Pengertian Belajar Motivasi Belajar

melainkan perubahan kelakuan. Belajar adalah proses perubahan, dalam artian perubahan itu tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan saja, tetapi juga berbentuk kecakapan keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat dan penyesuaian diri yaitu menyangkut segala aspek mental psikologis. Jadi dapat dikatakan belajar merupakan suatu proses aktif melalui suatu latihan dan berakibat pada perubahan tingkah laku yang menuju kepada kedewasaan dan suatu kemajuan.

3. Motivasi Belajar

Dalam kegiatan belajar mengajar, dikenal adanya motivasi belajar. Motivasi belajar merupakan daya penggerak psikis yang berasal dari dalam diri seseorang untuk dapat melakukan kegiatan belajar dan menambah keterampilan dan pengalaman. Motivasi belajar adalah daya upaya yang mendorong siswa untuk belajar. Motivasi merupakan modal yang sangat penting untuk belajar. Tanpa ada motivasi, proses belajar akan kurang berhasil. Meskipun seorang peserta didik mempunyai kecakapan belajar yang tinggi, peserta didik akan kurang berhasil dalam belajar jika motivasi belajarnya rendah. Dari pengertian sebelumnya tentang motivasi dan belajar dapat diambil rumusan bahwa motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkkan tujuan dapat tercapai. Motivasi belajar juga dapat dikatakan sebagai kondisi psikologis yang mendorong siswa untuk belajar secara sungguh-sungguh, yang pada gilirannya akan terbentuk cara belajar siswa yang sistematis dan penuh konsentrasi. Selaras dengan pendapat diatas, menurut W.S. Winkel, motivasi belajar ialah “keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi mencapai suatu tujuan”. 30 Sedangkan menurut Clayton Alderfer, motivasi belajar adalah “kecenderungan siswa dalam melakukan kegiatan belajar yang didorong oleh hasrat untuk mencapai prestasi atau hasil belajar sebaik mungkin ”. 31 Berdasarkan penjelasan di atas, maka disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah sebuah dorongan yang berasal dari dalam dan luar diri siswa yang mampu memberikan rasa senang dan semangat dalam belajar sehingga siswa mampu mencapai prestasi belajar yang sangat baik. Adapun ciri-ciri siswa yang memiliki motivasi yang berasal dari luar yaitu adanya dorongan yang positif dari orangtua atau guru, ingin dipuji oleh temannya, ingin mendapat hadiah, takut dimarahi guru, adanya peraturan atau tata tertib sekolah dalam belajar sehingga menjadikan siswa untuk disiplin, adanya variasi metode yang digunakan, adanya sarana dan prasarana belajar serta dukungan dalam komponen-komponen yang terkait dengan pembelajaran. Dengan demikian dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki motivasi belajar memiliki ciri-ciri khusus yang dapat kita amati dalam proses pembelajaran di sekolah, seperti siswa memiliki tanggungjawab terhadap tugasnya, siswa tidak cepat bosan, adanya kemauan untuk mempelajari kembali pelajaran tersebut di rumah, siswa tidak mudah putus asa, siswa tidak cepat puas atas prestasi yang dicapai, adanya antusias belajar yang tinggi, mampu mengontrol diri terhadap lingkungan dan ulet dalam menghadapi kesulitan.

4. Macam-Macam Motivasi

Berbicara tentang macam atau jenis motivasi ini dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Dengan demikian, motivasi atau motif-motif yang aktif itu sangat bervariasi. 30 W.S.Winkel, Psikologi Pengajaran, Jakarta: Grasindo, 1999, cet. Ke-5, h.150. 31 Nashar, Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal dalam Kegiatan Pembelajaran, Jakarta: Delia Press: 2004, h. 50. Siswa untuk dapat belajar mata pelajaran dengan baik, harus mempunyai motivasi yang tinggi, baik itu motivasi intrinsik maupun motivasi ekstrinsik, jadi kemungkinan kesalahan-kesalahan dalam pembelajaran teori maupun praktek bisa dikurangi, dengan demikian siswa tersebut mampu mengerjakan tugas dengan baik. 32

