11 4
4 5
4,33 Layak
12 4
4 5
4,33 Layak
13 4
4 4
4 Layak
14 4
4 4
4 Layak
15 4
4 4
4 Layak
16 4
4 4
4 Layak
17 4
4 4
4 Layak
18 4
5 5
4,67 Sangat Layak
19 4
3 4
3,67 Cukup Layak
20 4
4 4
4 Layak
Rata-rata Keseluruhan
3,9 4
4,4 4,11
Layak
Kriteria
Cukup layak
Layak Layak
Layak Layak
Berdasarkan tabel 3.12 diperoleh data yang menunjukkan bahwa skor rata- rata validator satu yaitu 3,9 dengan kriteria “cukup layak”. Skor rata-rata validator
dua adalah 4 dengan kriteria “layak”. Skor rata-rata validator tiga adalah 4,4 dengan kriteria “layak”. Skor rata-rata dari ketiga validator adalah 4,11 dengan
kriteria “layak”. Peneliti menentukan kriteria hasil validasi kuesioner berdasarkan tabel 3.7. Berdasarkan hasil validasi dari ketiga validator tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa kuesioner kemampuan berpikir kritis dapat digunakan dalam penelitian.
H. Teknik Analisis Data
Menganalisis data Sanjaya, 2006: 117 adalah suatu proses mengolah dan menginterpretasi data dengan tujuan untuk menjadikan berbagai informasi sesuai
dengan fungsinya hingga memiliki makna dan arti yang jelas sesuai dengan tujuan penelitian. Data yang telah diperoleh pada proses penelitian diolah secara
sistematis untuk mengetahui hasil dari penelitian. Teknik analisis data yang digunakan untuk mengolah hasil penelitian yaitu menggunakan teknik analisis
data kuantitatif dan kualitatif. Teknik kuantitatif merupakan suatu karakteristik dari suatu variabel yang nilai-nilainya dinyatakan dalam bentuk numerikal
Sugiyono, 2012: 13. Teknik analisis data secara kuantitatif berupa data hasil evaluasi siswa, hasil kuesioner kemampuan berpikir kritis, dan hasil observasi
yang diolah menjadi bentuk angka. Teknik analisis data kualitatif berupa data hasil wawancara mengenai pembelajaran dan kemampuan berpikir kritis siswa
kelas VB SDN Perumnas Condongcatur. Data-data yang telah diproses tersebut digunakan untuk mengamati
perubahan atau peningkatan yang terjadi di setiap siklus. Perubahan dapat dilihat dengan cara membandingkan hasil sebelum dan sesudah diberikan tindakan yang
berkaitan dengan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis matematika siswa kelas VB SD Negeri Perumnas Condongcatur pada materi pengukuran waktu.
1. Hasil Belajar
Peneliti menggunakan tes evaluasi yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa dengan bentuk soal uraian sebanyak 15 soal uraian. Kemudian, soal
diujikan disetiap akhir siklus dan evaluasi akhir dengan menggabungkan siklus I dan siklus II, hasil nilai setiap siswa dimasukkan kedalam tabel dengan kriteria
penilaian sebagai berikut: a.
Menentukan penskoran Tes evaluasi yang berupa soal uraian pensekorannya dilakukan dengan
memberikan nilai disetiap nomornya. Setiap nomor memiliki nilai yang berbeda dan disesuaikan dengan tingkat kesulitan soal.
b. Menghitung nilai akhir setiap siswa dengan menggunakan rumus:
c. Menghitung nilai rata-rata kelas dengan menggunakan rumus:
d. Perhitungan persentase ketuntasan siswa dengan menggunakan rumus:
e. Membandingkan persentase evaluasi pada kondisi awal dengan akhir
siklus satu, akhir siklus satu dengan siklus dua. f.
Menghitung kenaikan hasil belajar siswa antar siklus, terjadi peningkatan secara signifikan atau tidak dapat dilihat dari persentase
ketuntasan maupun rata-rata kelas.
2. Kuesioner Berpikir Kritis
Analisis data dalam kemampuan berpikir kritis meliputi enam indikator sebagai fokus penelitian yaitu: 1 menganalisis argumen, 2 mampu
bertanya, 3 mampu menjawab pertanyaan, 4 memecahkan masalah, 5 membuat kesimpulan, dan 6 keterampilan mengevaluasi dan menilai hasil
dari pengamatan. Berdasarkan 6 indikator kemampuan berpikir kritis tersebut
� � ℎ = �ℎ
� � ℎ
�ℎ �
� × 100
� � − � � = �ℎ �
ℎ �
�ℎ �
NA =
� ℎ � � �
� � ℎ
� ℎ �
× 100
kemudian dibuat kuesioner berjumlah 20 butir peryataan yang terdiri dari pernyataan positif favorable dan pernyataan negatif unfavorable.
Penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner untuk mengumpulkan data kemampuan berpikir kritis matematika. Peneliti menentukan kriteria
kemampuan berpikir kritis dengan menggunakan PAP tipe 1 sebagai dasar acuan Masidjo, 1995: 153 dapat dilihat sebagai berikut.
Tabel 3.13 PAP Tipe 1
Tingkat Penguasaan Kompetensi
Keterangan
90 - 100 Sangat kritis
80 - 89 Kritis
65 - 79 Cukup kritis
55 - 64 Tidak kritis
Dibawah 55 Sangat tidak kritis
Berdasarkan tabel 3.13 siswa yang dianggap mampu berpikir kritis adalah siswa yang memenuhi kriteria minimal Cukup Kritis. Peneliti
menghitung data kuesioner dengan mencari rata-rata setiap indikator, persentase setiap indikator, rata-rata secara keseluruhan, dan persentase
secara keseluruhan. Perhitungan data tersebut dapat dilihat berdasarkan langkah sebagai berikut:
a. Rata-rata Setiap Indikator
1 Menghitung skor rata-rata
Skor rata-rata =
� ℎ �
� ℎ �
2 Rata-rata yang sudah diperoleh dikonversikan menjadi nilai
kemampuan berpikir kritis dengan cara:
3 Jumlah siswa yang minimal cukup kritis CK
4 Menghitung persentase jumlah siswa minimal cukup kritis
b. Rentang skor kriteris berpikir kritis
1 Menentukan skor setiap siswa per item.
2 Mencari jumlah skor yang diperoleh dari setiap siswa dalam setiap
indikator atau keseluruhan 3
Jumlah skor siswa yang diperoleh, kemudian dimasukkan kedalam kriteria dalam PAP tipe 1 dengan sedikit modifikasi Masidjo,
1995: 153 berikut:
a Indikator 1
Indikator 1 terdiri dari 4 pernyataan, sehingga diperoleh skor maksimal sebesar 20. Skor maksimal tersebut diperoleh dari 4 × 5
= 20 {jumlah item dikalikan skor tertinggi setiap item}. Nilai
=
� �− � � �
�
× 100
Jumlah siswa yang minimal cukup kritis CK : Jumlah siswa yang minimal cukup kritis + jumlah
siswa yang kritis + jumlah siswa yang sangat kritis
Persentase
=
� ℎ � � �
� � ℎ
� ℎ �
× 100
Rentang skor = Persentase × Skor maksimal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 3.14 Kriteria Indikator 1
Tingkat Penguasaan Kompetensi Rentang Skor
Keterangan
90 - 100 18 - 20
Sangat Kritis 80 - 89
16 - 17,8 Kritis
65 - 79 13 - 15,8
Cukup Kritis 55 - 64
11 - 12,8 Tidak Kritis
55 4 - 10,8
Sangat Tidak Kritis
b Indikator 2
Indikator 2 terdiri dari 2 pernyataan, sehingga diperoleh skor maksimal sebesar 10. Skor maksimal tersebut diperoleh dari 2 × 5
= 10 {jumlah item dikalikan nilai tertinggi setiap item}
Tabel 3.15 Kriteria Indikator 2
Tingkat Penguasaan Kompetensi Rentang Skor
Keterangan
90 - 100 9 - 10
Sangat Kritis 80 - 89
8 - 8,9 Kritis
65 - 79 6,5 - 7,9
Cukup Kritis 55 - 64
5,5 - 6,4 Tidak Kritis
55 2 - 5,4
Sangat Tidak Kritis
c Indikator 3
Indikator 3 terdiri dari 2 pernyataan, sehingga diperoleh skor maksimal sebesar 10. Skor maksimal tersebut diperoleh dari 2 × 5
= 10 {jumlah item dikalikan nilai tertinggi setiap item}
Tabel 3.16 Kriteria Indikator 3
Tingkat Penguasaan Kompetensi Rentang Skor
Keterangan
90 - 100 9 - 10
Sangat Kritis 80 - 89
8 - 8,9 Kritis
65 - 79 6,5 - 7,9
Cukup Kritis 55 - 64
5,5 - 6,4 Tidak Kritis
55 2 - 5,4
Sangat Tidak Kritis
d Indikator 4
Indikator 4 terdiri dari 6 pernyataan, sehingga diperoleh skor maksimal sebesar 30. Skor maksimal tersebut diperoleh dari 6 × 5
