Keaktifan Belajar Kajian Pustaka

g. Tahap 7 : Penutup Pada tahap penutup diakhir pembelajaran guru dan siswa merefleksikan apa yang telah dilakukan. Menurut Miftahul 2013:240 kelebihan dan kekurangan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture : a. Guru lebih mengetahui masing-masing kemampuan siswanya b. Siswa diajak berpikir logis dan sistematis c. Siswa dilibatkan dalam perencanaan dan pengelolaan kelas d. Mengembangkan motivasi untuk belajar yang lebih baik Kekurangan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture: a. Memakan banyak waktu b. Membuat sebagian siswa pasif c. Kekhawatiran akan terjadi kekacauan di dalam kelas d. Membutuhkan alat, biaya yang cukup memadai e. Kekhawatiran banyak siswa yang tidak senang bekerjasama dengan yang lain

4. Keaktifan Belajar

a. Pengertian keaktifan belajar Kecenderungan psikologi saat ini menyatakan bahwa anak adalah makhluk yang aktif. Anak memiliki dorongan untuk melakukan sesuatu dan memiliki kemauan. Dalam proses pembelajaran siswa harus aktif belajar dan hanyalah membimbing dan mengarahkan Sardiman, 2011:95 Proses pembelajaran adalah aktivitas dan keaktifan peserta didik melalui interaksi dan pengalaman belajar. Keaktifan belajar siswa merupakan komponen terpenting bagi keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran. Menurut Sardiman 2011:98 keaktifan adalah kegiatan bersifat fisik maupun mental maksudnya berbuat dan berpikir. Belajar yang berhasil adalah belajar yang harus melalui beberapa proses yaitu dengan aktifitas fisik maupun psikis. Untuk melihat terwujudnya cara belajar siswa aktif dalam proses belajar mengajar, terdapat beberapa indikator cara belajar siswa aktif. Melalui indikator cara belajar siswa aktif dapat dilihat tingkah laku mana yang muncul dalam suatu proses belajar mengajar, sesuai apa ayang dirancang oleh guru. b. Indikator keaktifan belajar Menurut Abu dan Widodo 1991:196-197 indikator keaktifan dapat dilihat dari 1 partisipasi siswa, 2 keberanian siswa menyampaikan pendapat, 3 hubungan yang terjalin erat antara guru dengan siswa, antara siswa dengan siswa, antara guru dengan guru serta dengan unsur pihak sekolah kerjasama dan 4 penampilan berbagai usaha belajar dalam menjalani dan menyelesaikan kegiatan belajar sampai mencapai keberhasilan. Menurut Joni 1984:17 indikator-indikator keaktifan adalah sebagai berikut: 1 Peranan guru lebih banyak menjadi fasilitator 2 Menyampaikan pendapat, usul, dan saran tanpa diminta 3 Belajar dengan pengalaman langsung 4 Keterlibatan siswa dalam kegiatan-kegiatan belajar yang ditunjukan dengan pengikat diri terhadap tugas-tugas yang diberikan 5 Interaksi antar siswa yang ditunjukan dengan bekerja sama 6 Kekayaan bentuk dan variasi alat belajar Dari uraian di atas disimpulkan bahwa indikator keaktifan belajar siswa terdiri dari 1 keterlibatan siswa partisipasi, 2 interaksi siswa yang ditunjukkan dengan kerja sama, 3 keberanian siswa dalam menyampaikan pendapat, 4 keterlibatan siswa dalam menjawab pertanyaan, dan 5 mampu mengerjakan tugas. Bagan indikator keaktifan dapat dilihat sebagai berikut: Gambar 2.4 Bagan Indikator keaktifan Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan indikator keaktifan belajar yang dirumuskan oleh Abu dan Widodo 1991:196 di atas pada nomor 1, 2, 3, 4 dan yang dirumuskan oleh Joni 1984:17 di atas pada nomor 2, 3, 4 dan 6. Dengan demikian, indikator keaktifan belajar siswa yang peneliti rumuskan dalam penelitian ini, meliputi: 1 keterlibatan siswa dalam bertanya, 2 keberanian siswa dalam menyampaikan Indikator keaktifan 1. Keterlibatan siswa dalam bertanya 2. Keberanian siswa dalam menyampaikan pendapat 3. Bekerjasama dalam kelompok 4. Keterlibatan siswa dalam menjawab pertanyaan 5. Mampu mengerjakan tugas Menurut Abu dan Widodo 1991:196 1. Partisipasi 2. Keberanian siswa menyampaikan pendapat 3. Hubungan yang terjalin erat antara guru dan siswa, siswa dengan siswa, guru dengan guru serta dengan unsur pihak sekolah 4. Penampilan berbagai usaha belajar dalam menjalani dan menyelesaikan kegiatan belajar sampai mencapai keberhasilan Menurut Joni 1984:17 1. Guru sebagai fasilitator 2. Menyampaikan pendapat 3. Keterlibatan siswa 4. Interaksi siswa 5. Kekayaan bentuk dan variasi alat belajar 6. Belajar dengan pengalaman langsung pendapat, 3 bekerjasama dalam kelompok, 4 keterlibatan siswa dalam menjawab pertanyaan, dan 5 mampu mengerjakan tugas. Dengan adanya indikator-indikator di atas maka akan lebih mudah bagi guru dalam merencanakan dan melaksanakan pengajaran. c. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keaktifan belajar Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keaktifan belajar siswa adalah sebagai berikut: 1 Memberikan motivasi atau menarik perhatian peserta didik, sehingga mereka berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran 2 Menjelaskan tujuan instruksional kemampuan dasar kepada peserta didik 3 Mengingatkan kompetensi belajar kepada peserta didik 4 Memberikan stimulus masalah, topik, dan konsep yang akan dipelajari 5 Memberikan petunjuk kepada peserta didik cara mempelajari 6 Memunculkan aktifitas, partisipasi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran 7 Memberikan umpan balik feedback 8 Melakukan tagihan-tagihan kepada peserta didik berupa tes sehingga kemampuan peserta didik selalu terpantau dan terukur 9 Menyimpulkan setiap materi yang disampaikan diakhir pembelajaran d. Pengaruh keaktifan terhadap belajar siswa Menurut Mc. Keachie yang dikutip oleh Dimyati dan Mujiono 1999:119 pengaruh keaktifan belajar siswa adapun yang dimaksud yaitu: 1 Partisipasi siswa dalam menetapkan tujuan kegiatan pembelajaran. 2 tekanan pada afek afektif dalam belajar. 3 Kekompakan kelas dalam kelompok. 4 Kebebasan atau kesempatan yang diberikan kepada siswa untuk mengambil keputusan. 5 Jumlah waktu yang digunakan untuk menanggulangi pribadi siswa baik yang dilakukan di sekolah maupun diluar sekolah. Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli tersebut peneliti menyimpulkan bahwa keaktifan adalah kegiatan keterlibatan siswa secara jasmani dan rohani untuk memperoleh hasil belajar.

