Adab kepada Ilmu Konsep Pendidikan Anak dalam Keluarga
Kasih sayang merupakan pola hubungan yang unik antara dua orang atau lebih. Kasih sayang yang berlebihan dari para orangtua kepada
anak merupakan hal yang dapat berdampak negatif bagi anak. Anak yang dibesarkan dalam asuhan kasih sayang yang berlebihan dapat
menjadi anak yang rentan masalah, kehilangan kepercayaan diri, tidak berani mengambil resiko, tidak mau melakukan pekerjaan-
pekerjaan yang penting dan selalu mengharapkan uluran tangan orang lain.
3 Menganggap pendidikan gaya keras lebih efektif
Setiap orangtua memiliki gaya yang berbeda-beda ketika berkomunikasi dan berinteraksi dengan anaknya. Model pendidikan
yang belainan dan dipengaruhi oleh latar belakang serta lingkungan masing-masing. Salah satu yang menjadi pilihan bagi orangtua
adalah pendidikan dengan gaya keras dan otoriter, cenderung memaksa serta mudah memberikan hukuman. Pendidikan semacam
ini pada akhirnya akan melahirkan orangtua yang berkarakter keras, meskipun ada kelebihan dan kekurangan di dalamnya.
4 Adanya tuntutan berlebihan pada anak atau harapan espektasi yang
berlebih pada anak Faktor berikutnya yang dapat menjadikan orangtua memiliki
karakter keras dalam mendidik adalah harapan espektasi yang berlebihan kepada anak. Orangtua sering kali tidak menyadari
manakala melampiaskan obsesi terpendamnya kepada anak, atau keinginan orangtua untuk menjadikan anaknya seperti yang ia
kehendaki tanpa memperdulikan kemauan dan keinginan anak merupakan pemicu paling umum terjadinya stres pada anak.
5 Suka membanding-bandingkan dengan orang lain
Tipe pendidikan gaya keras atau otoriter orangtua disebabkan keirian orangtua kepada orang lain. Orangtua berharap anaknya bisa seperti
orang lain yang sukses. Orangtua yang demikian sering membanding-bandingkan anaknya dengan orang lain. Kemudian
orangtua melanjutkannya dengan memberikan tuntutan agar si anak bisa seperti orang yang dibandingkannya.
6 Pelampiasan dari beban hidupnya
Orangtua adalah manusia biasa yang menjalani hidupnya dengan berbagai macam skenario yang tak luput dari sekian banyak masalah.
Serentetan keadaan yang berbeda-beda setiap harinya harus dihadapi. Terkadang permasalahan itu datang dalam jumlah yang
banyak secara bersamaan dan tiba-tiba. Di saat kondisi seperti itu, emosi menjadi labil dan sering tidak terkontrol. Hal yang sepele
dijadikan sebagai faktor pemicu baginya untuk marah-marah kepada orang lain yang ada di sekitarnya, termasuk anak.
Dari beberapa faktor diatas penulis menyimpulkan bahwa yang menjadi
penyebab orangtua
mengedepankan kekerasan
dalam penyampaian pendidikan kepada anak dibagi menjadi lima garis besar,
yaitu latar belakang pendidikan dan pengalaman orangtua, aplikasi dari rasa kasih sayang yang berlebihan, adanya espektasi atau harapan yang
berlebihan kepada anak, dan pelampiasan dari beban hidup. Belajar dari itu semua hendaknya khususnya penulis sendiri, umumnya orangtua,
calon orangtua, pendidik, atau calon pendidik yang mengemban kewajiban mendidik anak hendaknya mencoba menata masa depannya
untuk memulai perubahan ke arah yang positif.