a. Motivasi Intrinsik

Menurut Sardiman A.M, motivasi intrinsik adalah “motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu”. 33 Menurut W.S. Winkel, motivasi intrinsik adalah “kegiatan belajar dimulai dan diteruskan, berdasarkan penghayatan suatu kebutuhan dan dorongan yang secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar itu”. 34 Shannon menunjukkan motivasi intrinsik: Dia termotivasi oleh faktor-faktor di dalam dirinya dan interen dalam tugas yang dilakukannya. Siswa yang termotivasi secara intrinsik mungkin terlibat dalam suatu aktivitas karena aktivitas itu memberinya kesenangan, membantu mereka mengembangkan keterampilan yang dirasa penting, atau tampak secara etika dan moral benar untuk dilakukan. Beberapa siswa dengan tingkat motivasi intrinsik yang tinggi menjadi sangat terfokus dan „hanyut‟ dalam suatu aktivitas tanpa mempedulikan waktu dan mengabaikan tugas-tugas lainnya. 35 Motivasi Intrinsik berisi: 1 penyesuaian tugas dengan minat; 2 perencanaan yang penuh variasi; 3 umpan balik atas respons peserta siswa; 4 kesempatan respons peserta didik yang aktif, dan 5 32 Muh. Yusuf Mappeasse, Pengaruh Cara dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Programmable Logic Controller PLC Siswa Kelas III Jurusan Listrik SMK Negeri 3 Makassar, Universitas Negeri Makassar UNM, Makassar, 2009. 33 Sardiman.A.M, op. cit., h. 89. 34 W.S.Winkel, op. cit., h.174. 35 Jeanne Ellis Ormrod, op. cit., h. 60 kesempatan peserta didik untuk menyesuaikan tugas dan pekerjaannya. 36 Menurut Harackiewicz dan Elliot faktor-faktor yang ada di dalam motivasi intrinsik yang bisa mengantarkan tujuan utama dari motivasi intrinsik itu sendiri adalah: 1 Kesenangan enjoyment, merasa senang dalam melakukan kegiatan belajar. 2 Ketertarikan interest, ada rasa ketertarikan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. 37 Dari beberapa pendapat diatas, dapat di simpulkan bahwa motivasi intrinsik adalah motivasi yang timbul dari diri sendiri dan tidak dipengaruhi oleh sesuatu di luar dirinya karena dalam setiap diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Orang yang tingkah lakunya digerakkan oleh motivasi intrinsik, baru akan puas kalau tingkah lakunya telah mencapai hasil tingkah laku itu sendiri. Misalnya , orang yang gemar membaca tanpa ada yang mendorong, ia akan mencari sendiri buku-buku untuk dibacanya. Orang yang rajin dan bertanggung jawab tanpa menunggu perintah, sudah belajar dengan sebaik-baiknya.

b. Motivasi Ekstrinsik

Menurut Sardiman A.M, motivasi ekstrinsik adalah “motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar”. 38 Motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar. 36 Hamzah B. Uno, op. cit., h. 9. 37 Hardjono, Efektivitas Pelatihan Motivasi Intrinsik Terhadap Komitmen Organisasi Karyawan, Jurnal, 2010 38 Sardiman.A.M, loc. cit.

Dokumen yang terkait

Hubungan antara sikap siswa terhadap mata pelajaran IPS dengan hasil belajar IPS kelas X SMK Attaqwa 05 Kebalen

1 17 97

Upaya guru IPS dalam memotivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS: studi kasus di SMP Fathilah Pondok Pinang Jakarta selatan

6 33 85

Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode diskusi pada mata pelajaran IPS di kelas V MI Ta’lim Mubtadi I Kota Tangerang

0 12 121

Keterampilan Bertanya Guru dalam Meningkatkan Aktivitas belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah At-taqwa 06 Bekasi.

1 10 196

Hubungan komunikasi guru-siswa dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di MAN 15 Jakarta

2 46 130

MOTIVASI BELAJAR DITINJAU DARI KOMPETENSI GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR MATA PELAJARAN IPS TERPADU PADA Motivasi Belajar Ditinjau dari Kompetensi Guru dan Lingkungan Belajar Mata Pelajaran IPS Terpadu Pada Siswa Kelas VIII SMP N 2 Kartasura Tahun Ajaran 20

0 3 12

MOTIVASI BELAJAR DITINJAU DARI KOMPETENSI GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR MATA PELAJARAN IPS TERPADU Motivasi Belajar Ditinjau dari Kompetensi Guru dan Lingkungan Belajar Mata Pelajaran IPS Terpadu Pada Siswa Kelas VIII SMP N 2 Kartasura Tahun Ajaran 2014/2

0 2 18

PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 MOJOGEDANG PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

0 0 16

PELAKSANAAN MODEL INQUIRY SOSIAL MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DALAM MEMOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS

0 0 15

PERAN GURU DALAM MEMOTIVASI SISWA YANG KESULITAN BELAJAR PADA PEMBELAJARAN PKN DI KELAS VIII SMP NEGERI 6 PALU

0 0 9