Faktor yang Mempengaruhi Minat dalam Proses Belajar

d. Faktor yang Mempengaruhi Minat dalam Proses Belajar

Dalam proses belajar, minat menjadi salah satu hal yang penting karena minat salah satu kunci untuk mingkatkan kualitas pembelajaran. Minat dapat muncul melalui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kualitas hasil pembelajaran. Baharuddin dan Esa 2015: 85 menyebutkan faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran terbagi menjadi dua yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik secara individu dan dapat mempengaruhi hasil belajarnya. Faktor internal ini meliputi: a. Faktor fisiologis. Faktor fisiologis adalah faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik dari masing-masing peserta didik. Kondisi fisik penting saat berlangsungnya pembelajaran, karena dengan kondisi tubuh yang sehat dan panca indera yang berfungsi dengan baik sangat mempengaruhi aktivitas belajar peserta didik. Oleh karena itu, peserta didik dan guru harus mengusahakan terciptanya kesehatan jasmani. b. Faktor psikologis. Faktor psikologis adalah keadaan psikologis dari masing-masing individu yang meliputi kecerdasan peserta didik, motivasi, minat, sikap dan bakat Baharuddin dan Esa, 2015: 24. Kelima faktor psikologis tersebut, memiliki keterkaitan yang berperan dalam proses pembelajaran untuk mencapai kesuksesan belajar sehingga kualitas belajar peserta didik meningkat. Faktor eksternal yang dapat mempengaruhi proses belajar digolongkan menjadi dua yaitu faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan nonsosial Baharuddin dan Esa, 2015: 32. Lingkungan sosial yang dimaksud adalah lingkungan sosial sekolah, masyarakat dan keluarga. Hubungan yang harmonis antara ketiganya dapat menjadi motivasi bagi peserta didik untuk belajar lebih baik. Lingkungan nonsosial meliputi lingkungan alamiah lingkungan sebagai tempat belajar, faktor instrumental fasilitas belajar hardware maupun software dan faktor materi pelajaran. Suprihatiningrum 2016: 85 menyatakan faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran meliputi peserta didik, pendidik, kurikulum, sarana dan prasarana, tenaga non pendidik serta lingkungan. Peserta didik adalah objek pembelajaran. Guru harus memperhatikan setiap karakteristik yang dimiliki oleh peserta didik agar dapat menyampaikan materi sesuai dengan kemampuan peserta didik. Sehingga, kualitas pembelajaran setiap peserta didik baik. Sebagai seorang pendidik, kompetensi yang harus dimiliki adalah kompetensi pribadi atau personal, kompetensi sosial dan kompetensi profesional. Kompetensi menciptakan seorang pendidik sebagaimana mestinya menjadi seorang pengajar yang tercermin dalam sikap dan perilaku dalam dirinya sendiri dan dalam kegiatan dan perencanaan pembelajaran. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Mufarrokah 2009: 27 mengungkapkan faktor yang mempengaruhi belajar, yang adalah 1. Bahan atau hal yang dipelajari oleh peserta didik. Bahan yang dipelajari akan menentukan cara atau metode belajar yang akan digunakan sesuai dengan waktu yang ada. Jadi, metode belajar ditentukan oleh macam-macam materi yang akan dipelajari. 2. Faktor lingkungan. Proses belajar akan berhasil dan mencapai kualitas maksimal apabila didukung oleh lingkungan sekitarnya seperti lingkungan alami suhu udara, cuaca, dan lainnya dan lingkungan sosial. 3. Faktor instrumental. Faktor ini berhubungan dengan fasilitas yang dapat digunakan sebagai sarana prasarana kegiatan belajar. 4. Kondisi individu peserta didik. Kondisi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu kondisi fisiologis dan kondisi psikologis. Kedua kondisi ini sangat erat hubungannya dengan keberhasilan proses pembelajaran. Kondisi tubuh yang terjaga kesehatannya kondisi fisiologis juga akan mempengaruhi kondisi psikologisnya seperti munculnya minat, bakat, motivasi belajar dan kemampuan-kemampuan yang dimiliki. Jadi, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi minat dalam proses belajar adalah faktor lingkungan sekitar peserta didik yaitu lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat, kondisi peserta didik yaitu kondisi fisiologis dan psikologisnya.

e. Gaya Belajar Tipe Visual

Dokumen yang terkait

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi perkalian dan pembagian bilangan bulat kelas III SD melalui media komik.

0 0 151

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah dengan metode bernyanyi untuk kelas 1 sekolah dasar.

0 0 141

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi sudut dengan menggunakan tarian untuk kelas IV sekolah dasar.

0 7 179

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi sudut kelas IV sekolah dasar dengan menggunakan tarian.

0 1 137

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi sudut melalui tarian untuk kelas IV sekolah dasar.

0 1 112

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi perkalian dan pembagian bilangan bulat melalui media komik untuk kelas III sekolah dasar

0 0 182

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi perkalian dan pembagian bilangan bulat kelas III SD melalui media komik

0 0 149

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah dengan metode bernyanyi untuk kelas 1 sekolah dasar

0 2 139

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi sudut dengan menggunakan tarian untuk kelas IV sekolah dasar

0 8 177

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi sudut melalui tarian untuk kelas IV sekolah dasar

0 0 110