1. Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa, yaitu
keadaankondisi jasmani dan rohani siswa, meliputi aspek fisiologis kondisi tubuh dan panca indra dan aspek psikologis intelegensi, sikap, bakat, cara
belajar, minat, dan motivasi. 2.
Faktor eksternal yaitu kondisi lingkungan di sekitar siswa, terdiri atas faktor lingkungan sosial guru, teman, masyarakat, dan keluarga dan faktor
lingkungan non sosial gedung sekolah, tempat tinggal, alat belajar, cuaca dan waktu belajar.
2.2 Generative Learning
2.2.1 Pengertian Generative Learning
Wittrock 1992 menyatakan bahwa pembelajaran generatif adalah suatu pendekatan pembelajaran dimana siswa aktif berpartisipasi dalam proses belajar
dan dalam proses mengkonstruksi makna dari informasi yang ada disekitarnya berdasarkan pengetahuan awal dan pengalaman yang dimiliki oleh siswa.
Generative learning merupakan suatu proses belajar di mana siswa diharapkan agar siswa mampu memiliki pengetahuan, kemampuan serta
keterampilan untuk mengkonstruksi atau membangun pengetahuan secara mandiri. Generative learning merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang
menekankan pada pengintegrasian secara aktif dengan menggunakan pengetahuan yang sudah dimiliki siswa sebelumnya Wena, 2011: 183.
Generative learning direncanakan untuk membantu siswa dalam mengubah kerangka alternatif mereka. Pendekatan ini mengarahkan siswa untuk mempelajari
konsep sains dengan mengambil pengetahuan awal yang sudah dimiliki. Siswa
akan mengaitkan konsep baru yang diperoleh dan menghubungkannya dengan rangkaian pengetahuan yang disimpan dalam memori jangka panjang.
Bagan proses pembentukan pengetahuan melalui pembelajaran generatif yaitu:
Gambar 2.1 Pembelajaran Generatif Wittrock, 1992 Dalam proses kerja otak di atas, idea atau informasi baru yang masuk ke
dalam otak akan diteruskan untuk dihubungkan dengan informasi dasar yang telah dimiliki otak sebelumnya. Dengan hubungan tersebut maka informasi yang masuk
akan membentuk pengetahuan baru yang disimpan dalam memori jangka panjang. Dengan kata lain, siswa akan menghubungkan informasi baru tersebut dengan
informasi yang sudah ada sebelumnya kemudian menempatkan pengetahuan baru tersebut di dalam struktur memori otaknya. Hal ini dapat dilakukan dengan
melatih pengetahuan baru tersebut menyelesaikan permasalahan-permasalahan Otak mengatur dan
mengarahkan indera Pemasukan sensorik yang
belum mempunyai makna Otak menentukan data
sesorik mana yang dipilih dan diperhatikan
Siswa membangun hubungan antara data
sensorik baru dengan isi otak atau memori
Hubungan yang dibangun untuk memberi makna terhadap data
sensorik baru Pengujian makna terhadap
isi otak atau memori Makna yang dibangun siswa disimpan di otak
melalui proses asimilasi dan akomodasi
sejenis sehingga hubungan informasi itu akan semakin kuat dan pengetahuan baru yang terbentuk akan terus berada dalam memori jangka panjang.
Berdasarkan proses pembentukan pengetahuan, pembelajaran generatif merupakan pembelajaran yang mendorong siswa untuk menghubungkan
pengetahuan yang telah dimiliki agar mendapatkan pengetahuan baru dan menerapkan pengetahuan tersebut pada permasalahan lain yang sejenis. Hal ini
menuntut siswa untuk aktif menerima dan menghubungkan informasi yang masuk kemudian menempatkan informasi tersebut dalam memori panjang otaknya. Siswa
juga dipersiapkan untuk mempertahankan kedudukan pengetahuan itu pada memori panjang otaknya dengan terus melatih pengetahuan baru tersebut.
2.2.2 Tahap – Tahap Generative Learning