Analisa Hasil Penelitian dan Pembahasan

Kemudian dari hasil wawancara dengan guru IPS, dapat dikatakan bahwa siswa dapat termotivasi belajar dengan cara memberikan metode pembelajaran yang bervariasi setiap pertemuannya. Hal ini bertujuan agar siswa merasa tidak jenuh pada saat kegiatan belajar mengajar. Selanjutnya senada dengan pendapat Hamzah B. Uno, menurutnya “siswa akan termotivasi belajar jika perencanaan yang penuh variasi dan adanya kegiatan yang menarik dalam belajar”. 86 Sedangkan menurut Fu’ad bin Abdul Aziz asy-Syalhub menyatakan bahwa “salah satu tugas dan kewajiban guru adalah mengajar dengan metode yang bagus bervariasi ”. 87 Dari hasil angket, wawancara dan kaitannya dengan teori tentang motivasi belajar dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa kelas VII sudah berjalan dengan baik. Ini dapat dilihat dari motivasi yang berasal dari dalam diri siswa yaitu dari keinginan siswa untuk belajar, sikap senang terhadap mata pelajaran IPS yang menunjukkan bahwa siswa memiliki minat yang cukup tinggi, dan selalu menyelesaikan tugas yang diberikan guru serta keinginan untuk meningkatkan pengetahuannya. Sedangkan motivasi dari luar diri siswa, dalam hal ini dapat terlihat pada semangat siswa ketika guru menyampaikan materi dengan menggunakan metode pembelajaran, kedisiplinan siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru dan sikap belajar siswa yang tekun dan sungguh-sungguh bila ada ulangan, kadang- kadang untuk mendapatkan pujian atau hadiah serta untuk menjadi juara. 86 Hamzah B. Uno, loc. cit. 87 Fu’ad bin Abdul Aziz asy-Syalhub, loc. cit. 3 Pembahasan dan Analisa Angket Dari hasil angket Peran Guru dan Motivasi Belajar Siswa sebelumnya dapat dilihat bahwa pada awal pembelajaran, guru terlebih dahulu mengkondisikan kelas agar siswa bisa fokus ketika kegiatan pembelajaran di mulai. Senada dengan hasil observasi di kelas VII SMP PGRI 2 Ciledug , “Guru IPS selalu mengkondisikan kelas agar siswa tertib ketika proses belajar mengajar akan di mulai. Salah satunya dengan menarik perhatian siswa, yaitu dengan memberikan ice breaking ”. 88 Kegiatan pemberian ice breaking juga dapat dikatakan pemberian motivasi di awal pembelajaran, guna untuk memberikan semangat kepada siswa dalam menerima materi pelajaran yang akan diberikan oleh guru. Hasil angket dan observasi tentang pemberian ice breaking di dalam kegiatan belajar mengajar, senada dengan pendapat Hamzah B. Uno yang menyatakan bahwa motivasi ekstrinsik dapat diberikan kepada siswa salah satunya apabila adanya kegiatan yang menarik dalam belajar. 89 Kemudian setelah pemberian motivasi di awal pembelajaran, guru juga dapat memberikan motivasi di dalam kegiatan inti pembelajaran. Dari hasil angket, guru IPS selalu memberikan metode pembelajaran yang bervariasi setiap pertemuannya. Hal ini bertujuan agar siswa tidak jenuh saat guru menyampaikan materi pelajaran. Dalam setiap proses belajar mengajar yang dilaksanakan di sekolah, guru IPS menggunakan berbagai metode. Hal ini diakui oleh guru IPS saat wawancara bahwa “Dalam proses belajar mengajar berlangsung saya selalu menggunakan metode yang bervariasi seperti ceramah, diskusi, tanya jawab dan lain 88 Hasil Observasi tanggal 16 November 2015 89 Hamzah B. Uno, loc. cit. sebagainya. 