Pembahasan Hasil Belajar Kognitif

Melalui kegiatan laboratorium akan terciptalah situasi belajar aktif dan lebih untuk mengembangkan konsep berhubungan dengan peristiwa serupa konsep berbasis fenomena daripada yang muncul dari teori serta terbentuknya pengetahuan dan keterampilan yang akan mengarah pada peningkatan prestasi.

4.2.2 Pembahasan Hasil Belajar Kognitif

Dengan dilaksankannya kegiatan laboratorium dengan upaya memperbaiki pemahaman dalam belajar siswa atau hasil belajar kognitif yang rendah pada materi listrik dinamis. Indikator hasil belajar kognitif siswa yang diukur dalam kegiatan laboratorium pada kelas eksperimen dan kelas kontrol diantaranya: pengetahuan C1, pemahaman C2, aplikasi C3, analisis C4, sintesis C5 dan evaluasi C6 yang dimuat dalam bentuk soal pilihan ganda serta digunakan untuk mendapatkan data pretest dan posttest. Dari data hasil belajar kognitif, untuk data pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki persentase nilai rata-rata yaitu 53,8 dan 53,3. sedangkan untuk data posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki persentase nilai rata-rata yaitu 82,8 dan 77,1 . Data tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.8. 53.8 82.8 63 53.3 77.1 50 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 Pretest Posttest N-gain Per sen tase N il ai H asi l B e lajar K o g n itif Eksperimen Kontrol Gambar 4.8 Perbandingan Nilai Pretest, Posttest dan N-gain Hasil Belajar Kognitif antara Kelas Eksperimen dengan Kelas Kontrol dalam Persentase. Berdasarkan Gambar 4.8, tampak secara sekilas bahwa adanya perbedaan bahwa hasil belajar kognitif antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Nilai rata- rata posttest pada kelas eksperimen terlihat lebih tinggi dari nilai rata-rata posttest kelas kontrol sehingga bisa dikatakan kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Namun untuk memperoleh kesimpulan yang lebih akurat diperlukan pengujian hipotesis secara statistik lebih lanjut. Selanjutnya analisis uji hipotesis menggunakan uji t separated varians untuk data pretest dapat dilihat pada Tabel 4.4 yang menyatakan bahwa rata-rata nilai hasil belajar kognitif kedua kelas tidak berbeda artinya rata-rata nilai hasil belajar kognitif kelas eksperimen sama dengan nilai hasil belajar kognitif kontrol, hal tersebut disebabkan kedua kelas memiliki keadaan awal yang sama dan belum mendapatkan perlakuan, sedangkan untuk data posttest dapat dilihat pada Tabel 4.4 yang menyatakan bahwa rata-rata nilai hasil belajar kognitif kedua kelas berbeda artinya rata-rata nilai hasil belajar kognitif kelas eksperimen lebih baik dari nilai hasil belajar kognitif kontrol, hal tersebut disebabkan kedua kelas sudah mendapatkan perlakuan. Hasil uji gain pada kelas eksperimen sebesar sedang dan pada kelas kontrol sebesar sedang. Dari analisis uji gain dapat dilihat pada Tabel 4.5 tampak bahwa peningkatan hasil belajar kognitif kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol . Berdasarkan hasil pengujian yang telah diuraikan, maka terdapat perbedaan nilai hasil belajar kognitif yang signifikan antara kelas eksperimen yaitu kelas yang diajar melalui kegiatan laboratorium menggunakan generative learning dan kelas kontrol yaitu kelas yang diajar melalui kegiatan verifikatif, dimana kelas eksperimen memiliki nilai hasil belajar kognitif lebih tinggi daripada kelas kontrol . Hal ini menunjukan bahwa kegiatan laboratotium menggunakan generative learning berpengaruh pada peningkatan hasil belajar kognitif siswa. Besarnya pengaruh sebesar 63 termasuk criteria sedang. Adanya pengaruh dari implementasi kegiatan laboratorium menggunakan pendekatan generative learning yang diberikan pada kelas eksperimen yaitu meningkat hasil belajar kognitif siswa, sesuai prinsip dari implementasi kegiatan laboratorium menggunakan pendekatan generative learning lebih menekankan pada pengintergrasian secara aktif dengan menggunakan pengetahuan yang sudah dimiliki siswa dimiliki sebelumnya sehingga siswa dapat mengembangkan kemampuan mengontrol kognitif. Di dalam kegiatan laboratorium tersebut siswa akan mendapatkan pengalaman yang bermakna dan pengetahuan yang dikontruksi dari hasil penyelidikan sendiri untuk memahami konsep-konsep ilmiah dan pengembangan kemampuan pemecahan masalah, pengetahuan yang diperoleh tersebut akan disimpan pada memori jangka panjang. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Suma 2005 bahwa kegiatan laboratorium mendorong kemampuan siswa utuk membangun dan mengembangkan konsep-konsep, prinsip-prinsip dan hokum-hukum melalui pengalaman langsung first-hand experience. Belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Menurut Al-Naqbi Hassan 2005 bahwa melalui kegiatan laboratorium ini memungkinkan siswa untuk mengembangkan pemahaman intuitif dan untuk mengalami bagaimana rasanya untuk menjadi pencipta pengetahuan daripada sebagai konsumen pengetahuan. Di pihak lain, implementasi kegiatan laboratorium verifikatif pada kelas kontrol mengakibatkan siswa belum mampu mengembangkan proses kognitif dan hanya memperoleh pemahaman prosedural ilmu. Menurut Suma 2005 bahwa kegiatan laboratorium verifikatif tidak mengembangkan kreativitas dan kemampuan berpikir apalagi menimbulkan konflik kognitif yang mendorong siswa untuk mengubah pandangannya tentang suatu konsep.

4.2.3 Pembahasan Hasil Belajar Afektif

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Generatif (Generative Learning) Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Konsep Cahaya

1 9 203

Pengaruh pembelajaran konstruktivisme dengan strategi generative learning terhadap hasil belajar siswa pada konsep senyawa hidrokarbon: Studi kasus di SMA Setia Budi Sungailiat Bangka

0 12 197

Penagruh pendekatan contextual teaching laering (CTL) terhadap hasil bejaran biologi siswa kuasi Ekperimen di SMPN 1 Cisauk

0 7 208

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN GENERATIVE LEARNING DENGAN Peningkatan Keaktifan Dan Hasil Belajar Matematika Melalui Pendekatan Generative Learning Dengan Penggunaan Metode The Study Group ( PTK pada siswa kelas VI

0 1 18

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN GENERATIVE LEARNING DENGAN Peningkatan Keaktifan Dan Hasil Belajar Matematika Melalui Pendekatan Generative Learning Dengan Penggunaan Metode The Study Group ( PTK pada siswa kelas VI

0 2 15

PENERAPAN PENDEKATAN GENERATIVE LEARNING DENGAN STRATEGI PEER LESSONS UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN PENERAPAN PENDEKATAN GENERATIVE LEARNING DENGAN STRATEGI PEER LESSONS UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA (PTK Pada Siswa Kelas X G

0 0 19

PENGARUH AGRESIVITAS DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA Pengaruh Agresivitas Dan Aktivitas Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Xi Ips Sma Negeri Kebakkramat.

0 1 15

PENGARUH AGRESIVITAS DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA Pengaruh Agresivitas Dan Aktivitas Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Xi Ips Sma Negeri Kebakkramat.

0 0 15

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL GENERATIVE LEARNING DENGAN BAHAN AJAR MODULAR TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF.

0 0 39

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE FSLC TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA

0 0 10