Validitas Validitas dan Reliabilitas

Tabel 3.7 Panduan Wawancara Kepada Siswa No Pertanyaan 1. Apakah kamu senang belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture? Mengapa? 2. Apakah kamu aktif saat pembelajaran ? 3. Manakah yang kamu suka belajar secara individu atau belajar dalam kelompok? Mengapa? Berdasarkan dengan tabel 3.7 dapat dilihat bahwa pedoman wawancara kepada siswa terdiri dari tiga pertanyaan yaitu apakah kamu senang belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture? Mengapa?, apakah kamu aktif saat pembelajaran?, manakah yang kamu suka belajar secara individu atau belajar dalam kelompok? Mengapa?. Daftar pertanyaan disusun sedemikian rupa sehingga dapat mengarah dan sesuai dengan masalah yang diperiksa atau dibutuhkan oleh pewawancara. Wawancara dilakukan terhadap guru dan beberapa siswa kelas III SDN Puren setelah proses belajar mengajar pada setiap pertemuan dalam siklus I dan siklus II hal tersebut dimaksudkan untuk mengetahui pendapat mereka ketika pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture.

E. Validitas dan Reliabilitas

1. Validitas

Menurut Azwar 2009:5, validitas adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakuakan fungsi ukurnya. Suatu tes atau instrumen pengukuran dapat dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur dan memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukanya pengukuran tersebut. Punaji 2010:188 berpendapat bahwa validitas mempunyai empat macam bentuk sebagai berikut: a. Validitas isi Validitas isi menunjuk pada sejauh mana instrumen tersebut mencerminkan isi yang dikehendaki. Validitas isi sering digunakan dalam penilaian hasil belajar. Tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana peserta didik menguasai materi pelajaran yang telah disampaikan. Untuk menetapkan validitas isi diperlukan adanya ahi bidang studi, ahli pengukuran yaitu dilakukan oleh para ahli expert judgement yaitu dosen IPS, kepala sekolah, dan guru kelas III. Setelah peneliti mengkonsultasikan kepada para ahli instrumen penelitian tersebut diujikan kepada siswa. b. Validitas kriteria Validitas kriteria menunjuk pada hubungan antar skor-skor suatu instrumen pengukuran dengan suatu variabel kriteria luar yang mandiri dan dipercaya dapat mengukur langsung tingkah laku atau ciri-ciri yang akan diselidiki. c. Validitas konstruk Validitas konstruk menunjuk pada seberapa jauh suatu tes mengukur sifat atau bangunan pengertian tertentu. Validitas ini penting untuk mengukur kemampuan atau sifat-sifat kejiwaan seseorang. d. Validitas konkruen Validitas konkruen berkaitan dengan korelasi antara skor tes dengan suatu ukuran kriteria yang dapat diperoleh pada waktu yang sama atau pada waktu yang sangat berdekatan. 1 Validasi Lembar Pengamatan Validasi lembar pengamatan dilaksanakan dengan expert judment yaitu divalidasi kepada dua orang ahli, yaitu dosen ahli Psikologi dan guru kelas. Menurut Kristiawan 2012:54 kriteria validasi pembelajaran dapat disajikan pada tabel di bawah ini. Tabel 3.8 Kriteria Validasi Perangkat Pembelajaran No Skor Kriteria 1. 4,2 – 5 Sangat Baik 2. 3,4 – 4,1 Baik 3. 2,6 – 3,3 Cukup 4. 1,8 – 2,5 Kurang Baik 5. 1 – 1,7 Sangat Kurang Baik Sumber: Kristiawan, 2012:54 Setelah lembar pengamatan divalidasi oleh dua ahli, diperoleh perhitungan dalam tabel berikut ini. Tabel 3.9 Skor Hasil Penghitungan Validasi Lembar Pengamatan No Observer Hasil Lembar Observasi Dosen Ahli Psikologi 3 Guru BK 3,8 Rata-rata 3,4 Dari hasil skor penghitungan rata-rata validasi lembar keaktifan diperoleh skor rata-rata 3,4 hasil skor penghitungan termasuk dalam kriteria cukup, sehingga perangkat pembelajaran ini layak digunakan untuk penelitian. a Validasi Instrumen Soal Validasi Indtrumen hasil belajar siswa berupa soal pilihan ganda. Peneliti membuat 30 soal pilihan ganda materi jenis-jenis pekerjaan untuk digunakan pada siklus I. Peneliti juga membuat 30 soal pilihan ganda pada materi semangat kerja untuk digunakan pada siklus II. Soal diujikan kepada 30 siswa kelas IV SD Jetis Bantul yang sudah pernah mengalami dan belajar materi kelas III. Setelah diujikan kemudian peneliti menghitung hasilnya dengan menggunakan bantuan program Statistical Product and Service Solutions SPSS sehingga dapat diperoleh hasil pilihan ganda yang valid. Data soal yang valid pada materi siklus I adalah 15 soal dan 15 soal tidak valid. Data soal yang valid pada materi siklus II adalah 20 soal dan 15 soal tidak valid. Kemudian soal yang tidak valid tidak digunakan. Cara peneliti menentukan valid atau tidak suatu pernyataan dengan melihat hasil Pearson Corrlation. Cara lain yang digunakan oleh peneliti untuk menentukan valid atau tidak suat item pernyataan dengan membandingkan r tabel dan r hitung. Perhitungan tersebut bertujuan untuk mengetahui jumlah item soal yang valid sehingga bisa digunkan dalam penelitian. Item pertanyaan pada soal dikaltakan valid jika r hitung r tabel, sebaliknya jika r hitung r tabel maka item pada soal tidak valid. Selanjutnya soal yang valid digunakan