Bahaya Mendidik Anak dengan Kekerasan Konsep Pendidikan Anak tanpa Kekerasan

termotivasi lagi melakukan kebaikan. Kedua, anak akan belajar berdusta dari tingkah orangtuanya ini. f Tidak terlalu mengandalkan hadiah untuk memotivasi anak Hadiah hendaknya berfungsi sebagai penyempurna atau pelengkap motivasi saja, bukan menjadi alasan utama anak-anak untuk melakukan kebaikan.

5. Bahaya Mendidik Anak dengan Kekerasan

Kekerasan terhadap anak akan berdampak buruk secara fisik, mengakibatkan organ-organ tubuh anak mengalami kerusakan, seperti memar dan luka-luka. Anak yang mengalami kekerasan fisik dampak terhadap psikologisnya adalah timbulnya trauma, rasa takut, rasa tidak aman, dendam, menurunkan semangat belajar, daya konsentrasi, kreativitas, hilangnya inisiatif, dan tahan mental. Dalam lingkungan sosial, anak yang mengalami tindakan kekerasan tanpa penanggulangan bisa menarik diri dari lingkungan karena takut, merasa terancam, mearsa tidak bahagia, cenderung pendiam dan sulit berkomunikasi. 75

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari uraian pembahasan konsep pendidikan anak dalam keluarga mendidik anak tanpa kekerasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Dilihat dari kacamata Pendidikan Islam, pendidikan dengan kekerasan bukanlah pendidikan yang dianjurkan oleh Allah SWT., dan Rasul-Nya. 2. Pendidikan melalui kekerasan dapat dikategorikan menjadi dua yaitu kekerasan verbal dan kekerasan non verbal kekerasan psikologis dan fisik. 3. Konsep pendidikan anak tanpa kekerasan dapat dilakukan dengan memahami arti anak sesungguhnya dan mencintainya karena Allah SWT, samakan pandangan orangtua, selalu mendoakan kebaikan kepada anak, mendidik dengan keteladanan, menasehati melalui perkataan yang baik, menjalin komunikasi yang baik antara orangtua dan anak, tidak membedakan jenis kelamin, pendidikan yang demokratis bukan otoriter, hargai perilaku baik anak, memberi hukuman yang tidak kasar dan tidak menyakitkan. 4. Untuk menghindari pendidikan dengan kekerasan terhadap anak dengan menggunakan prinsip dalam memberikan hukuman yaitu: beritahu kesalahannya, hukuman bertahap, tidak keluar kata kasar, kesalahan anak menjadi bahan evaluasi bagi orangtua, menghukum atas dasar prilaku, adil dan konsisten dalam menghukum, serta hukuman bertujuan memperbaiki bukan menyakiti. 5. Dampak pendidikan dengan kekerasan bagi anak diantaranya: anak menjadi stres atau depresi, mogok melakukan sesuatu, berbohong karena takut dimarahi, mencoba berontak, menyandang predikat “anak nakal”, menurunkan tingkat kecerdasan, trauma yang berlanjut, menghambat proses perkembangan jiwa, menyebabkan anak menjadi durhaka. 6. Dari 4 empat buku yang dibahas dalam skripsi ini semuanya mengedepankan tentang konsep mendidik anak tanpa kekerasan. Intinya mendidik anak harus dilakukan dengan penuh kasih sayang dan demokratis.

B. Implikasi

Secara normal tidak ada orangtua yang tidak menyayangi anak- anaknya. Namun masih banyak orangtua yang salah dalam perilaku menyayangi anak. Misalnya memaksa sampai memukul anak untuk rajin belajar agar kelak menjadi anak yang pandai. Cara seperti itu termasuk kekerasan yang harus dihindari karena akan berakibat buruk bagi perkembangan anak. Mendidik anak dengan kasih sayang, memberi contoh, memuji, dan dengan cara-cara yang santun membuat anak merasa diakui keberadaannya dan mendorong anak untuk berperilaku baik. Cara-cara mendidik anak seperti ini perlu dibiasakan dalam keluarga.

C. Saran

Pendidikan anak dengan menggunakan kekerasan masih banyak dilakukan oleh orangtua terhadap anaknya. Oleh karena itu, perlu adanya penyuluhan dan bimbingan sosial terhadap keluarga dengan pembelajaran keluarga untuk menghindari tindakan sewenang-wenang, dan penerapan pola asuh yang bijaksana. Khususnya kepada orangtua dan calon orangtua disarankan agar menempuh cara-cara mendidik anak tanpa kekerasan sebagaimana yang telah