= 30 {jumlah item dikalikan nilai tertinggi setiap}
Tabel 3.17 Kriteria Indikator 4
Tingkat Penguasaan Kompetensi Rentang Skor
Keterangan
90 - 100 27 - 30
Sangat Kritis 80 - 89
24 - 26,7 Kritis
65 - 79 19,5 - 23,7
Cukup Kritis 55 - 64
16,5 - 19,2 Tidak Kritis
55 6 - 16,2
Sangat Tidak Kritis
e Indikator 5
Indikator 5 terdiri dari 2 pernyataan, sehingga diperoleh skor maksimal sebesar 10. Skor maksimal tersebut diperoleh dari 2 × 5
= 10 {jumlah item dikalikan nilai tertinggi setiap item}
Tabel 3.18 Kriteria Indikator 5
Tingkat Penguasaan Kompetensi Rentang Skor
Keterangan
90 - 100 9 - 10
Sangat Kritis 80 - 89
8 - 8,9 Kritis
65 - 79 6,5 - 7,9
Cukup Kritis 55 - 64
5,5 - 6,4 Tidak Kritis
55 2 - 5,4
Sangat Tidak Kritis
f Indikator 6
Indikator 6 terdiri dari 4 pernyataan, sehingga diperoleh skor maksimal sebesar 20. Skor maksimal tersebut diperoleh dari 4 × 5
= 20 {jumlah item dikalikan 5 nilai tertinggi setiap item}. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 3.19 Kriteria Indikator 6
Tingkat Penguasaan Kompetensi Rentang Skor
Keterangan
90 - 100 18 - 20
Sangat Kritis 80 - 89
16 - 17,8 Kritis
65 - 79 13 - 15,8
Cukup Kritis 55 - 64
11 - 12,8 Tidak Kritis
55 4 - 10,8
Sangat Tidak Kritis
g Keseluruhan Indikator
Keseluruhan indikator terdapat 20 pernyataan, sehingga diperoleh skor maksimal sebesar 100. Skor maksimal tersebut
diperoleh dari 20 × 5 = 100{jumlah item dikalikan nilai tertinggi setiap item}.
Tabel 3.20 Kriteria Keseluruhan Indikator
Tingkat Penguasaan Kompetensi Rentang Skor
Keterangan
90 - 100 90 - 100
Sangat Kritis 80 - 89
80 - 89 Kritis
65 - 79 65 - 79
Cukup Kritis 55 - 64
55 - 64 Tidak Kritis
55 55
Sangat Tidak Kritis
4 Menghitung jumlah siswa yang minimal cukup kritis.
3. Lembar Observasi
Analisis kemampuan berpikir kritis dalam penelitian ini menggunakan lembar observasi, yang terdiri dari 6 indikator sebagai fokus penelitian,
yaitu: 1 menganalisis argumen, 2 mampu bertanya, 3 mampu menjawab pertanyaan, 4 memecahkan masalah, 5 membuat kesimpulan,
dan 6 keterampilan mengevaluasi dan menilai hasil pengamatan. Berdasarkan 6 indikator kemampuan berpikir kritis tersebut kemudian
disusunlah lembar observasi. Observasi dilakukan sebelum dilakukan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tindakan yaitu pada kondisi awal dan selama proses pembelajaran siklus I dan siklus II.
Berikut ini merupakan langkah-langkah dalam analisis data observasi: a.
Rata-rata Seluruh siswa 1
Mencari rata-rata seluruh siswa siklus I yang diperoleh dari setiap siswa. 2
Rata-rata pada siklus I dimasukkan ke dalam kriteria dengan skor maksimal 3 jumlah respon dalam lembar observasi sebagai berikut
Tabel 3.21 Kriteria Rata-rata Observasi Seluruh Siswa
Tingkat Penguasaan Kompetensi
Rentang Skor Keterangan
90 - 100 2,7-3
Sangat Kritis 80 - 89
2,4-2,69 Kritis
65 - 79 1,95-2,39
Cukup Kritis 55 - 64
1,65-1,94 Tidak Kritis
55 – 1,64
Sangat Tidak Kritis
3 Mencari rata-rata secara keseluruhan siklus II yang diperoleh dari setiap
siswa. 4
Rata-rata secara keseluruhan dimasukkan ke dalam kriteria sesuai pada tabel 3.21.
