matematikanya adalah 2 × 1 = 1 + 1 = 2. Penjumlahan berulang 1 sebanyak dua kali merupakan konsep perkalian sebagai penjumlahan
berulang. Purnomo 2014: 217 juga mengungkapkan pendapat yang sama
mengenai pengertian
perkalian sebagai
penjumlahan berulang.
Penjumlahan berulang ini adalah menjumlahkan bilangan di belakang tanda × kali sebanyak bilangan yang ada di depan tanda × kali.
Semisal 4 × 2, maka angka 2 akan dijumlahkan sebanyak 4 kali yang ditulis 4 × 2 = 2 + 2 + 2 +2 sehingga hasilnya adalah 8.
Dapat disimpulkan
bahwa perkalian
merupakan sebuah
penjumlahan berulang dengan rumus A × B maka B dijumlahkan sebanyak A.
e. Pembagian
Jika ada perkalian, tentu saja ada pembagian. Pembagian disimbolkan dengan titik dua :. Pembagian ini dikatakan sebagai
kebalikan dari perkalian. Jika perkalian adalah penjumlahan berulang, maka pembagian adalah pengurangan berulang Purnomo: 2014: 220.
Contoh, 4 : 2, maka 4 akan dikurangi 2 sebanyak dua kali hingga hasilnya habis atau nol. Dituliskan 4 : 2 = 2 yang didapat dari hasil pengurangan 4
– 2 – 2 = 0. Konsep pembagian sebagai pengurangan berulang juga dinyatakan
oleh Amin dan Zaini 2006: 46, dimana pengurangan yang dimaksud adalah mengurangi bilangan di depan tanda bagi : oleh bilangan
dibelakang tanda bagi : sampai hasilnya nol. Contoh: 12 : 4, maka 12 akan dikurangi 4 sampai hasilnya nol. Ditulis 12 : 4 = 3 yaitu 12
– 4 – 4 – 4 = 0, 12 dikurangi 4 secara berulang sebanyak tiga kali, sehingga
didapatkan hasil bahwa 12 : 4 = 3. Endah 2014: 53 menambahkan bahwa pembagian merupakan
sebuah bilangan yang dibagi menjadi beberapa bagian yang sama. Maksudnya adalah semisal terdapat 4 buah permen yang akan dibagikan
pada dua orang peserta didik. Maka, 4 permen tersebut akan dibagikan sama rata ke dua orang peserta didik dengan membagikan satu persatu
hingga permen terbagi habis dan sama rata. Sehingga masing-masing peserta didik akan mendapat permen sejumlah 2 yang sama rata.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa pembagian adalah pengurangan berulang yaitu dengan mengurangkan bilangan yang akan dibagi dengan
bilangan sebagai pembagi.
f. Bilangan Bulat
Bilangan digunakan untuk menyatakan jumlah. Bilangan ini terbagi menjadi beberapa bagian salah satunya adalah bilangan Bulat.
Bilangan bulat adalah bilangan yang digunakan untuk menghitung sesuatu yang utuh Surya, 2015: 1. Bilangan bulat di bagi menjadi 3
bagian yaitu bilangan positif 1, 2, 3, 4, …, bilangan negatif -1, -2, -3, -
4, …, dan nol 0. Bilangan positif berada di sebelah kanan nol,
sedangkan bilangan negatif berada di sebelah kiri nol. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Supriadi 2013: 100 mengungkapkan bilangan bulat terdiri dari bilangan bulat positif, bilangan bulat negatif dan nol. Bilangan positif
mempunyai tanda “+” sedangkan bilangan negatif mempunyai tanda “-“. Bilangan bulat negatif, nol dan bilangan asli disebut bilangan bulat
integers Purnomo, 2014: 32. Contoh bilangan bulat adalah -4, -3, -2, - 1, 0, 1, 2, 3, 4.
Jadi, berdasarkan pendapat para ahli bilangan bulat adalah bilangan yang terdiri dari bilangan negatif lawan bilangan positif, nol
dan bilangan positif.
5. Tinjauan tentang Materi Perubahan Musim