19 Dari segi harga, produk perikanan relatif lebih murah sehingga dengan terjadinya
penurunan daya beli masyarakaat maka produk perikanan khususnya ikan dapat menjadi alternatif pangan hewani yang murah dibandingkan dengan pangan
hewan ternak darat. Produk perikanan juga memiliki jenis yang sangat banyak, sehingga
konsumen dapat memilih ikan sesuai dengan selera. Menurut Rahardi, dkk 2004:11 bahwa jenis-jenis komoditi ikan ekonomis di Indonesia menurut
golongan habitatnya antara lain : a.
Habitat laut : tuna, cakalang, tongkol, tengiri, kembung, kakap, belanak, kerapu dan beronang.
b. Habitat payau atau tambak : udang galah, udang windu, udang kupas,
bandeng, dan belanak. c.
Habitat tawar : belut, gurame, lele, ikan mas, nila merah, tawes, mujair, jambal, dan jelawat.
Secara umum produk perikanan memiliki karakteristik yang agak berbeda dengan produk lainnya. Rahardi, dkk 2004 : 14 menjelaskan bahwa karakteristik
yang paling spesifik bagi produk perikanan adalah mudah menjadi busuk perishable. Proses pembusukan pada daging ikan lebih cepat dibandingkan
dengan pembusukan pada produk ternak atau hewan darat lainnya. Tubuh ikan mengandung protein dan air yang cukup tinggi serta kadar pH tubuhnya
mendekati normal sehingga bisa dijadikan media yang baik bagi bakteri pembusuk dan mikroorganisme.
20
2.2 Penelitian Terdahulu
Hasil penelitian tentang manajemen strategi sudah dilakukan oleh Dwi Herna 2007 yang menganalisis strategi pengembangan usaha kecil produk
tahu studi kasus UD. Andalan Sejati – Ciputat. Peneliti menganalisis lingkungan
internal dan eksternal perusahaan. Lingkungan eksternal diaudit dengan mengidentifikasi lingkungan makro industri dan mikro. Sedangkan lingkungan
internal diaudit dengan menggunakan pendekatan fungsional. Selanjutnya untuk tahap pemanduan digunakan matriks IE dan SWOT. Dari hasil analisis diperoleh
tujuh alternatif strategi yaitu: 1 meningkatkan pelayanan kepada konsumen, 2
mengembangkan pasar,
3 meningkatkan
mutu produk
tahu, 4 Mempertahankan kepercayaan konsumen , 5 memanfaatkan pihak Baitul
Mal wat Tamwil dalam hal kerjasama peminjaman modal, 6 meningkatkan teknologi alat-alat produksi, 7 meningkatkan kemampuan manajerial dengan
mengikuti pelatihan, 8 masuk menjadi anggota Koperasi Produsen Tempe dan Tahu Indonesia KOPTI.
2.3. Kerangka Pemikiran Konseptual
Manajemen strategi merupakan suatu proses yang terdiri dari formulasi strategi, implementasi strategi dan evaluasi strategi. Dalam penelitian ini penulis
melakukan proses formulasi strategi yang merupakan proses awal dalam manajemen strategi. Dalam proses formulasi strategi termasuk didalamnya
pengembangan pernyataan visi, misi serta penentuan tujuan perusahaan. Penulis juga melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal
perusahaan untuk melihat kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman yang
21 dihadapi perusahaan. Lingkungan Internal dibedakan menjadi pemasaran dan
distribusi, faktor keuangan dan akutansi, penelitian dan pengembangan, sumberdaya dan karyawan perusahaan, produksi dan operasi perusahaan.
Lingkungan eksternal di bedakan menjadi lingkungan mikro yang berhubungan dengan persaingan antar perusahaan sejenis, Kemungkinan masuknya pesaing
baru, potensi pengembangan produk subtitusi, Kekuatan tawar menawar penjualpemasok, Kekuatan tawar menawar pembelikonsumen. Serta lingkungan
makro terkait kekuatan ekonomi, sosial budaya demografi dan lingkungan, politik pemerintahan dan hukum, teknologi serta kekuatan kompetitif.
Proses formulasi strategi ini terdiri dari tiga tahapan yaitu, tahap input, pencocokan, dan pengambilan keputusan. Tahapan input merupakan pengambilan
informasi internal perusahaan yang menggunakan matriks Internal Factor Evaluation
IFE untuk dapat melihat kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan, serta lingkungan eksternal yang menunjukan peluang dan ancaman
yang dihadapi perusahaan dengan menggunakan matriks External Factor Evaluation
EFE. Selanjutnya tahap pencocokan, pada tahap ini ditujukan untuk menciptakan strategi-strategi alternatif yang tercipta dari mencocokan faktor-
faktor internal dan eksternal berdasarkan matriks IFE dan EFE dengan menggunakan alat bantu analisis berupa matriks SWOT dan Internal External
Matriks . Matriks SWOT dan IE ini akan menghasilkan alternatif strategi.
Setelah diketahui alternatif strategi yang tepat bagi perusahaan, dipilihlah prioritas strategi yang akan diterapkan oleh perusahaan. Proses pemilihan prioritas
strategi menggunakan Quantitative Strategic Planning Matriks QSPM. Dengan