PT. Ojid Kharisma Nusantara Agribisnis Perikanan

17 1. Subsistem agribisnis hulu Subsistem ini merupakan subsistem agribisnis yang bergerak dibidang penyediaan produk-produk yang berkaitan dengan sarana dan prasarana pertanian. Dalam subsistem ini sering juga disebut sebagai agroindustri bersama dengan subsistem hilir. Industri-industri yang terkait dengan subsistem ini dalam agribisnis perikanan adalah industri perkapalan, teknologi penangkapan dan pengelolaan sumberdaya perikanan. 2. Subsistem usahatani Merupakan subsistem yang dahulu dikenal sebagai usaha tani, termasuk didalamnya adalah kegiatan budidaya pertanian. Kegiatan subsistem usaha tani ini atau kegiatan on farm merupakan kegiatan inti dari sistem agribisnis, subsistem ini menentukan bagaimana kualitas dan kuantitas dari produk pertanian, serta bagaimana continuitas dari produk yang hasilkan. Dalam agribisnis perikanan terdapat dua macam kegiatan, yaitu kegiatan penangkapan dan pembudidayaan perikanan. Menurut Undang Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan, Penangkapan ikan adalah kegiatan untuk memperoleh ikan di perairan yang tidak dalam keadaan dibudidayakan dengan alat atau cara apa pun, termasuk kegiatan yang menggunakan kapal untuk memuat, mengangkut, menyimpan, mendinginkan, menangani, mengolah, danatau mengawetkannya. 3. Subsistem agribisnis hilir Merupakan kegiatan dari mulai pasca panen sampai dengan pemberian nilai tambah pada produk pertanian. Merupakan kegiatan pasca panen, 18 berupa, pembersihan, penyimpanan, pengiriman dan pemasaran, pengolahan produk serta pemberian nilai tambah pada suatu produk. Subsistem ini dapat menghasilkan beraneka ragam produk siap pakai, maupun bahan mentah bagi industri lain. Diversivikasi produk pertanian ini menambah pula nilai ekonomis dari suatu produk serta menambah pendapatan bagi pengusahanya. 4. Subsistem layanan penunjang Merupakan lembaga-lembaga ataupun stake holders yang terkait dengan suatu usaha pertanian berupa transportasi, penelitian dan pendidikan. Merupakan subsistem penunjang dari ketiga subsistem lainnya, subsistem ini terintegrasi dengan subsistem lainnya, karena mengingat kegiatan pertanian merupakan kegiatan yang sangat sensitif terhadap kebijakan dan program-program pemerintah maupun swasta. Berdasarkan Undang Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan pasal 1 ayat 1 perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya ikan dan lingkungannya mulai dari praproduksi, produksi, pengolahan sampai pemasaran yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan .

2.1.6 Karakteristik Produk Perikanan

Ikan sebagai produk perikanan memiliki keunggulan komparatif yang besar manfaatnya, antara lain : daging ikan dapat dimanasak secara cepat dan mudah dicerna oleh tubuh manusia. Hal itu karena jaringan ikat pada daging ikan hanya 3 dari ototnya daging sapi 13, dan serabut ototnya lebih pendek. 19 Dari segi harga, produk perikanan relatif lebih murah sehingga dengan terjadinya penurunan daya beli masyarakaat maka produk perikanan khususnya ikan dapat menjadi alternatif pangan hewani yang murah dibandingkan dengan pangan hewan ternak darat. Produk perikanan juga memiliki jenis yang sangat banyak, sehingga konsumen dapat memilih ikan sesuai dengan selera. Menurut Rahardi, dkk 2004:11 bahwa jenis-jenis komoditi ikan ekonomis di Indonesia menurut golongan habitatnya antara lain : a. Habitat laut : tuna, cakalang, tongkol, tengiri, kembung, kakap, belanak, kerapu dan beronang. b. Habitat payau atau tambak : udang galah, udang windu, udang kupas, bandeng, dan belanak. c. Habitat tawar : belut, gurame, lele, ikan mas, nila merah, tawes, mujair, jambal, dan jelawat. Secara umum produk perikanan memiliki karakteristik yang agak berbeda dengan produk lainnya. Rahardi, dkk 2004 : 14 menjelaskan bahwa karakteristik yang paling spesifik bagi produk perikanan adalah mudah menjadi busuk perishable. Proses pembusukan pada daging ikan lebih cepat dibandingkan dengan pembusukan pada produk ternak atau hewan darat lainnya. Tubuh ikan mengandung protein dan air yang cukup tinggi serta kadar pH tubuhnya mendekati normal sehingga bisa dijadikan media yang baik bagi bakteri pembusuk dan mikroorganisme.