hal yang turut membantu untuk mengurangi kenakalan anak. Sebaliknya sikap kekerasan dan penelantaran anak justru akan mengakibatkan trauma psikologis yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak. Perbedaan skripsi yang akan digarap dengan penelelitian yang sudah ada di atas adalah dari segi metode yaitu metode yang akan digunakan yaitu metode kepustakaan Library Research yang mana akan lebih berfokus pada buku-buku yang berkaitan dengan pendidikan anak tanpa kekerasan, dan hasilnya akan lebih kepada penyelesaian masalah bagaimana cara mendidik anak dalam keluarga tanpa menggunakan kekerasan, melaikan dengan mengutamakan kasih sayang dalam penyampaiannya.