90 Begitu juga dengan hasil observasi di kelas VII SMP PGRI 2 Ciledug bahwa “guru IPS dalam pembelajarannya selalu menggunakan metode yang bervariasi tergantung materi pembahasan yang diajarkan kepada siswa tersebut. Sehingga siswa kelas VII SMP PGRI 2 Ciledug dapat menerima pembelajaran dari guru IPS tidak jenuh dan bosan ” Hasil angket, wawancara dan observasi tersebut tentang metode pembelajaran yang bervariasi, senada dengan pendapat Fu’ad bin Abdul Aziz asy-Syalhub yang menyatakan bahwa salah satu tugas dan kewajiban guru adalah mengajar dengan metode yang bagus bervariasi. Ketika memasuki akhir pembelajaran, guru IPS mengevaluasi dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa. Pada kegiatan ini guru memberikan reward hadiah atau pujian, pemberian reward ini juga merupakan salah satu pemberian motivasi kepada siswa. Dalam hal ini guru IPS di kelas VII SMP PGRI 2 Ciledug memberikan reward berupa pujian, dapat dilihat dari hasil angket “Guru IPS Memberikan Pujian”. Selanjutnya dari hasil wawancara dengan guru IPS diungkapkan bahwa “Dengan memberikan pujian terhadap siswa yang bersikap positif dalam belajar akan menambah semangat belajar dan memotivasi mereka untuk lebih baik lagi serta itu merupakan sikap seorang guru yang peduli terhadap siswa”. 91 Dan juga melalui hasi observasi yang bahwa “guru IPS dalam pembelajarannya memberikan pujian secara lisan terhadap siswanya yang serius mengikuti pembelajaran IPS dari 90 Ibu Nini, Wawancara, di SMP PGRI 2 Ciledug, selaku guru IPS, tanggal 19 November 2015 91 Ibu Nini, Wawancara, di SMP PGRI 2 Ciledug, selaku guru IPS, tanggal 19 November 2015 awal sampai akhir. Dimaksudkan agar siswa lebih termotivasi atau semangat dalam belajar IPS itu sendiri ”. 92 Hasil angket, wawancara dan observasi tersebut tentang memberikan pujian, senada dengan pendapat Sardiman AM., salah satu bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah adalah dengan memberikan pujian. Maka dapat dipahami bahwa guru IPS memotivasi siswa dengan memberikan ice breaking di awal pembelajaran. Hal tersebut bertujuan agar siswa bisa fokus belajar dan tidak bercanda atau mengobrol dengan siswa lainnya pada saat pelajaran akan di mulai. Selanjutnya pemberian motivasi juga dilakukan di dalam kegiatan inti pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi setiap pertemuannya. Hal ini bertujuan agar siswa merasa tidak jenuh pada saat kegiatan belajar mengajar. Dalam kaitannya dengan pemberian motivasi belajar, guru IPS juga berpendapat bahwa siswa senang apabila hasil tugas yang di kerjakannya mendapatkan pujian. Hal tersebut dilakukan agar dapat membangkitkan semangat siswa. Dengan diberikan metode pembelajaran yang bervariasi serta pujian terhadap tugas yang dikerjakan siswa, guru IPS melihat bahwa siswa menjadi semangat. Karena siswa menjadi segar fresh dan terdorong untuk lebih baik lagi. Hasil penelitian ini serupa dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Abdul Rosyid. Di mana dalam penelitiannya yang berjudul ”Peranan Guru IPS Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS” menunjukkan bahwa peranan guru IPS dalam meningkatkan motivasi belajar siswa yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran IPS dikelas adalah keterampilan guru membuka pelajaran, penggunaan 92 Hasil Observasi tanggal 16 November 2015 variasi metode dan teknik pembelajaran, kualitas variasi stimulus, keterampilan bertanya, penggunaan media atau alat bantu pembelajaran, keterampilan menutup pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa peran guru memiliki keterkaitan dengan penumbuhan motivasi belajar maupun minat siswa itu sendiri di dalam proses pembelajaran. 117

