1 Partisipasi siswa dalam menetapkan tujuan kegiatan pembelajaran. 2 tekanan pada afek afektif dalam belajar. 3 Kekompakan kelas dalam
kelompok. 4 Kebebasan atau kesempatan yang diberikan kepada siswa untuk mengambil keputusan. 5 Jumlah waktu yang digunakan untuk
menanggulangi pribadi siswa baik yang dilakukan di sekolah maupun diluar sekolah.
Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli tersebut peneliti menyimpulkan bahwa keaktifan adalah kegiatan keterlibatan siswa secara
jasmani dan rohani untuk memperoleh hasil belajar.
5. Hasil Belajar
Sebelum membicarakan mengenai hasil belajar, terlebih dahulu akan membicarakan apa yang dimaksud dengan belajar.
a. Pengertian belajar
Banyak pengertian mengenai belajar, seperti menurut Winkel 1988:53, belajar merupakan kegiatan mentalfisik yang berlangsung
dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan- perubahan dalam pengetahuan pemahaman, keterampilan dan nilai sikap.
Belajar itu kegiatan mental yang tidak bisa disaksikan dari luar. Jadi apa yang sedang terjadi didalam diri seseorang yang sedang belajar itu tidak
dapat diketahui secara langsung hanya dengan mengamatimelihat orang tersebut. Bahkan, hasil belajar orang itu juga tidak akan langsung
kelihatan tanpa
orang itu
melakukan sesuatu
yang
menghasilkanmenampakkan kemampuan yang diperolehnya melalui belajar.
Menurut Skinner 1990: 104 belajar adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar maka responya menjadi lebih baik. Sebaliknya bila ia
tidak belajar maka responya menurun. Belajar tidak hanya dilakukan di rumah tetapi belajar dapat terjadi dalam interaksi dengan lingkungan,
dalam bergaul dengan orang, dalam memegang benda dan dalam menghadapi peristiwa juga dapat dinamakan dengan belajar. Tetapi tidak
sembarang belajar di tengah-tengah lingkungan menjamin adanya proses belajar karena orang harus aktif sendiri, melibatkan diri dengan segala
pemikiran, kemauan dan perasaan. Salah satu pertanda bahwa seseorang telah belajar adalah adanya
perubahan tingkah laku pada dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut baik dalam perubahan yang bersifat pengetahuan kognitif,
sikap afektif dan keterampilan psikomotorik. Tujuannya yaitu: Pertama, agar siswa mempunyai target tertentu setelah mempelajari sesuatu. Kedua,
agar siswa mempunyai arah dalam berkreativitas belajar. Ketiga, agar siswa menilai seberapa target belajar yang telah ia capai atau belum.
Keempat, agar waktu dan tenaganya tidak tersisa untuk kegiatan selain belajar.
Menurut Slameto 2011:2 belajar adalah suatu proses kegiatan untuk memperoleh suatu perubahan sebagai hasil pengalaman individu
dalam interaksi dengan lingkungan yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotorik.
Dari beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli di atas, dapat dipahami bahwa belajar adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan
oleh guru sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta didik yang bertujuan untuk memperoleh suatu perubahan perilaku kognitif, afektif, dan
psikomotorik sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungan.
Menurut Block Daljoeni 1981:61 sistematika bentuk belajar adalah sebagai berikut:
a. Bentuk-bentuk belajar menurut fungsi psikis: 1 Belajar dinamikkonatif
Ciri khasnya terletak dalam belajar berkehendak sesuatu secara wajar, sehingga orang tidak menyerah pada sembarang
mengkehendaki, dan juga tidak mengkehendaki sembarang hal. 2 Belajar afektif
Ciri khasnya terletak dalam belajar menghayati nilai dari objek –
objek yang dihadapi melalui alam perasaan, entah objek itu berupa orang, benda atau kejadian peristiwa.
3 Belajar kognitif, mengingat, berpikir Ciri khasnya terletak pada belajar memperoleh dan menggunakan
bentuk-bentuk representasi yang mewakili objek-objek yang dihadapi, entah objek itu orang, benda atau kejadian peristiwa.
4 Belajar sensor motorik : mengamati, bergerak, keterampilan Ciri khasnya terletak dalam belajar menghadapi dan menangani
objek-objek secara fisik, termasuk kejasmanian manusia sendiri. b. Bentuk-bentuk belajar menurut materi yang dipelajari
1 Belajar teoritis 2 Belajar teknis
3 Belajar sosial atau belajar bermasyarakat 4 Belajar estetis
c. Bentuk-bentuk belajar yang tidak sebegitu disadari : 1 Belajar insidental
2 Belajar dengan mencoba-coba 3 Belajar tersembunyi
b. Ciri-ciri belajar