Daya Pembeda Tingkat Kesukaran

3.9.3 Daya Pembeda

Daya pembeda butir soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang dapat menjawab soal dengan siswa yang tidak dapat menjawab soal Arikunto, 2006: 188. Untuk menghitung daya beda soal menggunakan rumus berikut: Keterangan: = daya pembeda = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar = banyaknya peserta kelompok atas = banyaknya peserta kelompok bawah = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Pada tabel 3.4 disajikan kriteria daya pembeda soal. Tabel 3.4 Kriteria Daya Pembeda Nilai Daya Beda Kriteria 0,00 ≤ DP 0,20 Jelek 0,20 ≤ DP 0,40 Cukup 0,40 ≤ DP 0,70 Baik 0,70 ≤ DP ≤ 1,00 Baik Sekali D = negatif = semua soal tidak baik = soal perlu dibuang Berdasarkan uji coba diperoleh hasil perhitungan daya beda nomor 1 dengan sesuai kriteria maka soal nomor 1 termasuk Cukup, perhitungan daya beda nomor 1, selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 24. Untuk melihat perhitungan daya beda keseluruhan sebanyak 40 soal uji coba terdapat 14 soal dengan daya beda jelek, 22 soal dengan daya beda cukup dan 4 soal dengan daya beda baik, selengkapnya dapat dilihat pada tabel 3.5 Tabel 3.5 Daya Beda Soal Kriteria Nomor Soal Jumlah Jelek 3, 6, 7, 12, 14, 15, 20, 22, 29, 32, 35, 37,39, 40 14 Soal Cukup 1, 2, 4, 5, 8, 10, 11, 13, 16, 17, 18, 19, 21, 23, 25, 26, 27, 28, 33, 34, 36, 38 22 Soal Baik 9, 24, 30, 31 4 Soal Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 21.

3.9.4 Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran adalah angka yang menunjukkan indikator mudah sukarnya soal bagi siswa. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Tingkat kesukaran soal dapat dihitung dengan indeks kesukaran Arikunto, 2006: 210. Keterangan : TK = Tingkat kesukaran JBA = jumlah siswa yang menjawab benar pada kelompok atas JBB = jumlah siswa yang menjawab benar pada kelompok bawah JS A = banyak siswa pada kelompok atas JS B = banyak siswa pada kelompok bawah Pada tabel 3.6 disajikan kriteria tingkat kesukaran soal. Tabel 3.6 Kriteria Tingkat Kesukaran Nilai TK Kriteria 0,00 ≤ TK 0,30 Sukar 0,30 ≤ TK 0,70 Sedang 0,70 ≤ TK ≤ 1,00 Mudah Berdasarkan uji coba diperoleh hasil perhitungan tingkat kesukaran nomor 1 dengan TK= 0,86 sesuai kriteria maka soal no 1 termasuk soal mudah, perhitungan tingkat kesukaran nomor 1 selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 25. Untuk melihat perhitungan tingkat kesukaran keseluruhan sebanyak 40 soal uji coba terdapat 17 soal mudah, 19 dan 4 soal tidak valid, selengkapnya dapat dilihat pada tabel 3.7 Tabel 3.7 Tingkat Kesukaran Soal Kriteria Nomor Soal Jumlah Mudah 1, 3, 4, 5, 8, 10, 13, 20, 22, 23, 28, 33, 34, 35, 37, 38, 39 17 Soal Sedang 2, 6, 7, 9, 12, 15, 16, 18, 21, 24, 25, 26, 27, 29, 30, 31, 32, 36, 40 19 Soal Sukar 11, 14, 17, 19 4 Soal Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 21.

3.10 Analisis Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Generatif (Generative Learning) Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Konsep Cahaya

1 9 203

Pengaruh pembelajaran konstruktivisme dengan strategi generative learning terhadap hasil belajar siswa pada konsep senyawa hidrokarbon: Studi kasus di SMA Setia Budi Sungailiat Bangka

0 12 197

Penagruh pendekatan contextual teaching laering (CTL) terhadap hasil bejaran biologi siswa kuasi Ekperimen di SMPN 1 Cisauk

0 7 208

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN GENERATIVE LEARNING DENGAN Peningkatan Keaktifan Dan Hasil Belajar Matematika Melalui Pendekatan Generative Learning Dengan Penggunaan Metode The Study Group ( PTK pada siswa kelas VI

0 1 18

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN GENERATIVE LEARNING DENGAN Peningkatan Keaktifan Dan Hasil Belajar Matematika Melalui Pendekatan Generative Learning Dengan Penggunaan Metode The Study Group ( PTK pada siswa kelas VI

0 2 15

PENERAPAN PENDEKATAN GENERATIVE LEARNING DENGAN STRATEGI PEER LESSONS UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN PENERAPAN PENDEKATAN GENERATIVE LEARNING DENGAN STRATEGI PEER LESSONS UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA (PTK Pada Siswa Kelas X G

0 0 19

PENGARUH AGRESIVITAS DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA Pengaruh Agresivitas Dan Aktivitas Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Xi Ips Sma Negeri Kebakkramat.

0 1 15

PENGARUH AGRESIVITAS DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA Pengaruh Agresivitas Dan Aktivitas Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Xi Ips Sma Negeri Kebakkramat.

0 0 15

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL GENERATIVE LEARNING DENGAN BAHAN AJAR MODULAR TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF.

0 0 39

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE FSLC TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA

0 0 10