Observasi Refleksi Siklus II

dalam LKS serta mengisi tabel pengelompokan benda-benda berdasarkan mudahtidaknya terbakar, mudahtidaknya menyerap air, mudahtidaknya berubah bentuk apabila ditekan dan berdiskusi untuk menemukan kegunaan dari bahan- bahan tersebut. Kegiatan terakhir yang harus dilakukan setiap kelompok adalah menyusun laporan berdasarkan LKS yang telah disediakan. Mereka juga harus membuat kesimpulan berdasarkan percobaan yang telah mereka lakukan. Setelah kegiatan inti selesai, siswa bersama guru membuat kesimpulan dan rangkuman kegiatan yang telah dilakukan, kemudian guru dan siswa melakukan tanya jawab mengenai hal-hal yang belum diketahui oleh siswa. Kegiatan penutup dilakukan dengan mengerjakan soal evaluasi, pengisian kuesioner, refleksi, dan salam penutup.

c. Observasi

Observasi pada siklus II sama dengan observasi pada siklus pertama. Peneliti dibantu rekan peneliti yang ikut mengamati pada saat pembelajaran berlangsung. Observer bertugas untuk melihat seluruh proses kegiatan pembelajaran dan menuliskan diskripsi hasil pengamatan pada lembar observasi. Observer juga melakuakn penilaian afektif dan psikomotorik. Penilaian afektif dan psikomotorik dilakukan pada setaiap pertemuan menggunakan rubrik penilaian. Penilaian psikomtorik dilakukan pada saat siswa melakukan kegiatan penyelesaian masalah, penilaian ini dilakukan untuk melihat kemampuan siswa dalam menggunakan alat dan bahan. Observasi yang dilakukan untuk mendukung data kuesioner siswa.

d. Refleksi

Pembelajaran pada siklus II yang terdiri dari dua pertemuan berjalan sesuai dengan rencana. Minat siswa juga mengalami peningkatan. Indikator perhatian pada siklus II juga sudah mengalami peningkatan sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Hal ini dapat dilihat dari kuesioner yang telah diisi siswa pada setiap akhir pembelajaran. Bel berbunyi tanda waktu istirahat berakhir siswa telah siap di dalam kelas. Siswa meminta peneliti untuk segara memulai kegiatan pembelajaran padahal pada waktu itu guru belum tiba di kelas. Hal ini menunjukan antusias siswa muncul. Pada siklus II ini jumlah anggota setiap kelompok dikurangi maka setiap siswa memperhatikan seluruh proses pembelajaran karena mereka harus mengerjakan LKS bersama teman kelompok, karena jumlah anggota kelompok yang semakin kecil siswa memperhatikan setiap kegiatan yang berlangsung, mereka memperhatikan setiap langkah pengerjaan LKS. Kuesioner minat siswa pada siklus II dihitung dengan cara yang sama pada siklus I. Peningkatan minat pada siklus II dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini: Tabel 4.2 Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Siklus II Indikator Deskriptor Kondisi awal Target capaian siklus 1 Capaia n siklus 1 Ket Target capaian siklus 2 Capaian siklus 2 Ket Minat Sikap ceria Jumlah siswa yang mencapai kriteria minimal batas pada setiap indikator dibagi jumlah seluruh siswa dikali 100 2,97 3,47 3,51 Tercapai 4,01 4,01 Tercapai Perhatian 2,89 3,39 3,28 Tidak Terlibat 3,39 3,78 Tercapai Keterlibat an 2,89 3,39 3,39 Tercapai 3,89 3,91 Tercapai Inisiatif 2,65 3,16 3,26 Tercapai 3,76 3,80 Tercapai Prestasi Siswa yang lulus KKM Jumlah siswa yang luus KKM dibagi jumlah seluruh siswa dikali 100 57,89 67 100 Tercapai 100 100 Tercapai Rata-rata nilai Jumlah nilai yang diperoleh dibagi jumlah siswa 68,3 73 73,21 Tercapai 75 75,83 Tercapai 100 101 Tabel 4.2 menunjukkan bahwa semua indikator minat sudah meningkat dan tercapai sesuai target yang diharapkan. Pada siklus II rata-rata skor indikator rasa senang meningkat dan mencapai target capaian dari siklus I sebesar 3,51 menjadi 4,01: pada indikator perhatian meningkat dari capaian siklus I sebesar 3,28 meningkat menjadi 3,78, indikator perhatian dalam mengikuti kegiatan pembelajaran pada siklus I belum tercapai, namun di siklus 2 sudah tercapai. Indikator keterlibatan pada capaian siklus I sebesar 3,39 meningkat menjadi 3,91 pada siklus II dan indikator inisiatif pada siklus I sebesar 3,26 meningkat menjadi 3,80. Prestasi belajar siswa pun meningkat. Hal ini dilihat dari jumlah siswa yang lulus KKM dari kondisi awal 57,89 meningkat menjadi 100 pada siklus I. Pada siklus II jumlah siswa yang lulus KKM tetap 100, dan dilihat dari nilai rata-rata kelas yang meningkat dari kondisi awal sebesar 68,3 meningkat menjadi 73,21 pada siklus I. Siklus II nilai rata-rata kelas meningkat dari siklus I 73,21 menjadi 75,83.

B. HASIL PENELITIAN