3. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture memudahkan siswa karena menggunakan gambar yang
kongtkrit sehingga anak lebih tertarik dan mudah dipahami Hasil pengamatan keaktifan pada siklus II menunjukan bahwa
tingkat keaktifan siswa sebesar 73,54. Hasil belajar siswa menunjukan 96,7 siswa yang mencapai KKM dengan nilai rata-rata
82,41. Indikator keberhasilan yang ditentukan oleh Peneliti pada siklus II adalah tingkat keaktifan siswa menjadi 75 , sedangkan hasil
belajar siswa meningkat menjadi 80 siswa mencapai KKM dengan nilai rata-rata 72. Hasil yang ada menunjukan bahwa indikator
keberhasilan sudah tercapai, maka penelitian tidak dilanjutkan ke siklus III.
B. Pembahasan
1. Model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dengan tujuan untuk
mengetahui bagaimana meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa dalam memahami materi pekerjaan dengan model pembelajaran
kooperatif tipe Picture and Picture pada siswa kelas III SDN Puren tahun pelajaran 20142015. Menurut Huda 2013:236 pengertian
model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture adalah suatu model belajar yang menggunakan gambar kemudian dipasangkan atau
diurutkan menjadi urutan yang logis. Pada penelitian ini penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture dilakukan
pada siklus I dan siklus II dengan tujuh tahapan, diantaranya: guru menyampaikan
kompetensi yang
ingin dicapai,
guru mempresentasikan materi, guru menyampaikan gambar, menjodohkan
gambar, tahap penjajakan guru menanyakan kepada siswa tentang penjelasan mengenai urutan gambar yang telah disusun, konfirmasi
guru mengulangi dan menjelaskan gambar-gambar yang telah ditetapkan diawal, dan tahap yang terakhir adalah guru dan siswa
merefleksikan apa yang sudah dilakukan. Tujuan yang ke dua adalah untuk membuktikan bahwa
penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa. Tujuan yang ke tiga
adalah untuk membuktikan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pada
siklus I peneliti memperkenalkan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture kepada siswa. Guru memberikan contoh
penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture kepada siswa. Siswa mulai mengerti apa itu Picture and Picture.
setelah itu siswa diberikan tugas oleh guru untuk melengkapi gambar beserta penjelasannya secara kreatif, aktif, dan logis. Siklus II siswa
juga mengerjakan tugas dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture caranya sama seperti pada siklus I
tetapi pada siklus II siswa diberikan gambar secara acak oleh guru kemudian siswa menjelaskan gambar tersebut dengan penjelasan
secara urut dan logis. Tugas tersebut membuat siswa antusias dalam mengikuti pelajaran.
2. Keaktifan Pada setiap siklus diadakan pengamatan dengan lembar
pengamatan untuk mengetahui tingkat keaktifan siswa. Pengamatan dilakukan oleh guru kelas III. Hasil pengamatan siklus I menunjukkan
bahwa tingkat keaktifan siswa kelas III sebesar 56,45 . Tingkat keaktifan siswa meningkat menjadi sebesar 16,09 dibandingkan
dengan kondisi awal yang sebelumnya belum diberi tindakan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture
yaitu 40 . Tingkat keaktifan siswa pada siklus II sebesar 73,22. Tingkat keaktifan siswa meningkat menjadi 17,45 dibandingkan
pada siklus I. Grafik peningkatan keaktifan siswa adalah sebagai berikut.
Gambar 4. 9 Grafik Keaktifan
Dari grafik diatas terdapat adanya peningkatan dari kondisi awal ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II.
Hasil keaktifan dalam penelitian ini menunjukan indikator- indikator keaktifan siswa meningkat. Hal ini didukung oleh indikator
Joni 1984 yang menyatakan bahwa siswa dikatakan aktif jika siswa berani menyampikan pendapat, belajar dengan pengalaman langsung,
keterlibatan siswa mengerjakan tugas, kerjasama siswa dalam kelompok, kekayaan bentuk dan variasi alat. Selain itu menurut
Sardiman 2011 model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture membutuhkan keaktifan siswa dalam belajar, sehingga
meningkatkan hasil keaktifan siswa dan dalam penelitian ini membuktikan teori tersebut. Penelitian ini juga senada dengan
penelitian milik Windaningrum 2013 hasil pengamatan siswa
10 20
30 40
50 60
70 80
Data Awal Siklus I
Siklus II
Grafik Keaktifan
Grafik Keaktifan
menunjukan adanya peningkatan keaktifan siswa dengan memperoleh nilai pada siklus I yaitu 60 dan pada siklus II mendapatkan skor yaitu
89,6. Penelitian ini berkesimpulan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture dapat meningkatkan
keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. 3. Hasil belajar
Kriteria KKM kelas III SDN Puren adalah 64. Data awal hasil belajar siswa menunjukan 54,2 siswa mencapai KKM dengan nilai
rata-rata 67,17. Hasil analisis hasil belajar siswa siklus I menunjukan persentase jumlah siswa yang memenuhi KKM adalah 58,06 dengan
nilai rata-rata 71,51. Nilai rata-rata hasil evaluasi di akhir siklus II adalah 82,41 dengan persentase jumlah siswa yang memenuhi KKM
adalah 96,7. Hasil peningkatan nilai rata-rata tersebut jika dituliskan dalam grafik adalah sebagai berikut.