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah dilakukan penelitian dan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa peran guru dalam memotivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di kelas VII SMP PGRI 2 Ciledug berjalan dengan baik. Hal ini terlihat dari hasil angket, observasi ataupun wawancara yang menunjukkan bahwa guru IPS berperan cukup baik di dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga siswa cukup termotivasi di dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Peran guru IPS dalam memotivasi belajar siswa sudah berjalan dengan baik dapat terlihat dari keseluruhan data yang diperoleh yaitu metode yang bervariasi, ada 17 siswa 57 mengatakan bahwa guru mereka selalu memberikan metode pembelajaran yang bervariasi. Memberikan pujian, ada 18 siswa 60 mengatakan bahwa guru IPS selalu memberikan pujian ketika ada siswa yang bersikap baik atau positif dalam belajar. Memiliki sifat dan bertutur kata yang santun, ada 23 siswa 77 mengatakan guru IPS selalu menunjukkan sifat dan bertutur kata yang santun, terlihat juga pada saat observasi ketika berbicara di kelas maupun di luar kelas guru IPS terlihat begitu santun dalam berbicara baik kepada siswa maupun rekan guru. Semangat dalam mengajar, ada 25 siswa 83 mengatakan guru IPS selalu semangat dalam mengajar, terlihat juga pada saat observasi guru IPS terlihat sangat bersemangat pada saat menyampaikan materi, selalu tersenyum dan sesekali menyelipkan candaan agar siswa tidak merasa jenuh. Mengucapkan salam dan berdoa, ada 23 siswa 77 mengatakan guru IPS selalu mengucapkan salam dan memulai pelajaran degan berdoa. Penelitian ini membuktikan peranan guru sangat penting di dalam memberikan motivasi pada saat kegiatan belajar mengajar. Sehingga dampak dari pemberian motivasi tersebut yakni adanya rasa ketertarikan dan kesenangan siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran IPS. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa motivasi memang penting diberikan di dalam kelas oleh guru. Hal tersebut dilakukan agar siswa memiliki motivasi yang kuat di dalam proses pembelajaran.

