Prinsip-prinsip Belajar Tinjauan tentang Belajar

atau perilaku baru. Pada setiap tahap pembelajaran, peserta didik harus didampingi oleh guru. Tugas guru tidak hanya menilai kemajuan peserta didik namun guru adalah sebagai pamong dan harus membimbing peserta didik untuk dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan setiap peserta didik termasuk peserta didik yang berkesulitan belajar. Slameto 2010: 2 juga mengungkapkan mengenai pengertian belajar sebagai suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Belajar merupakan salah satu bentuk usaha di mana seseorang memperoleh suatu ilmu bukan dengan sikap pasif, tetapi harus aktif. Keaktifan membuat proses belajar menjadi cepat sehingga wawasan di luar pengetahuan peserta didik tersebut lebih pesat bertambah dan berkembang daripada yang pasif. Dapat disimpulkan dari pendapat para ahli bahwa belajar merupakan sebuah proses perubahan menjadi lebih baik lagi oleh seseorang sehingga dapat meningkatkan sikap atau perilaku, cara berpikir, kreativitas dan keterampilannya melalui interaksi dengan lingkungannya.

b. Prinsip-prinsip Belajar

Belajar tentu memiliki prinsip. Prinsip dipandang sebagai dasar pokok untuk berpikir atau melakukan sesuatu. Prinsip inilah yang menguatkan proses belajar. Dengan adanya prinsip dalam sebuah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pembelajaran, pendidik mampu meningkatkan mutu pembelajaran sehingga peserta didik mencapai keberhasilan belajarnya. Menurut Dimyati dan Mudjiono 2006: 42, prinsip-prinsip belajar meliputi perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatan langsung atau berpengalaman, pengulangan, tantangan, balikan dan penguatan, dan terakhir adalah perbedaan individu. Prinsip-prinsip tersebutlah yang dibutuhkan peserta didik dalam melaksanakan sebuah kegiatan belajar. Perhatian dan motivasi merupakan peranan yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran. Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada peserta didik apabila bahan yang digunakan dalam pembelajaran sesuai dengan kebutuhannya. Selain perhatian, motivasi juga menjadi prinsip penting dalam belajar. Motivasi adalah tenaga yang dapat menggerakkan dan mengarahkan aktivitas seseorang dalam kehidupan Dimyati dan Mudjiono, 2006: 42. Motivasi dapat bersifat internal atau datang dari dalam dirinya sendiri atau dapat bersifat eksternal yang datang dari pengaruh orang lain. motivasi belajar dapat ditingkatkan apabila didukung oleh kedua faktor tersebut yaitu dengan memperhatikan ketertarikan oleh peserta didik dan pembelajaran yang mendukung ketertarikan tersebut. Dalam melaksanakan pembelajaran, prinsip belajar akan membantu seorang pendidik dalam memilih tindakan yang tepat sehingga dapat memaksimalkan proses pembelajaran Suprihatiningrum, 2016: 99. Prinsip-prinsip yang perlu dijadikan dasar belajar adalah perhatian dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI motivasi, keaktifan, keterlibatan langsung, pengulangan, tantangan, balikan dan penguatan, serta perbedaan individual Dimyati dalam Suprihatiningrum, 2016: 100. Salah satu prinsip belajar yang terlihat nyata adalah perbedaan individu. Setiap kelas memiliki jumlah peserta didik yang tidak sama serta memiliki keberagaman karakteristik yang artinya peserta didik dalam suatu kelas bersifat heterogen Suprihatiningrum, 2016: 104. Pendidik harus melihat setiap perbedaan setiap individu dan berusaha memfasilitasinya dalam kegiatan belajar. Baharuddin dan Esa 2015: 19 mengungkapkan prinsip belajar yang utama adalah harus memperhatikan dari segi objeknya yaitu peserta didik. Pertama, peserta didik adalah objek dalam kegiatan belajar. Apa pun yang dipelajari oleh peserta didik, maka dialah yang akan belajar. Kedua, setiap peserta didik akan belajar sesuai dengan tingkatan kemampuannya. Penting untuk guru, agar selalu memperhatikan karakteristik peserta didik karena setiap