37
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam bab ini diuraikan jenis penelitian, setting penelitian, rencana tindakan, pengumpulan data dan instrumen, validasi data dan reliabilitas,
analisis data, dan kriteria keberhasilan.
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas PTK. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan pada siswa kelas
III SDN Puren tahun ajaran 20142015 tentang keaktifan dan hasil belajar siswa. Jenis penelitian yang digunakan dengan Penelitian Tindakan Kelas
PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil
belajar siswa meningkat Zainal, 2009:3. Menurut Wijaya 2009:9, penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di
kelasnya sendiri dengan cara 1 merencanakan, 2 melaksanakan, 3 merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan
memperbaiki kinerja guru sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Menurut Arikunto 2006:17-20 terdapat empat komponen yang dilakukan
dalam penelitian tindakan kelas. Tahap 1 yaitu penyusunan rencana tindakan. Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana,
oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Tahap 2 yaitu pelaksanaan yang merupakan penerapan isi rancangan. Hal yang harus
diperhatikan dalam tahap pelaksanaan adalah dalam tahap pelaksanaan guru
harus ingat dan berusaha menaati apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan, tetapi juga harus berlaku wajar tidak dibuat-buat. Tahap 3 yaitu
kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat. Pengamatan dan pelaksanaan keduanya dilakukan dalam waktu yang sama. Tahap 4 kegiatan
refleksi, kegiatan tersebut dilakukan ketika guru sudah melakukan tindakan. Keempat tahapan penelitian tersebut adalah unsur untuk membuat sebuah
siklus. Satu siklus adalah dari tahap penyusunan rancangan sampai dengan tahap refleksi.
Penelitian tindakan kelas ini berfokus pada kelas atau pada proses pembelajaran yang terjadi di kelas. Masalah penelitiannya bersumber dari
lingkungan kelas yang dirasakan sendiri oleh guru itu sendiri yang mempunyai keinginan untuk memperbaiki, mengevaluasi dan akhirnya membuat
keputusan sebagai solusi dan dilaksanakan suatu tindakan dalam pembelajaran di sekolah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan.
Dalam penelitian tindakan kelas guru harus bertindak sebagai pengajar sekaligus peneliti. Fokus penelitian adalah kegiatan pembelajaran. Alasan
peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas yaitu bertujuan meningkatkan keaktifan siswa dan hasil belajar siswa kelas III pada mata pelajaran IPS.
Peneliti melakukan penelitian hanya pada lingkup kelas III saja dan untuk mengatasi adanya masalah yang ada di dalam kelas III tersebut. dengan
mengetahui permasalahan tersebut, maka peneliti memberikan tindakan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture.
Penelitian ini menggunakan model penelitian Kemmis dan Mc. Taggart. Model penelitian ini terdiri atas rangkaian empat kegiatan utama
yang ada pada setiap siklus, yaitu a perencanaan, b tindakan, c pengamatan, dan d refleksi yang dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas Menurut Kemmis dan Mc. Taggart
Pelaksanaan PTK dimulai dengan siklus I yang terdiri dari empat kegiatan. Apabila sudah diketahui letak keberhasilan dan hambatan dari
tindakan yang dilaksanakan pada siklus I tersebut peneliti menentukan rancangan untuk siklus II.
Kegiatan pada siklus II dapat berupa kegiatan yang sama dengan kegiatan sebelumnya apabila ditujukan untuk mengulangi kesuksesan atau
untuk menyakinkanmenguatkan hasil. Akan tetapi, umumnya kegiatan yang
SIKLUS I
3. PENGAMATAN 2. PELAKSANAAN
1. PERENCANAAN
4. REFLEKSI
1. PERENCANAAN
SIKLUS II
2. PELAKSANAAN 4. REFLEKSI
3. PENGAMATAN
dilakukan pada siklus II mempunyai berbagai tambahan perbaikan dari tindakan terdahulu yang tentu saja ditujukan untuk memperbaiki berbagai
hambatan atau kesulitan yang ditemukan dalam siklus I. Dengan menyusun rancangan untuk siklus II, maka peneliti dapat
melanjutkan dengan tahap-tahap kegiatan seperti pada siklus I. Jika sudah selesai dengan siklus II dan peneliti belum merasa puas dapat dilanjutkan
dengan siklus III, yang cara dan tahapannya sama dengan siklus sebelumnya.
B. Setting penelitian