siswa dalam penalaran matematis, memecahkan masalah matematika yang berpengaruh terhadap ketuntasan hasil belajar siswa.
2.3 Kerangka Berpikir
Data nilai UTS Genap Tahun 2014 2015 pada mata pelajaran matematika kelas VIII F di SMP Negeri 30 Semarang menunjukkan hasil yang belum
mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa pelajaran matematika masih sulit dipahami oleh sebagian besar
siswa. Berdasarkan data nilai UTS Genap Tahun 20142015 pada mata pelajaran
Kelas VIII F di SMP Negeri 30, memperlihatkan kurangnya keefektifan dalam pembelajaran yang dilakukan di kelas. Faktor yang menjadi penyebab terjadinya
hal tersebut salah satunya adalah proses pembelajaran yang dilakukan kurang maksimal.
Guru sebagai pembimbing siswa perlu memilih pembelajaran yang tepat. Salah satu pembelajaran yang dapat diterapkan adalah guided discovery.
pembelajaran guided discovery mengajarkan siswa bagaimana belajar, bagaimana mengingat, bagaimana berpikir, dan bagaimana memotivasi diri mereka sendiri.
Jadi, mengajarkan siswa bagaimana belajar merupakan suatu tujuan pendidikan yang sangat penting dan menjadi tujuan utama.
Salah satu faktor lainnya yang mendukung tercapainya tujuan pembelajaran adalah keterampilan guru dalam melakukan penilaian. Salah satu keterampilan
guru dalam melakukan penilaian yang dimaksud disini adalah penilaian tes superitem.
Sebuah tes superitem dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk memahami persoalan matematika secara bertahap sesuai kesiapannya, dan guru
dapat memberikan bantuan tepat kepada siswa berdasarkan respon siswa. Selain itu, soal bentuk lebih menantang, gurupun dapat melakukan kegiatan diagnostik
terhadap respon siswa sehingga guru dapat menentukan langkah-langkah yang diperlukan dalam mencapai tujuan pembelajaran. Pada beberapa tes hasil belajar
yang dilaksanakan di sekolah belum menggunakan tes penilaian hasil belajar berbentuk superitem. Sehingga guru kurang dapat mendiagnosis respon siswa
terhadap soal terkait materi yang diajarkan. Oleh karena itu, diadakannya penelitan terhadap hasil belajar dengan tes superitem. Namun, selain terdapat
kelebihan penggunaan tes superitempun memiliki kekurangan, yaitu akan memberikan kesulitan kepada guru dalam membuat atau menyusun butir-butir
soal superitem. Masih rendahnya kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal matematika
kelas 8, dan daya serap hasil ujian Nasional Mata pelajaran Matematika pada materi bangun ruang sisi datar yang masih rendah, sehingga pembelajaran guided
discovery dengan penilaian tes superitem diharapkan dapat menciptakan pembelajaran yang efektif khususnya pada materi bangun ruang sisi datar balok
dan kubus. Berdasarkan uraian tersebut di atas, peneliti menduga bahwa penerapan
pembelajaran guided discovery dengan penilaian tes superitem efektif terhadap hasil belajar siswa kelas VIII yang artinya bahwa pembelajaran guided discovery
learning dengan penilaian tes superitem mampu mencapai hasil belajar siswa
mencapai 80 siswa yang mencapai nilai rata-rata di atas 60, pencapaian waktu ideal aktivitas siswa dan guru, pencapaian kemampuan guru mengelola
pembelajaran minimal baik, dengan rata-rata nilai kemampuan guru mengelola pembelajaran dalam interval 4 sampai 5, banyak siswa yang memberi respon
positif terhadap kegiatan pembelajaran lebih besar atau sama dengan 80 dari jumlah subjek yang diteliti, dan rata-rata hasil belajar pembelajaran guided
discovery learning dengan penilaian tes superitem lebih dari rata-rata hasil belajar pembelajaran direct instruction dengan penilaian tes superitem.
2.4 Hipotesis Penelitian