5. Hasil Belajar

Dokumen yang terkait

Penggunaan pembelajaran kooperatif model picture and picture untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa: penelitian tindakan pada siswa kelas IV MI Miftahul Falah Depok

2 5 113

Penggunaan model pembelajaran kooperatif picture and picture untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa: PTK di MI Miftahul Huda Muhamadiyah Kota Depok.

6 86 107

Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Paragraf Bahasa Indonesia dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture pada MI Ziyadatul Huda Jakarta Timur

1 6 128

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV Penerapan Model Pembelajaran Picture And Picture Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar IPS Pada Siswa Kelas IV Semester II Sdn Ketapang 01 Kecama

0 1 14

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV Penerapan Model Pembelajaran Picture And Picture Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar IPS Pada Siswa Kelas IV Semester II Sdn Ketapang 01 Kecama

0 3 14

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA Penggunaan Model Pembelajaran Picture And Picture Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Pada Pembelajaran Matematika Di Kelas IIA SD Islam Terpadu Aro

0 1 16

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA Penggunaan Model Pembelajaran Picture And Picture Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Pada Pembelajaran Matematika Di Kelas IIA SD Islam Terpadu Ar

0 0 17

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR Penerapan Strategi Pembelajaran Picture And Picture Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar IPA Materi Benda Padat, Cair, Dan

0 0 15

Niken Larasati S841102010

0 0 111

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA SD

0 0 11