Gambar 4.10 Grafik Hasil Belajar Siswa
Dari grafik diatas terdapat adanya peningkatan hasil belajar siswa berupa persentase jumlah siswa yang mencapai KKM dari kondisi awal ke
siklus I dan dari siklus I ke siklus II. Hasil belajar siswa dalam penelitian ini didukung oleh Winkel
2004:61 yang menyatakan bahwa perolehan hasil belajar didapat dari proses belajar siswa. Penelitian ini juga didukung oleh penelitian milik
Yusnadi 2012, hasil penelitianya adalah pada siklus I dan II dalam materi perkembangan teknologi transportasi hasil belajar siswa mengalami
peningkatan dengan model pembelajaran Picture and Picture. Selain itu penelitian ini juga didukung milik Wijayanti 2012 hasil penelitiannya
adalah ada peningkatan pada prestasi belajar siswa dari segi nilai rata-rata dan KKM setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Picture
and Picture saat kegiatan belajar mengajar di dalam kelas.
10 20
30 40
50 60
70 80
90
Kondisi Awal Siklus I
Siklus II
Grafik Hasil Belajar
Grafik Hasil Belajar
Rekapitulasi hasil penelitian mengenai peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa dapat peneliti sajikan pada tabel 4.11. Dalam tabel akan
dijelaskan peningkatan yang terjadi pada pelaksanaan siklus I dan siklus II. Peningkatan terjadi dari awal menuju siklus I dan dilanjutkan dari
siklus I ke siklus II. Tabel dapat dilihat dibawah ini: Tabel 4.11 Rekapitulasi hasil peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa
No Variabel
Indikator Kondisi
awal Kondisi pada akhir siklus
Siklus I Capaian Siklus II Capaian
1. Keaktifan Persentase rata-rata
keaktifan 40
63 56, 45
70 73,22
2. Hasil belajar
1. Rata-rata nilai
ulangan 67,17
70 71,51
80 82,41
2. Persentase jumlah siswa
yang memenuhi KKM
54,2 65
58,06 90
96,7
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa dua peubah yang menjadi objek penelitian mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Untuk keaktifan
siswa, diperoleh data persentase rata-rata keaktifan siswa sebesar 40. Pada siklus I dengan target sebesar 63, keaktifan siswa belum mencapai target. Pada
siklus II dengan target 70, keaktifan siswa mengalami peningkatan sebesar 73,22. Sementara itu hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan. Dari
kondisi awal, diketahui bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa sebesar 67,17 dengan persentase siswa yang mencapai KKM sebesar 54,2. Pada siklus I
dengan target nilai rata-rata yaitu 70 dan persentase siswa yang mencapai KKM sebesar 65, hasil belajar siswa yang mengalami peningkatan dengan nilai rata-
rata 71,51 dan persentase siswa yang mencapai KKM sebesar 58,06. Pada siklus II dengan target nilai rata-rata sebesar 80 dan persentase siswa yang mencapai
KKM sebesar 90, hasil belajar siswa kembali mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata menjadi 82,41 dan persentase siswa yang mencapai KKM sebesar
96,7. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penelitian ini telah berhasil karena dua peubah yang menjadi objek penelitian menunjukkan peningkatan dan
target yang telah peneliti terapkan pada tiap siklus tercapai.
114
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture dalam upaya meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa dalam
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial materi Pekerjaan siswa kelas III SDN Puren tahun ajaran 30142015 melalui tujuh tahapan model
pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture yaitu tahap 1 penyampaian kompetensi yaitu guru diharapkan dapat menyampaikan
kompetensi dasar mata pelajaran yang disampaikan sehingga siswa dapat mengukur sejauh mana materi yang harus dikuasai, tahap 2
orientasi yaitu guru memberikan motivasi yang menarik agar siswa dapat mempelajari materi yang diajarkan, tahap 3 penyajian gambar
yaitu guru mempresentasikan gambar atau menyajikan gambar dan mengajak siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran, tahap 4
menjodohkan gambar yaitu guru menunjuk siswa atau memanggil siswa maju kedepan untuk memasang gambar-gambar yang telah disediakan,
tahap 5 penjajakaan yaitu menanyakan alasan atau dasar pemikiran urutan gambar tersebut, tahap 6 konfirmasi dari alasan urutan gambar
tersebut guru memulai menanamkan konsep sesuai dengan kompetensi