kemampuan yang dimiliki tidak sama. Ketiga, peserta didik sangat membutuhkan penguatan agar dapat belajar dengan baik. Penguatan yang dimaksud adalah dorongan untuk belajar. Dorongan ini dapat berbentuk dukungan sebagai stimulus atau dapat dilakukan dengan menggunakan cara atau metode yang memungkinkan adanya penguatan seperti eksperimen, diskusi, tanya jawab dan lainnya Dimyati dan Mudjiono, 2006: 49. Keempat, penguasaan seluruh materi pembelajaran oleh peserta didik membuat proses belajar akan lebih berarti. Jika peserta didik mampu memahami dan mengerti setiap pembelajaran yang sudah diberikan, maka dapat dikatakan bahwa peserta didik telah melakukan proses belajar dengan baik. Kelima, motivasi belajar peserta didik akan lebih meningkat jika diberikan tanggung jawab dan kepercayaan penuh atas proses belajarnya. Peserta didik memiliki karakter yang berbeda begitu pula dengan cara belajar. Pendidik harus mampu mengetahui cara belajar peserta didik yang beragam sehingga dapat terhindar dari pemusatan metode atau cara belajar oleh salah satu peserta didik. Dari ketiga pendapat ahli, dapat disimpulkan bahwa prinsip-prinsip belajar adalah fokus guru kepada peserta didik yang meliputi perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatan langsung dalam proses pembelajaran, penguatan, pengulangan dan tantangan, dan perbedaan individu. c. Pengertian Minat Belajar Kegiatan belajar mengajar membutuhkan minat. Minat merupakan salah satu kecenderungan rasa suka terhadap suatu benda atau kegiatan. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena apabila materi pelajaran yang akan dipelajari tidak sesuai dengan minat peserta didik, maka peserta didik tidak akan belajar dengan baik karena tidak adanya daya tarik untuk mempelajari. Dalam bukunya, Slameto 2010: 180 menjelaskan mengenai pengertian minat yaitu, suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar pula minat. Slameto 2010: 181 mengungkapkan bahwa minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian. Maka, minat terhadap sesuatu yang sedang dipelajari akan mempengaruhi minat belajar selanjutnya serta mempengaruhi penerimaan minat-minat baru lainnya. Diketahui bahwa unsur timbulnya minat adalah perhatian dan rasa senang atau suka. Seorang peserta didik yang memiliki minat terhadap subjek atau objek tertentu, cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar pada subjek atau objek itu karena hal tersebut juga menjadi kesukaan bagi peserta didik tersebut. Maka, akan timbul ketertarikan oleh peserta didik kemudian akan timbul motivasi untuk lebih mengetahuinya. Perhatian itu terjadi ketika peserta didik mulai mengarahkan panca indera atau sistem persepsinya untuk menerima informasi tentang sesuatu. Maka, dapat dikatakan bahwa indikator terbentuknya minat adalah dengan adanya perhatian dan rasa senang atau suka terhadap sesuatu yang muncul dari dalam dirinya sendiri. Baharuddin dan Esa 2015: 29 juga mengungkapkan definisi minat sebagai kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat bukanlah istilah yang popular dalam psikologi, disebabkan ketergantungan terhadap berbagai faktor internal lainnya seperti pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi dan kebutuhan. Jika seorang peserta didik merasa ingin tahu, menaruh PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI perhatian dan bermotivasi tinggi untuk kebutuhannya, maka itu disebut peminatan Baharuddin dan Esa, 2015: 30. Penting untuk meningkatkan minat belajar peserta didik dengan cara membuat materi pembelajaran semenarik mungkin agar tidak membosankan. Baik dari segi buku pembelajarannya, desain pembelajarannya ataupun media yang digunakan sebagai penarik perhatian. Pemilihan jurusan atau bidang studi juga mampu meningkatkan minat seseorang. Karena dengan memilih jurusan yang diinginkan, ia akan lebih tertarik untuk mendalaminya. Dengan begitu, indikator terbentuknya