kehidupan sehari-hari, siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam konteks yang terbatas sedikit demi sedikit, dan dari proses merekonstruksi
sendiri, sebagai bekal dalam memecahkan masalah kehidupannya sebagai anggota masyarakat. Nurhadi dalam Hosnan, 2014: 267 menyatakan bahwa
pembelajaran kontekstual merupakan konsep belajar yang membantu guru dalam mengaitkan antara materi yang dipelajarinya dengan situasi dunia nyata siswa
sehingga mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dengan
melibatkan tujuh komponen pembelajaran efektif. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa pembelajaran kontekstual merupakan
konsep belajar yang mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan siswa sehari-hari.
b. Komponen-komponen Pembelajaran Kontekstual
Sanjaya dalam Sugiyanto, 2010: 17 pembelajaran berbasis CTL melibatkan tujuh komponen utama, yaitu:
1 Konstruktivisme merupakan proses untuk membangun dan menyusun
pengetahuan baru dalam struktur kognitif siswa berdasarkan pengalaman. 2
Bertanya merupakan bagian inti belajar dan menemukan pengetahuan, sehingga dengan bertanya pengetahuan akan selalu berkembang.
3 Menemukan merupakan proses pembelajaran didasarkan pada pencarian
dan penemuan melalui proses berpikir secara sistematis. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4 Masyarakat belajar didasarkan pada pendapat Vygotsky bahwa
pengetahuan dan pengalaman anak banyak dibentuk oleh komunikasi dengan orang lain, sehingga dalam model pembelajaran kontekstual hasil
belajar dapat diperoleh dari hasil sharing dengan orang lain, teman, antar kelompok, sumber lain dan bukan hanya dari guru.
5 Pemodelan merupakan proses pembelajaran dengan memperagakan suatu
contoh yang dapat ditiru oleh siswa. 6
Penilaian sebenarnya merupakan proses yang dilakukan guru untuk mengumpulkan informasi mengenai perkembangan belajar siswa.
7 Refleksi merupakan proses pengendapan pengalaman yang telah
dipelajarinya dengan cara mengurutkan dan mengevaluasi kembali kejadian atau peristiwa pembelajaran yang telah dilaluinya untuk
mendapatkan pemahaman yang baik.
c. Langkah-langkah Pembelajaran Kontekstual
Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode kontekstual, guru terlebih dahulu membuat langkah-langkah pembelajaran yang dapat
digunakan sebagai pedoman atau alat kontrol dalam pelaksanaannya. Langkah-langkah tersebut antara lain Rusman, 2012: 192 :
1 Mengembangkan pemikiran siswa untuk melakukan kegiatan belajar
lebih bermakna. 2
Melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inquiry untuk semua topik yang diajarkan.
3 Mengembangkan sifat rasa ingin tahu siswa melalui memunculkan
pertanyaan-pertanyaan. 4
Menciptakan masyarakat belajar melalui kegiatan kelompok, diskusi, tanya jawab, dan lain-lain.
5 Menghadirkan model sebagai contoh pembelajaran melalui ilustrasi,
model, atau media. 6
Membiasakan siswa
melakukan refleksi
dari setiap
kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
7 Melakukan penilaian secara obyektif, yaitu menilai kemampuan yang
sebenarnya pada setiap siswa. Langkah-langkah pembelajaran tersebut dapat digunakan sebagai
pedoman dalam menyusun rancangan pelaksanaan pembelajaran RPP. Menurut Johnson 2006: 93 langkah-langkah pembelajaran kontekstual
antara lain: 1
Mengembangkan minat siswa agar mampu bekerja sendiri maupun dalam kelompok.
2 Membangun keterkaitan antara sekolah dan konteks kehidupan
nyata. 3
Memberikan pekerjaan yang berarti pada siswa. 4
Siswa menganalisis, memecahkan masalah, melakukan sintesis, dan membuat keputusan.
5 Membantu siswa bekerja dengan efektif dalam kelompok.
6 Mengembangkan sikap individu siswa.
7 Menunjukkan kepada siswa untuk mencapai keberhasilan.
Pada penelitian
ini, peneliti
menggunakan langkah-langkah
pembelajaran kontekstual dalam pembelajaran matematika, yaitu: 1
Guru membangun dan menyususn pengetahuan baru berdasarkan pengalaman siswa.
2 Siswa menyusun pertanyaan mengenai materi yang terkait dengan
hitungan. 3
Siswa mencari dan menemukan melalui berpikir secara sistematis. 4
Siswa dibagi dalam kelompok belajar. 5
Guru menggunakan media dalam proses pembelajaran. 6
Guru melakukan penilaian formatif di setiap pertemuan. 7
Siswa dan guru merefleksikan pembelajaran yang telah dilakukan.
B. Penelitian yang Relevan
Sutinah 2013 dalam penelitiannya yang berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Pada Operasi Penjumlahan Pecahan Melalui
Pendekatan Contextual Teaching and Learning CTL Siswa Kelas IV B MIN Kebonagung Imogiri Bantul. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mendeskripsikan dan menganalisis pelaksanaan model pembelajaran melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning CTL yang dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematikakelas IV B MIN Kebonagung Imogiri Bantul Yogyakarta. Subjek dalam penelitian ini