8
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini akan membahas tentang kajian teori, hasil penelitian yang relevan, kerangka berpikir dan hipotesis tindakan
A. Kajian Teori
1. Teori Perkembangan Kognitif Menurut Piaget
Konstruktivisme merupakan teori belajar yang wilayah kajiannya adalah bagaimana pengetahuan itu diproses dalam pikiran manusia. Pengetahuan
merupakan hasil konstruksi manusia melalui interaksinya dengan lingkungan menurut Suparno dalam Saverinus 2013:4. Salah satu tokoh konstruktivisme
adalah Piaget. Suyono2011:82 mengemukakan teori tahap-tahap perkembangan kognitif
anak menurut Piaget. Tahap-tahap perkembangan tersebut yaitu tahap pertama adalah tahap sensori-motor 0-2 tahun. Selama periode ini anak mengatur
alamnya dengan indra sensori dan tindakannya motor. tahap kedua yaitu tahap pra-operasional 2-7 tahun. Pada tahap ini dimulai dengan penguasaan bahasa
yang sistematis, permaian simbolis, imitasi tidak langsung, serta bayangan dalam mental. tahap ketiga yaitu tahap operasional konkret 7-11 tahun. Tahap
ini merupakan permulaan berfikir rasional, hal ini berarti anak memiliki operasi logis yang dapat diterapkan pada masalah-masalah yang konkret. Cara berpikir
anak-anak pada tahapan operasional kongkrit tidak lagi didominasi oleh persepsi. Anak-anak dapat menggunakan pengalaman mereka sebagai acuan dan tidak
selalu bingung dengan apa yang mereka pahami Schunk 2012:33. Tahap
keempat yaitu tahap operasional formal 11 tahun ke atas. Periode ini anak dapat menggunakan operasi-operasi konkretnya untuk membentuk operasi yang lebih
kompleks. Berdasarkan teori Piaget tersebut rata-rata anak SD berusia antara 7 sampai
12 tahun, untuk kelas IV SD rata-rata anak berusia 10 tahun ke atas sehingga anak sudah dalam tahap operasional kongkrit. Pada tahap operasional konkrit anak
harus menyelesaikan suatu masalah maka ia akan mencoba beberapa penyelesaian secara konkrit nyata dan melihat akibat langsung usaha-usahanya untuk
menyelesaikan masalah itu. Mereka memahami sesuatu hal melalui pengalaman- penagalaman mereka
2. Minat