Mengangkat Seorang Pemimpin Hukumnya Wajib
sesuatu tersebut hukumnya juga wajib. Dengan mengangkat pemimpin, maka bahaya-bahaya yang mengancam bisa ditanggulangi, dan mengatasi bahaya-
bahaya yang mengancam hukumnya adalah wajib. Di ketahui bersama bahwa tujuan syara’ menetapkan aturan-aturan dalam interaksi sesama manusia
mu ʻâmalah, pernikahan, jihad, hukum had, dan ritual-ritual lainnya adalah untuk
kemaslahatan yang bisa dirasakan oleh umat, dan kemasalahan ini tidak bisa terwujud kecuali dengan adanya seorang pemimpin yang memutuskan
perselisihan-perselihan yang terjadi di tengah umat. Tidak adanya pemimpin menyebabkan banyak terabaikannya urusan agama dan banyak kebijakan,
keputusan dan langkah-langkah yang keluar dari ajaran Islam.
32
Keempat, teks-teks al-
Qur’an dan al-Sunnah menetapkan bahwa mengangkat pemimpin untuk umat Islam adalah wajib.
33
Di antaranya firman Allâh Swt. dalam suran al-
Nisâ’4: 59:
.....
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul Nya, dan ulil amri di antara kamu.
...”
34
Rasulullah Saw. bersabda:
ثّح خو ف ْب ن ْش ثّح ْب ن ْغ ثّح م ح ْبا ْع
ج لا ص لا ْ ع ة ْ ھ بأ ْ ع ح ر ْب ْق بأ ْ ع
ج ت ت ف ع ْلا قر فو ع ّلا ْ ج خ ْ ل ق أ سو ْ ع
ت ھ ج
“Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farruh telah menceritakan kepada kami Jarir -yaitu Ibnu Hazim- telah menceritakan kepada kami Ghailan
bin Jarir dari Abu Qais bin Riyah dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda: Barangsiapa keluar dari ketaatan dan
32
Sa ʻîd Hawwa. Al-Islâm, h. 480.
33
Sa ʻîd Hawwa. Al-Islâm, h. 480.
34
Departemen Agama RI, Al- Qur’an dan Terjemahnya, h. 87.
memisahkan diri dari kesatuan jama ʻah, maka apabila ia mati, ia mati
sebagaimana matinya orang jahiliyah. ”
35
Hadis lain dari Rasulullah yang berkaitan dengan pemimpin adalah:
ع بأ ْخأ ْ ع ن ْع ْب لا ّْع ثّح ل ق ي وْ ْلا ْ ْب ّ
ل ق ْ ش ْب فْ ع ْ ع ق ع ْب د ْ ع ة ْ ح بأ لا ص لا ل ق
ھ يّْعب ن تس إ سو ْ ع ت
تْأر ْ ف ّْ عفرو ت ھو ت ھو ْ ئ ك تْق ف ع ج ْ ھو سو ْ ع لا ص ّ
أ ْ أ ْ ّ
س لا ْ ن ك
“Telah mengabarkan kepada kami Abu Ali Muhammad bin Yahya Al Marwazi, Ia berkata; telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Utsman dari
Abu Hamzah dari Ziyad bin Ilaqah dari Arfajah bin Syuraih, ia berkata; Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya akan terjadi setelahku
fitnah dan fitnah -dan beliau mengangkat kedua tangannya- maka siapa yang kalian lihat telah ingin memecah belah keadaan umat sedang mereka telah bersatu
maka bunuhlah dia siapapun dia.”
36
Dari teks-teks di atas dapat disimpulkan bahwa umat Islam harus memilih
seorang khalifah yang memimpin mereka. Apabila dalam hidupnya seorang Muslim tidak mempunyai khalifah, maka apabila dia meninggal akan meninggal
dalam keadaan seperti orang jahiliyah. Dari beberapa teks tersebut juga dapat disimpulkan bahwa umat Islam harus mengangkat satu pemimpin, apabila ada dua
khalifah dibaiat maka yang terakhir dibaiat harus diperangi apabila ia tidak mau menyerahkan kekuasaan kepada yang pertama. Begitu juga wajib bagi umat Islam
memerangi orang atau kelompok yang ingin memecah belah persatuan umat Islam yang berada di bawah kekuasaan satu pemimpin.
37
35
Abu Husain Muslim bin Hajjâj bin Muslim. Sahîh Muslim Beirut: Dâr al-Jîl, t.th. Juz 6, h. 20.
36
Ahmad bin Syu ʻaib Abu Abd al-Rahman al-Nasâ’i. Sunan al-Nasâ’i Beirut: Maktab al-
Matbû ʻah al-Islâmiyah, 1986 juz 7, h. 93.
37
Sa ʻîd Hawwa. Al-Islâm, h. 482.