b. Persentase Secara Keseluruhan
1 Rata-rata siswa dimasukkan ke dalamkriteria sesuai pada tabel 3.21.
2 Menghitung jumlah siswa yang minimal cukup kritis.
3 Mencari persentase siswa yang minimal cukup kritis dengan cara:
Persentase =
� ℎ � � �
� �ℎ
� ℎ �
× 100 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Indikator Keberhasilan
Penelitian ini memiliki dua variabel yaitu hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis sesuai dengan judul yang sudah dipilih. Hasil
belajar siswa diukur melalui soal evaluasi di setiap akhir siklus dan evaluasi akhir dengan menggabungkan materi dari siklus I dan siklus II. Hasil dari
setiap siklus digunakan untuk mengetahui terjadinya peningkatan hasil belajar siswa. Kuesioner digunakan untuk mengetahui terjadinya peningkatan
kemampuan berpikir kritis matematika dari kondisi awal sampai akhir siklus II. Kriteria Ketuntasan Minimal KKM mata pelajaran matematika SDN
Perumnas Condongcatur adalah 65, kemudian peneliti menaikkan KKM siklus I menjadi 70, siklus II menjadi 75, dan evaluasi akhir menjadi 80.
Indikator keberhasilan yang ditargetkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.22 Indikator Keberhasilan Hasil Belajar
No Indikator
Kondisi Awal
Siklus Keterangan
1 2
1 Rata-rata kelas
63,38 70
75 Jumlah
nilai seluruh
siswa dibagi
jumlah siswa
seluruhnya
2 Persentase
ketuntasan 42,85
70 75
Jumlah siswa
yang tuntas
dibagi jumlah
seluruh siswa
dikalikan 100
Berdasarkan tabel 3.22 menunjukkan skor rata-rata hasil belajar siswa pada kondisi awal adalah 63,38 dengan target pencapaian pada evaluasi 1 yaitu 70
meningkat pada evaluasi 2 sebesar 75. Persentase jumlah siswa yang mencapai KKM pada kondisi awal sebesar 42,85 dengan target pencapaian siklus 1
sebesar 70, target pencapaian siklus 2 sebesar 75 . Target tersebut ditentukan melalui diskusi peneliti dengan guru kelas VB. Pemerolehan target juga diperoleh
dengan mengamati kemampuan siswa pada kondisi awal. Pengamatan tersebut berguna agar target dan hasil yang dicapai tidak memiliki selisih yang besar.
Tabel 3.23 Indikator Keberhasilan Kemampuan Berpikir Kritis Keseluruhan
No Indikator
Kondisi Awal
Kondisi Akhir
Deskriptor
1 Rata-rata nilai berpikir
kritis 63,80
77,04 Jumlah nilai berpikir
kritis dibagi jumlah siswa seluruhnya
2 Persentase siswa
32 88
Jumlah siswa yang minimal cukup kritis
dibagi seluruh siswa dikalikan 100
Berdasarkan tabel 3.23 menunjukkan bahwa rata-rata nilai berpikir kritis pada kondisi awal 63,80 meningkat menjadi 77,04 pada kondisi akhir. Persentase
siswa pada kondisi awal 32 meningkat menjadi 88 pada kondisi akhir. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
I. Jadwal Penelitian Tabel 3.24 Jadwal Penelitian
Kegiatan Tahun ajaran 20152016
Juli Agst
Sept Okt
Nov Des
Jan Feb
Mar Apr
Mei Jun
Juli Agst
Mengurus perizinan Membuat instrumen
penelitian Melakukan observasi dan
wawancara Penyusunan dan
pengajuan proposal skripsi
Membuat rancangan tindakan
Membuat RPP Pelaksanaan tindakan
Pengolahan data hasil penelitian
Penyelesaian perlengkapan penelitian
dan revisi Ujian skripsi
Revisi akhir
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis Matematika Kelas VB pada materi Pengukuran Waktu melalui
Pembelajaran Kontekstual SDN Perumnas Condongcatur. Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus. Siklus pertama dilaksanakan pada tanggal 10 Oktober
2015 dan 15 Oktober 2015. Siklus kedua dilaksanakan pada tanggal 17 Oktober 2015 dan 22 Oktober 2015. Setiap siklus dilaksanakan selama 2 kali pertemuan.
Total pertemuan untuk siklus pertama dan kedua adalah 4 kali pertemuan. Data penelitian diperoleh melalui siklus pertama dan kedua yang terdiri dari empat
tahap yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. 1.
Proses Pelaksanaan Penelitian a.
Kondisi Awal Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan proses
pengamatan proses pembelajaran matematika di kelas VB SD Negeri Perumnas Condongcatur dan melihat data hasil ulangan siswa khususnya
pada materi pengukuran waktu pada tahun pelajaran 20142015. Pengamatan proses pembelajaran matematika dilakukan untuk mengetahui model
pembelajaran yang digunakan selama proses pembelajaran matematika dan untuk mengetahui tingkat kemampuan berpikir kritis siswa. Kondisi awal
dijadikan acuan dalam melaksanakan tindakan pada siklus I dan siklus II.
82 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI