Kerangka Berpikir KAJIAN PUSTAKA

2. Sampel

Sampel adalah “bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. 4 Menurut Arikunto, apabila populasi penelitian berjumlah kurang dari 100, maka sampel yang diambil adalah semuanya. Namun, apabila populasi penelitian berjumlah lebih dari 100 maka sampel dapat diambil antara 10-15 atau 20-25 atau lebih. 5 Oleh karena itu, sampel pada penelitian ini ditetapkan sebesar 25 dari jumlah populasi atau sebanyak 30 siswa. Adapun teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan simple random sampling. Sugiyono menyatakan bahwa, “simple random sampling merupakan pengambilan anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu ”. 6

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian lapangan ini penulis berusaha menganalisis data yang ada di lapangan, sehingga antara pengertian dan teori yang ada dapat dibuktikan relevansinya. Untuk memperoleh data-data lapangan, penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu:

1. Observasi

Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner. Sutrisno Hadi sebagaimana di kutip Sugiyono mengemukakan bahwa observasi merupakan “suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan ”. 7 4 Sugiyono, op.cit., h.117. 5 Sahid Raharjo, “Teori Sampel dan Sampling Penelitian”, artikel diakses pada 14 September 2015 dari http:www.konsistensi.com201304teori-sampel-dan-sampling- penelitian.html 6 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, kualitatif dan RD, h.120. 7 Sugiyono, op. cit., h.203 Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penulis mengamati keadaan lingkungan sekolah, seperti keadaan guru, siswa, dan pelaksanaan pembelajaran di kelas VII SMP PGRI 2 Ciledug serta sarana dan prasarana yang ada di sekolah tersebut. Peneliti melakukan pengamatan baik dikelas maupun diluar kelas.

2. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil. 8 Dalam hal ini wawancara dilakukan dengan guru mata pelajaran IPS dan beberapa siswai kelas VII. Wawancara ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi dan melengkapi data-data peneliti dengan cara bertanya secara langsung kepada responden. Data yang dihasilkan peneliti tersebut diharapkan mampu menjawab pertanyaan tentang bagaimana peran guru dalam memotivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP PGRI 2 Ciledug.

3. Angket Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. 9 Untuk mendapatkan data komprehensif tentang peran guru dalam memotivasi belajar siswa, penulis menyebarkan angket kepada siswasiswi kelas VII sebagai responden. 8 Sugiyono, op.cit., h. 194. 9 Sugiyono, op.cit., h.199.

Dokumen yang terkait

Hubungan antara sikap siswa terhadap mata pelajaran IPS dengan hasil belajar IPS kelas X SMK Attaqwa 05 Kebalen

1 17 97

Upaya guru IPS dalam memotivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS: studi kasus di SMP Fathilah Pondok Pinang Jakarta selatan

6 33 85

Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode diskusi pada mata pelajaran IPS di kelas V MI Ta’lim Mubtadi I Kota Tangerang

0 12 121

Keterampilan Bertanya Guru dalam Meningkatkan Aktivitas belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah At-taqwa 06 Bekasi.

1 10 196

Hubungan komunikasi guru-siswa dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di MAN 15 Jakarta

2 46 130

MOTIVASI BELAJAR DITINJAU DARI KOMPETENSI GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR MATA PELAJARAN IPS TERPADU PADA Motivasi Belajar Ditinjau dari Kompetensi Guru dan Lingkungan Belajar Mata Pelajaran IPS Terpadu Pada Siswa Kelas VIII SMP N 2 Kartasura Tahun Ajaran 20

0 3 12

MOTIVASI BELAJAR DITINJAU DARI KOMPETENSI GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR MATA PELAJARAN IPS TERPADU Motivasi Belajar Ditinjau dari Kompetensi Guru dan Lingkungan Belajar Mata Pelajaran IPS Terpadu Pada Siswa Kelas VIII SMP N 2 Kartasura Tahun Ajaran 2014/2

0 2 18

PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 MOJOGEDANG PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

0 0 16

PELAKSANAAN MODEL INQUIRY SOSIAL MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DALAM MEMOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS

0 0 15

PERAN GURU DALAM MEMOTIVASI SISWA YANG KESULITAN BELAJAR PADA PEMBELAJARAN PKN DI KELAS VIII SMP NEGERI 6 PALU

0 0 9