4. Siswa dapat mengembangkan kemampuan metakognitif kemampuan untuk
mengontrol ranah atau aspek kognitif. 5.
Meningkatkan keterampilan proses siswa.
2.2.4 Kelemahan Menggunakan Generative Learning
Beberapa kelemahan menggunakan generative learning diantaranya: 1.
Memiliki keterbatasan pada materi pelajaran tertentu. 2.
Suasana menjadi tidak terkontrol karena adanya pendapat dari siswa yang berbeda-beda, sehingga bisa jadi menimbulkan suasana kelas jadi ribut.
3. Siswa yang pasif merasa diteror untuk mengkonstruksi konsep.
4. Membutuhkan waktu yang relatif lama.
2.3 Kegiatan Laboratorium
2.3.1 Pengertian Kegiatan Laboratorium
Menurut Hegarty-Hazel, kegiatan laboratorium adalah suatu bentuk kerja praktik yang bertempat dalam lingkungan yang disesuaikan dengan tujuan agar
siswa terlibat dalam pengalaman yang terencana, berinteraksi dengan peralatan untuk mengobservasi dan memahami suatu fenomena Wiyanto, 2008: 29.
Melalui kegiatan laboratorium diharapkan siswa dapat belajar langsung dan dapat melatih keterampilan berpikir ilmiah, dapat menanamkan dan mengembangkan
sikap ilmiah, dapat menemukan dan memecahkan masalah baru melalui metode ilmiah dan sebagainya.
2.3.2 Jenis – Jenis Kegiatan Laboratorium
Kegiatan laboratorium dapat dipisahkan menjadi kegiatan laboratorium yang bersifat verifikatif atau deduktif dan kegiatan laboratorium bersifat inkuiri
atau induktif. Kegiatan laboratorium bersifat verifikatif merupakan rangkaian kegiatan pengamatan atau pengukuran, pengolahan data dan penarikan
kesimpulan yang bertujuan untuk mrmbuktikan konsep yang sudah dibelajarkan atau diberitahukan terlebih dahulu. Untuk kegiatan laboratorium bersifat inkuiri
adalah kegiatan laboratorium yang bertujuan untuk menemukan konsep atau fakta yang belum diketahui siswa sebelumnya. Dalam kegiatan laboratorium bersifat
inkuiri lingkungan belajar dipersiapkan untuk memberikan bimbingan secukupnya dalam rangka menjamin keberhasilan siswa dalam proses penemuan konsep
ilmiah. Dengan demikian kegiatan laboratorium bersifat inkuiri lebih dapat mengoptimalkan perkembangan keterampilan-keterampilan kerja ilmiah siswa
daripada laboratorium yang bersifat verifikatif.
2.3.3 Fungsi Laboratorium
Menurut Soejitno Lubis, 1993 fungsi laboratorium adalah sebagai berikut : 1.
Memberikan perlengkapan bagi pembelajaran teori yang telah diterima sehingga antara teori dan percobaan bukan merupakan dua hal yang
terpisah, keduanya saling mengkaji dan saling mencari dasar. 2.
Memberikan keterampilan kerja ilmiah bagi siswa. 3.
Menambahkan keterampilan dalam menggunakan alat dan media yang tersedia untuk mencari dan menemukan kebenaran.
4. Memupuk rasa ingin tahu siswa sebagai modal sikap ilmiah seorang calon
ilmuwan 5.
Membina rasa percaya diri sebagai akibat keterampilan dan pengetahuan atau penemuan yang diperolehnya.
Uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan utama kegiatan laboratorium adalah melatih siswa bekerja ilmiah untuk memperoleh pengetahuan,
keterampilan, dan sikap ilmiah.
2.4 Aktivitas Belajar