B. Saran

1. Bagi Siswa Hendaknya siswa dapat meningkatkan motivasi belajarnya pada mata pelajaran IPS sehingga tidak hanya terpengaruh dari luar diri siswa atau dari guru saja. Dan hendaknya siswa selalu bersemangat mengikuti mata pelajaran IPS, agar lebih cepat memahami yang disampaikan oleh guru dan prestasi dalam mata pelajaran IPS dapat lebih baik. 2. Bagi Guru Hendaknya guru IPS mempertahankan penggunaan metode yang bervariasi dalam mengajar, atau bahkan lebih ditingkatkan lagi agar siswa tidak mudah bosan dalam mengikuti pelajaran IPS. Dan hendaknya guru IPS dapat menghilangkan persepsi yang kurang baik mengenai pelajaran IPS agar tidak di kenal dengan pelajaran yang membosankan. Kemudian guru IPS juga dapat bertukar pikiran dengan guru lainnya mengenai pemberian motivasi belajar yang baik untuk siswa. Hal tersebut dilakukan agar siswa tidak hanya menyenangi atau semangat belajar di dalam satu mata pelajaran saja. Akan tetapi, siswa dapat menyenangi dan semangat belajar di dalam semua mata pelajaran secara keseluruhan. 3. Bagi Kepala Sekolah Hendaknya kepala sekolah memberikan pengarahan kepada guru-guru untuk dapat memotivasi siswa di dalam kegiatan belajar mengajar. Dan hendaknya kepala sekolah memfasilitasi sarana dan prasarana, seperti pengadaan buku-buku mengenai pengetahuan sosial di sekolah perlu ditingkatkan karena dapat menambah wawasan pengetahuan sosial siswa 119 DAFTAR PUSTAKA Bakar, Yunus Abu, dkk. Profesi Keguruan, Learning Assistance Program for Islamic Schools: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. 2009. Basrowi dan Suwandi. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta. 2008. E, Mulyasa. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. 2008. Ellis Ormrod, Jeanne. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Erlangga. Jilid 2. 2008. Esti, Sri. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Grasindo. 2002. Faturrohman, Pupuh dan Aa Suryana. Guru Profesional. Bandung: PT Refika Aditama. cet. Ke-1. 2012. Gunawan, Rudy. Pendidikan IPS Filosofi, Konsep, dan Aplikasi. Bandung: Alfabeta.cet. Ke-2. 2013. Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI Margono. S. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta. cet. Ke-6. 2007. Miarso, Yusufhadi. Peningkatan Kualifikasi Guru dalam Perspektif Teknologi Pendidikan. Jurnal Pendidikan Penabur. 2008. Moleong, Lexy J. Metode Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2007. Muhaimin, Abdul. Upaya Guru dalam Memotivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS, Skripsi Jurusan Pendidiakan IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2011. Muhammad, Kasiram. Metodologi Penelitian: Refleksi Pengembangan Pemahaman dan Penguasaan Metodologi Penelitian. Malang: UIN Malang Press. 2008. Mustafa, Dina. Memotivasi Mahasiswa Untuk Kuliah dan Belajar Sepanjang Hayat. Jakarta: Pusat Antar Universitas.cet. Ke-1. 2001. Nashar. Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal dalam Kegiatan Pembelajaran. Jakarta: Delia Press. 2004. Rasyad, Aminuddin. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Uhamka Press. cet. Ke-4. 2003. Rosyid, Abdul. Peranan Guru IPS dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS, Skripsi Jurusan Pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2011. Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: PT. Kencana.EdisiI. Cet. Ke-5. 2006. Sardiman A.M. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers. Edisi ke-I. 2010. Sardiman.A.M. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.cet. Ke-21. 2012. Seli Rusiani, Ervina Peran Kompetensi Profesional Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di MAN 4 Jakarta, Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2014. Solihatin, Etin dan Rahrjo. Cooperative Learning: Analisis Model Pembelajaran IPS. Jakarta: Bumi Aksara. cet. Ke-3. 2009. Sudijono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers. Cet. 14. 2004. Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. cet. Ke-15. 2012. Sukmadinata, Nana Syaodih. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. cet. Ke-5. 2009. Suryabrata, Sumadi. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. cet. Ke-21. 2014. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS. UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Uno, Hamzah B. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: PT Bumi Aksara.cet. Ke-3. 2008. Winkel W.S. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo. cet. Ke-5. 1999.

Dokumen yang terkait

Hubungan antara sikap siswa terhadap mata pelajaran IPS dengan hasil belajar IPS kelas X SMK Attaqwa 05 Kebalen

1 17 97

Upaya guru IPS dalam memotivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS: studi kasus di SMP Fathilah Pondok Pinang Jakarta selatan

6 33 85

Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode diskusi pada mata pelajaran IPS di kelas V MI Ta’lim Mubtadi I Kota Tangerang

0 12 121

Keterampilan Bertanya Guru dalam Meningkatkan Aktivitas belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah At-taqwa 06 Bekasi.

1 10 196

Hubungan komunikasi guru-siswa dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di MAN 15 Jakarta

2 46 130

MOTIVASI BELAJAR DITINJAU DARI KOMPETENSI GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR MATA PELAJARAN IPS TERPADU PADA Motivasi Belajar Ditinjau dari Kompetensi Guru dan Lingkungan Belajar Mata Pelajaran IPS Terpadu Pada Siswa Kelas VIII SMP N 2 Kartasura Tahun Ajaran 20

0 3 12

MOTIVASI BELAJAR DITINJAU DARI KOMPETENSI GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR MATA PELAJARAN IPS TERPADU Motivasi Belajar Ditinjau dari Kompetensi Guru dan Lingkungan Belajar Mata Pelajaran IPS Terpadu Pada Siswa Kelas VIII SMP N 2 Kartasura Tahun Ajaran 2014/2

0 2 18

PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 MOJOGEDANG PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

0 0 16

PELAKSANAAN MODEL INQUIRY SOSIAL MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DALAM MEMOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS

0 0 15

PERAN GURU DALAM MEMOTIVASI SISWA YANG KESULITAN BELAJAR PADA PEMBELAJARAN PKN DI KELAS VIII SMP NEGERI 6 PALU

0 0 9