untuk menghitung rata-rata nilai ulangan dan persentase siswa yang mencapai KKM pada siklus I dan siklus II, sehingga dapat diketahui peningkatan hasil belajar siswa. Tabel 3.10 Hasil evaluasi siklus I yang sudh divalidasi No soal r hitung r tabel Hasil validitas Keterangan No soal 1 0,070 0,361 0,070 0,361 tidak valid Tidak dipakai 2 0,0 0,361 0,0 0,361 tidak valid Tidak dipakai 3 -0,007 0,361 -0,007 0,361 tidak valid Tidak dipakai 4 0,472 0,361 0,472 0,361 valid Dipakai 1 5 0,472 0,361 0,472 0,361 valid Dipakai 2 9 0,564 0,361 0,564 0,361 valid Dipakai 3 10 0,433 0,361 0,433 0,361 valid Dipakai 4 14 -0,098 0,361 -0,098 0,361 tidak valid Tidak dipakai 16 0,296 0,361 0,296 0,361 tidak valid Tidak dipakai 23 0,329 0,361 0,329 0,361 tidak valid Tidak dipakai 30 0,158 0,361 0,158 0,361 tidak valid Tidak dipakai 6 0,582 0,361 0,582 0,361 valid Dipakai 5 7 0,568 0,361 0,568 0,361 valid Dipakai 6 8 0,280 0,361 0,280 0,361 tidak valid Tidak dipakai 11 0,175 0,361 0,175 0,361 tidak valid Tidak dipakai 12 0,282 0,361 0,282 0,361 tidak valid Tidak dipakai 13 0,604 0,361 0,604 0,361 valid Dipakai 7 15 0,500 0,361 0,500 0,361 valid Dipakai 8 17 -0,297 0,361 -0,297 0,361 tidak valid Tidak dipakai 18 0,437 0,361 0,437 0,361 valid Dipakai 9 19 0,781 0,361 0,781 0,361 valid Dipakai 10 20 0,553 0,361 0,553 0,361 valid Dipakai 11 21 0,175 0,361 0,175 0,361 tidak valid Tidak dipakai 22 0,559 0,361 0,559 0,361 tidak valid Dipakai 12 24 0,061 0,361 0,061 0,361 tidak valid Tidak dipakai 25 0,438 0,361 0,438 0,361 valid Dipakai 13 26 0,283 0,361 0,283 0,361 tidak valid Tidak dipakai 27 0,527 0,361 0,527 0,361 valid Dipakai 14 28 0,551 0,361 0,551 0,361 valid Dipakai 15 29 0,180 0,361 0,180 0,361 tidak valid Tidak dipakai Berdasarkan tabel 3.10, setelah divalidasi banyak soal pada siklus I yang tidak valid. Soal yang tidak valid di buang dan tidak dipakai dalam penelitian. Pada soal evaluasi siklus I, soal yang dipakai yaitu no 4, 5, 6, 7, 9, 10, 13, 15, 18, 19, 20, 22, 25, 27, dan 28. Tabel 3.11 Hasil soal evaluasi siklus II yang sudh divalidasi No soal r hitung r tabel Hasil validitas Keterangan No soal 1 0,565 0,361 0,565 0,361 valid Dipakai 1 4 0,572 0,361 0,572 0,361 valid Dipakai 2 7 0,385 0,361 0,385 0,361 valid Dipakai 3 8 0,471 0,361 0,471 0,361 valid Dipakai 4 13 0,380 0,361 0,380 0,361 valid Dipakai 5 16 0,001 0,361 0,001 0,361 tidak valid Tidak dipakai 26 0,277 0,361 0,277 0,361 tidak valid Tidak dipakai 27 0,304 0,361 0,304 0,361 tidak valid Tidak dipakai 2 0,558 0,361 0,588 0,361 valid Dipakai 6 3 -0,015 0,361 -0,015 0,361 tidak valid Tidak dipakai 5 0,319 0,361 0,319 0,361 tidak valid Tidak dipakai 6 0,481 0,361 0,481 0,361 valid Dipakai 7 9 0,776 0,361 0,776 0,361 valid Dipakai 8 10 0,661 0,361 0,661 0,361 valid Dipakai 9 11 0,700 0,361 0,700 0,361 valid Dipakai 10 12 0,659 0,361 0,659 0,361 valid Dipakai 11 14 0,127 0,361 0,127 0,361 tidak valid Tidak dipakai 15 0,565 0,361 0,565 0,361 valid Dipakai 12 17 0,432 0,361 0,432 0,361 valid Dipakai 13 18 0,407 0,361 0,407 0,361valid Dipakai 14 19 0,731 0,361 0,731 0,361valid Dipakai 15 20 0,395 0,361 0,395 0,361valid Dipakai 16 21 0,439 0,361 0,439 0,361 valid Dipakai 17 22 0,230 0,361 0,230 0,361 tidak valid Tidak dipakai 23 0,413 0,361 0,413 0,361 valid Dipakai 18 24 0,230 0,361 0,230 0,361 tidak valid Tidak dipakai 25 0,479 0,361 0,479 0,361 valid Dipakai 19 28 0,282 0,361 0,282 0,361 tidak valid Tidak dipakai 29 0,432 0,361 0,432 0,361 valid Dipakai 20 30 0,256 0,361 0,256 0,361 tidak valid Tidak dipakai Berdasarkan tabel 3.11 setelah 30 soal divalidasi soal yang dipakai pada siklus II adalah 20 soal yaitu no 1, 2, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 17, 18, 19, 20, 21, 23, 25, dan 20. b Validasi Perangkat Pembelajaran Perangkat pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah silabus, RPP, LKS dan bahan ajar. Validasi dilakukan dengan expert judgment. Hasil penghitungan validasi perangkat pembelajaran adalah sebagai berikut : Tabel 3.12 Hasil Penghitungan Validasi Perangkat Pembelajaran No Perangkat Pembelajaran Validator Hasil 1. Silabus Dosen 3,8 Guru Ahli IPS 3,6 Guru Kelas 3,4 Rata-rata 3,6 2. RPP Dosen 3,8 Guru Ahli IPS 3,4 Guru Kelas 3,47 Rata-rata 3,55 3. LKS Dosen 3,75 Guru Ahli IPS 3,6 Guru Kelas 3,5 Rata-rata 3,61 4. Bahan Ajar Dosen 3,75 Guru Ahli IPS 3,6 Guru Kelas 3,75 Rata-rata 3,7 Rata –rata total 3,61 Setelah diujikan kepada tiga orang ahli tersebut, didapat hasil dari validasi perangkat pembelajaran dengan rincian rata-rata skor silabus sebesar 3,6 dinyatakan dengan kriteria “baik”, rata-rata skor RPP sebesar 3,55 dinyatakan dengan kriteria “baik”, rata-rata skor LKS sebesar 3,61 dinyatakan dengan kriteriaa “baik”, rata-rata skor bahan ajar sebesar 3,7 dinyatakan dengan kriteria “baik”. Dari hasil rincian tersebut, diperoleh rata-rata skor total sebesar 3,61 yang menunjukan kriteria “baik” dari seluruh komponen perangkat pembelajaran. Dari hasil tersebut dpat dinyatakan perangkat pembelajaran layak dan baik digunakan dalam pembelajaran IPS.