minat adalah ketika seseorang mempunyai rasa perhatian dan motivasi tinggi untuk tahu tentang sesuatu yang menarik keingintahuannya. Minat menurut Djamarah 2011: 166 merupakan kecenderungan yang menetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa aktivitas, maka seseorang yang berminat terhadap suatu aktivitas akan memperhatikan aktivitas itu secara konsisten dengan rasa senang. Dengan kata lain, minat dapat diartikan sebagai rasa lebih suka atau senang dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Minat terhadap sesuatu itu, dipelajari dan dapat mempengaruhi belajar selanjutnya. Jadi, akan banyak tumbuh minat pada diri seseorang dengan berjalannya waktu. Minat sangat besar pengaruhnya terhadap kegiatan belajar. Peserta didik yang berminat terhadap suatu mata pelajaran akan mempelajarinya dengan bersungguh-sungguh karena hal tersebut menjadi daya tarik tersendiri baginya. Oleh karena itu, guru perlu membangkitkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI minat peserta didik didik agar pelajaran yang diberikan mudah dipahami peserta didik. Salah satunya adalah dengan menggunakan berbagai macam bentuk kegiatan belajar, metode, tehnik bahkan media pembelajaran yang menarik bagi peserta didik. Minat belajar yang besar, cenderung menghasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya minat belajar yang kurang akan menghasilkan prestasi yang rendah Dalyono dalam Djamarah, 2011: 191. Maka indikator terbentunya minat adalah karena adanya kecenderungan untuk selalu memperhatikan sesuatu secara konsisten dan mengikuti suatu kegiatan dengan rasa senang atas ketertarikkannya terhadap sesuatu. Menurut pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa minat merupakan sebuah kecenderungan untuk menyukai suatu aktivitas dan memiliki daya tarik tinggi untuk mengetahuinya secara lebih. Minat dapat ditandai dengan adanya indikator senang atau suka, motivasi, menetapkan perhatian dan ketertarikan. Berdasar pada indikator minat yang telah dikemukakan oleh ahli, peneliti mengambil indikator minat yang akan diteliti adalah rasa senang yaitu ditandai dengan adanya semangat atau tidak mengeluh saat belajar dan perhatian yang ditandai dengan menyimak atau memperhatikan penjelasan guru. Dengan memperhatikan minat peserta didik dalam pengembangan prototipe rancangan pembelajaran ini, diharapkan agar peserta didik lebih tertarik belajar tentang perkalian dan pembagian bilangan bulat sehingga hasil nilai pada materi tersebut lebih meningkat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

d. Faktor yang Mempengaruhi Minat dalam Proses Belajar

Dokumen yang terkait

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi perkalian dan pembagian bilangan bulat kelas III SD melalui media komik.

0 0 151

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah dengan metode bernyanyi untuk kelas 1 sekolah dasar.

0 0 141

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi sudut dengan menggunakan tarian untuk kelas IV sekolah dasar.

0 7 179

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi sudut kelas IV sekolah dasar dengan menggunakan tarian.

0 1 137

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi sudut melalui tarian untuk kelas IV sekolah dasar.

0 1 112

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi perkalian dan pembagian bilangan bulat melalui media komik untuk kelas III sekolah dasar

0 0 182

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi perkalian dan pembagian bilangan bulat kelas III SD melalui media komik

0 0 149

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah dengan metode bernyanyi untuk kelas 1 sekolah dasar

0 2 139

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi sudut dengan menggunakan tarian untuk kelas IV sekolah dasar

0 8 177

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi sudut melalui tarian untuk kelas IV sekolah dasar

0 0 110