Teori Ausubel Teori Bruner

adanya kolaborasi antar siswa maka diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan penalaran siswa terhadap suatu konsep sehingga siswa mampu memecahkan masalah-masalah kompleks.

2.1.3.2 Teori Ausubel

David Ausubel mengemukakan teori belajar bermakna meaningful learning. Menurut Rifa’i Anni 2009: 210 menyatakan belajar bermakna adalah proses mengaitkan informasi baru dengan konsep-konsep relevan yang terdapat dalam kognitif seseorang. Menurut Suherman et al. 2003: 32 teori bermakna Ausubel membedakan antara belajar menemukan dengan belajar menerima. Pada belajar menerima peserta didik hanya menerima, jadi tinggal menghapalkannya, tetapi pada belajar menemukan, konsep ditemukan oleh peserta didik, jadi tidak menerima pelajaran begitu saja. Perbedaan lainnya adalah pada belajar menghafal, peserta didik menghafalkan materi yang sudah diperolehnya, tetapi pada belajar bermakna materi yang telah diperoleh itu dikembangkan dengan keadaan lain sehingga belajarnya lebih dimengerti. Teori belajar ini berkaitan dengan pembelajaran guided discovery dalam hal mengaitkan informasi baru dengan struktur kognitif yang dimiliki oleh siswa untuk menemukan pengetahuan atau konsep baru. Dengan kata lain, belajar bermakna terjadi pada pembelajaran guided discovery. Selain itu, teori Ausubel yakni pembelajaran bermakna berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menemukan penyelesaiaan dengan pengalamannya sendiri yang sudah didapat sebelumnya

2.1.3.3 Teori Bruner

Jerome Bruner sebagaimana dikutip dalam Rifa’i 2011 : 31-32 bahwa dalam menyusun teori perkembangan kognitif memperhitungkan enam hal sebagai berikut: 1 Perkembangan intelektual ditandai oleh meningkatnya variasi respon terhadap stimulus. 2 Pertumbuhan tergantung pada perkembangan intelektul dan sistem pengolahan informasi yang dapat menggambarkan realita. 3 Perkembangan intelektual memerlukan peningkatan kecakapan untuk mengatakan pada dirinya sendiri dan orang lain, melalui kata-kata atau simbol, mengenai apa yang telah dikerjkan dan apa yang akan dikerjakannya. 4 Interaksi antara guru dengan siswa adalah penting bagi perkembangan kognitif. 5 Bahasa menjadi kunci perkembangan kognitif. Setiap individu belajar menggunakan bahasa untuk memediasi peristiwa yang terjadi di dunia. 6 Pertumbuhan kognitif ditandai oleh semakin meningkatnya kemampuan menyelesaikan berbagai lternatif secara simultan, melakukan berbagai kegiatan secara bersamaan, dan mengalokasikan perhatian secara runtut pada berbagai situasi tertentu. Berbeda dengan Piaget, Bruner dalam memahami karakteristik perkembangan kognitif tidak didasarkan pada usia tertentu. Kemudian berdasarkan pengamatannya terhadap perilaku anak, Bruner pada akhirnya memiliki keyakinan bahwa ada tiga tahap perkembangan kognitif. Ketiga tahap perkembangan yang dimaksud yaitu: 1 tahap enaktif, 2 tahap ekonik, dan 3 tahap simbolik. Sesuai dengan teori Jerome Bruner Salah satu teori pembelajaran kognitif yang memberikan andil bagi dunia pembelajaran adalah belajar penemuan. Manusia harus aktif mencari pengetahuan mereka sendiri agar apa yang dicarinya lebih bermakna. Dalam hal ini termasuk ketika manusia memecahkan melalui ilmu pengetahuan yang dimilikinya sehingga pengetahuan yang digunakannya benar-benar bermakna. Aplikasi teori ini adalah pembelajaran aktif, dimana siswa hendaknya belajar sendiri, mengkontruksi pengetahuan sendiri melalui berbagai macam pengalaman. Hal ini sesuai dengan strategi pembelajaran Guided Duscovery Learning.

2.1.4 Pembelajaran Guided Discovery Learning

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model guided discovery learning terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep laju reaksi (quasi eksperimen di SMAN 72 Jakarta Utara)

5 19 165

Pengaruh model guided discovery learning terhadap hasil belajar siswa SMA pada konsep gerak melingkar beraturan

1 18 0

Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Sosiologi Siswa Kelas X SMA Negeri 29 Jakarta

1 27 0

Pengaruh model pembelajaran discovery learning terhadap hasil belajar sosiologi siswa kelas x sma negeri 29 jakarta

2 54 0

PENGARUH PEMBELAJARAN ROLE PLAY DAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI Pengaruh Pembelajaran Role Play Dan Guided Discovery Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Aktivitas Belajar Siswa Kelas VIII Semester Genap SM

0 3 15

PENGARUH PEMBELAJARAN ROLE PLAY DAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI Pengaruh Pembelajaran Role Play Dan Guided Discovery Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Aktivitas Belajar Siswa Kelas VIII Semester Genap SM

0 4 16

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA KONSEP REAKSI REDOKS.

0 3 13

Keefektifan Pembelajaran Lingkaran Menggunakan Guided Discovery Learning dengan Setting Kolaboratif Ditinjau dari Prestasi Belajar Matematika, Kemampuan Komunikasi Matematis, dan Self-Efficacy Matematis Siswa Kelas VIII SMP.

0 0 2

Pengaruh Model Pembelajaran Guided Discovery Learning terhadap Kemampuan Pemahaman dan Hasil Belajar Siswa Materi Operasi Aljabar Kelas VII SMP

0 2 10

KEEFEKTIFAN STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII MTS MADANI ALAUDDIN PAOPAO

0 2 149