2. Reliabilitas

Dokumen yang terkait

Penggunaan pembelajaran kooperatif model picture and picture untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa: penelitian tindakan pada siswa kelas IV MI Miftahul Falah Depok

2 5 113

Penggunaan model pembelajaran kooperatif picture and picture untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa: PTK di MI Miftahul Huda Muhamadiyah Kota Depok.

6 86 107

Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Paragraf Bahasa Indonesia dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture pada MI Ziyadatul Huda Jakarta Timur

1 6 128

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV Penerapan Model Pembelajaran Picture And Picture Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar IPS Pada Siswa Kelas IV Semester II Sdn Ketapang 01 Kecama

0 1 14

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV Penerapan Model Pembelajaran Picture And Picture Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar IPS Pada Siswa Kelas IV Semester II Sdn Ketapang 01 Kecama

0 3 14

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA Penggunaan Model Pembelajaran Picture And Picture Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Pada Pembelajaran Matematika Di Kelas IIA SD Islam Terpadu Aro

0 1 16

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA Penggunaan Model Pembelajaran Picture And Picture Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Pada Pembelajaran Matematika Di Kelas IIA SD Islam Terpadu Ar

0 0 17

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR Penerapan Strategi Pembelajaran Picture And Picture Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar IPA Materi Benda Padat, Cair, Dan

0 0 15

Niken Larasati S841102010

0 0 111

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA SD

0 0 11