Analisis matriks EFE Eksternar Faktor Evaluation

69 Setelah diidentifikasi, faktor strategis eksternal tersebut diberi peringkat rating. Pemberiaan rating bertujuaan untuk mengetahui faktor peluang mana yang lebih baik diantara faktor strategis yang menjadi peluang dan faktor ancaman mana yang lebih kuat diantara beberapa faktor strategis yang menjadi ancaman. Langkah selanjutnya setelah pemberian rating adalah memberikan bobot pada masing-masing faktor peluang dan ancaman dari perusahaan tersebut dengan menggunakan metode Paired Comparison, sehingga diperoleh bobot masing- masing variabel. Dari hasil identifikasi tersebut diperoleh hasil penghitungan matrik EFE yang disajikan pada tabel 15. Tabel 15. Matriks EFE Peluang Rataan Rating Rataan bobot SKOR Permintaan ikan di luar negeri 3.67 0.09 0.33 Budaya masyarakat mengkonsumsi ikan 2.33 0.09 0.22 Perkembangan teknologi 2 0.14 0.29 Ketersediaan bahan baku 3 0.12 0.37 Ancaman Kenaikan tarif BBM dan TDL 2 0.11 0.22 Pembukaan Pasar bebas ASEAN 2.33 0.10 0.23 Masuknya pendatang baru 2 0.09 0.17 Keberadaan produk subtitusi 1 0.12 0.12 Daya tawar konsumen 2 0.13 0.27 1 2.21 Sumber : Data primer yang diolah 2010 Dari hasil analisis ini diperoleh faktor peluang utama perusahaan adalah ketersediaan bahan baku dengan jumlah skor 0.37 telah diakui menjadi faktor yang menjadi peluang dan harus dapat dimanfaatkan perusahaan dengan baik kedepannya. Sedangkan faktor yang menjadi ancaman utama perusahaan adalah keberadaan produk subtitusi, hal ini diakui dapat memberikan ancaman yang cukup berpengaruh terhadap perkembangan perusahaan. Dengan masuknya ikan 70 Dhori yang berasal dari Vietnam menjadi alternatif pengganti ikan Tuna dalam bahan baku pembuatan Shushi oleh para pengusaha restoran yang menjadi konsumen dari PT. Ojid Kharisma Nusantara.

5.2.2 Matriks IE Internal Eksternal dan Matriks SWOT

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari matriks IFE dan EFE dapat disusun Matriks IE. Nilai matriks IFE diperoleh sebesar 2.86 dan matriks EFE sebesar 2.21 dengan demikian apabila masing masing total skor dari faktor internal dan eksternal dipetakan dalam matrik, maka posisi perusahaan saat ini ada pada kotak kuadran V. Strategi yang paling baik untuk diterapkan oleh perusahaan adalah strategi mempertahankan dan memelihara hold and maintain. Menurut Umar 2002: 236 strategi yang umum digunakan dalam kondisi ini adalah strategi Market Penetration penetrasi pasar dan Product Development pengembangan produk. Strategi penetrasi pasar dilakukan perusahaan dengan melakukan usah pemasaran yang lebih intensif dan bertujuan mencari pangsa pasar yang lebih luas. Sedangkan strategi pengembangan produk adalah strategi yang dilakukan perusahaan dengan membuat produk baru yang memberikan keunggulan potensial bagi pangsa pasar. Hal ini ditujukan untuk menarik minat konsumen umtuk membeli dan menggunakan produk baru yang dihasilkan perusahaan. 71 Gambar 4. Matriks Internal Eksternal TOTAL NILAI IFE YANG DIBERI BOBOT T OT AL NILAI E FE YA NG DIBE RI B OB OT Kuat – 4.0 4.0 3.0 Sedang 3.99 – 2.0 Lemah 1.0 – 1.99 2.0 1.0 4.0 Tinggi 3.0 - 4.0 3.0 I II III Sedang 2.0 - 2.99 2.0 IV V VI Rendah 2.0 - 1.99 1.0 VII VIII IX Sumber : Data primer yang diolah 2010 Matriks SWOT terdiri dari 9 sel yang memberikan gambaran dengan jelas jelas faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki serta peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan. Matriks SWOT berisi alternatif-alternatif strategi S-O, W-O, S-T dan W-T. alternatif-alternatif ini dikembangkan dari posisi perusahaan dalam matriks IE, yang dalam hal ini berada pada sel V dan strategi yang mungkin dilakukan yaitu strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Dari hasil tersebut dimasukan kedalam matriks SWOT yang dapat dilihat dalam gambar 5.