Hasil Penelitian yang Relevan

angka yang kemudian dijelaskan dan diinterpretasikan dalam suatu uraia n”. 1 Data penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan statistik. Menurut Nana Syaodih penelitian deskriptif merupakan “penelitian yang mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alam iah ataupun rekayasa manusia”. 2 Sehingga deskriptif benar-benar hanya memaparkan apa yang terdapat atau terjadi dalam sebuah lapangan atau wilayah tertentu. Data yang terkumpul diklasifikasikan menurut jenis, sifat atau kondisinya. Sehingga kuantitatif deskriptif adalah penelitian yang tugasnya menganalisis data berupa angka dari hasil gambaran mengenai suatu gejala atau peristiwa dalam penelitian sehingga dapat ditarik maknanya. Penelitian ini berusaha memecahkan masalah dengan menggambarkan problematika yang terjadi. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa peneliti ingin mengkaji secara mendalam serta memaparkannya dalam tulisan ini mengenai peran guru dalam memotivasi belajar siswa. Karena tujuan tersebut, maka relevan jika penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan studi deskriptif analisis.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. Jadi, populasi berhubungan dengan data, bukan manusianya. Kalau manusia memberikan suatu data, maka banyaknya atau ukuran populasi akan sama banyaknya dengan manusia. 3 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP PGRI 2 Ciledug yang berjumlah 120 siswa. 1 Misbahuddin, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik, Jakarta: Bumi Aksara, 2013 h. 33 2 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, Jakarta: Remaja Rosdakarya, 2010, h. 72 3 S. Margono, op.cit., h. 118

2. Sampel

Sampel adalah “bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. 4 Menurut Arikunto, apabila populasi penelitian berjumlah kurang dari 100, maka sampel yang diambil adalah semuanya. Namun, apabila populasi penelitian berjumlah lebih dari 100 maka sampel dapat diambil antara 10-15 atau 20-25 atau lebih. 5 Oleh karena itu, sampel pada penelitian ini ditetapkan sebesar 25 dari jumlah populasi atau sebanyak 30 siswa. Adapun teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan simple random sampling. Sugiyono menyatakan bahwa, “simple random sampling merupakan pengambilan anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu ”. 6

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian lapangan ini penulis berusaha menganalisis data yang ada di lapangan, sehingga antara pengertian dan teori yang ada dapat dibuktikan relevansinya. Untuk memperoleh data-data lapangan, penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu:

1. Observasi

Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner. Sutrisno Hadi sebagaimana di kutip Sugiyono mengemukakan bahwa observasi merupakan “suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan ”. 7 4 Sugiyono, op.cit., h.117. 5 Sahid Raharjo, “Teori Sampel dan Sampling Penelitian”, artikel diakses pada 14 September 2015 dari http:www.konsistensi.com201304teori-sampel-dan-sampling- penelitian.html 6 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, kualitatif dan RD, h.120. 7 Sugiyono, op. cit., h.203

Dokumen yang terkait

Hubungan antara sikap siswa terhadap mata pelajaran IPS dengan hasil belajar IPS kelas X SMK Attaqwa 05 Kebalen

1 17 97

Upaya guru IPS dalam memotivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS: studi kasus di SMP Fathilah Pondok Pinang Jakarta selatan

6 33 85

Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode diskusi pada mata pelajaran IPS di kelas V MI Ta’lim Mubtadi I Kota Tangerang

0 12 121

Keterampilan Bertanya Guru dalam Meningkatkan Aktivitas belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah At-taqwa 06 Bekasi.

1 10 196

Hubungan komunikasi guru-siswa dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di MAN 15 Jakarta

2 46 130

MOTIVASI BELAJAR DITINJAU DARI KOMPETENSI GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR MATA PELAJARAN IPS TERPADU PADA Motivasi Belajar Ditinjau dari Kompetensi Guru dan Lingkungan Belajar Mata Pelajaran IPS Terpadu Pada Siswa Kelas VIII SMP N 2 Kartasura Tahun Ajaran 20

0 3 12

MOTIVASI BELAJAR DITINJAU DARI KOMPETENSI GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR MATA PELAJARAN IPS TERPADU Motivasi Belajar Ditinjau dari Kompetensi Guru dan Lingkungan Belajar Mata Pelajaran IPS Terpadu Pada Siswa Kelas VIII SMP N 2 Kartasura Tahun Ajaran 2014/2

0 2 18

PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 MOJOGEDANG PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

0 0 16

PELAKSANAAN MODEL INQUIRY SOSIAL MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DALAM MEMOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS

0 0 15

PERAN GURU DALAM MEMOTIVASI SISWA YANG KESULITAN BELAJAR PADA PEMBELAJARAN PKN DI KELAS VIII SMP NEGERI 6 PALU

0 0 9