Observasi Pelaksanaan Tindakan Rencana Setiap Siklus

diminta untuk mengubah satuan jam menjadi satuan menit, satuan menit menjadi satuan detik, dan satuan jam menjadi satuan detik sesuai dengan penjelasan guru mengenai hubungan antar satuan waktu. Guru meminta beberapa perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya, kemudian guru dan siswa menyimpulkan hasil pekerjaan siswa secara bersama-sama. c Kegiatan Penutup Pada kegiatan penutup, siswa mengerjakan soal evaluasi siklus I yang sudah dibagikan oleh guru.

c. Observasi

Observasi dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran sedang berlangsung pada siklus I. peneliti mengobservasi kemampuan berpikir kritis sesuai dengan pedoman observasi kemampuan berpikir kritis yang telah disusun oleh peneliti.

d. Refleksi

Peneliti melakukan refleksi setelah melakukan tindakan pada siklus I. Refleksi bertujuan untuk memberikan penilaian dan mengetahui kekurangan maupun kelebihan yang terdapat pada kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung. Kegiatan refleksi pada siklus I akan digunakan peneliti sebagai pertimbangan dalam merencanakan kegiatan pembelajaran pada siklus II. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Siklus II a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan, peneliti menyiapkan silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran dan lembar kerja siswa, serta menyiapkan alat peraga berupa jam tiruan yang terbuat dari gabus. Tahap perencanaan ini digunakan peneliti untuk mempermudah kesiapan pada tahap pelaksanaan tindakan.

b. Pelaksanaan Tindakan

Siklus kedua dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. Masing-masing pertemuan dilakukan selama 3 JP. Setiap satu jam pelajaran terdiri dari 35 menit. Adapun tahapan proses pembelajaran pada siklus II adalah sebagai berikut: 1 Pertemuan ke-1 a Kegiatan Awal Guru memberi salam dan meminta siswa untuk berdoa sebelum pembelajaran dimulai, kemudian guru memberikan apersepsi dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari, misalnya : “Apakah kalian masih ingat dengan materi yang sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya? Apa sajakah alat ukur waktu? Apa sajakah contoh satuan waktu?” konstruktivisme. Kemudian, guru memotivasi siswa untuk lebih semangat belajar dengan cara melakukan “Tepuk Semangat”. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b Kegiatan Inti Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai alat ukur waktu dan hubungan antar satuan waktu jam, menit, dan detik untuk mengingatkan siswa mengenai materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Kemudian siswa dibagi menjadi beberapa kelompok oleh guru masyarakat belajar. Siswa diminta untuk mendengarkan cerita mengenai permasalahan pengukuran waktu dalam kehidupan sehari-hari yang melibatkan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan. Siswa diminta untuk menemukan jawaban dari permasalahan tersebut. Kemudian guru membagikan LKS kepada masing-masing siswa yang ada di dalam kelompok. LKS tersebut berupa soal mengenai operasi hitung penjumlahan dan pengurangan antar satuan waktu. Siswa diminta untuk melakukan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan antar satuan waktu dengan cara mengubah satuan jam menjadi satuan menit, satuan menit menjadi satuan detik, dan satuan jam menjadi satuan detik sesuai dengan penjelasan guru mengenai hubungan antar satuan waktu pemodelan. Guru meminta perwakilan setiap kelompok maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. Siswa dan guru membahas dan menyimpulkan hasil pekerjaan siswa bersama-sama. c Kegiatan Penutup Pada kegiatan penutup, siswa dan guru melakukan refleksi bersama- sama. Guru memberikan tugas rumah kepada siswa. Sebelum pembelajaran berakhir, guru bersama siswa melakukan doa penutup. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2 Pertemuan ke-2 a Kegiatan Awal Guru memberi salam dan meminta siswa untuk berdoa sebelum pembelajaran dimulai, kemudian guru memberikan apersepsi dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari, misalnya: “Apakah kalian masih ingat dengan materi yang sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya? Apa sajakah alat ukur waktu? Apa sajakah contoh satuan waktu?” Kemudian, guru memotivasi siswa untuk lebih semangat belajar dengan cara melakukan “Tepuk Semangat”. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b Kegiatan Inti Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai alat ukur waktu dan hubungan antar satuan waktu jam, menit, dan detik untuk mengingatkan siswa mengenai materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Kemudian siswa dibagi menjadi beberapa kelompok oleh guru masyarakat belajar. Siswa diminta untuk mendengarkan cerita mengenai permasalahan pengukuran waktu dalam kehidupan sehari-hari yang melibatkan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan. Siswa diminta untuk menemukan jawaban dari permasalahan tersebut menemukan. Kemudian guru membagikan LKS kepada masing-masing siswa yang ada di dalam kelompok. LKS tersebut berupa soal mengenai operasi hitung penjumlahan dan pengurangan antar satuan waktu. Siswa diminta untuk melakukan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan antar satuan waktu dengan cara mengubah satuan jam menjadi satuan menit, satuan menit menjadi satuan detik, dan satuan jam menjadi satuan detik sesuai dengan penjelasan guru mengenai hubungan antar satuan waktu. Guru meminta perwakilan setiap kelompok maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. Siswa dan guru membahas dan menyimpulkan hasil pekerjaan siswa bersama-sama. c Kegiatan Penutup Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus II yang telah dibagikan guru. Guru dan siswa melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan.

c. Observasi

Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V SD Negeri Sarikarya pada materi satuan jarak dan kecepatan melalui model pembelajaran kontekstual.

5 32 344

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas VB pada materi KPK dan FPB melalui model pembelajaran kontekstual SD Kanisius Ganjuran.

0 7 291

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas III C pada materi perkalian dan pembagian melalui model pembelajaran kontekstual di SD Negeri Perumnas Condong Catur.

0 0 288

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika kelas V pada materi satuan jarak dan kecepatan melalui pembelajaran kontekstual SD N Jamus 2.

1 10 377

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika kelas IIIB pada materi operasi hitung campuran melalui model pembelajaran kontekstual SDN Perumnas Condongcatur.

0 4 421

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V SD Negeri Karangmloko 1 pada materi KPK dan FPB melalui pendekatan pembelajaran kontekstual.

2 13 277

Peningkatakan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis kelas VA pada materi KPK dan FPB melalui pembelajaran kontekstual SDN Perumnas Condongcatur.

3 17 366

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas IV pada materi KPK dan FPB melalui model pembelajaran kontekstual SD Kanisius Ganjuran.

0 15 303

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika kelas IV pada materi KPK dan FPB melalui pembelajaran kontekstual SD Kanisius Klepu.

3 61 297

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika siswa kelas III pada materi operasi hitung campuran melalui model pembelajaran kontekstual SD Negeri Plaosan 1.

0 5 393