Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Guided Discovery

Guru dalam tahapan ini membimbing siswa untuk merumuskan hipotesis sesuai permasalahan yang dikemukakan. 4 Fase 4 : Melakukan kegiatan penemuan Guru membimbing siswa melakukan kegiatan penemuan dengan mengarahkan siswa untuk memperoleh informasi yang diperlukan. 5 Fase 5 : Mempresentasikan hasil kegiatan penemuan Tahap ini guru membimbing siswa dalam menyajikan hasil kegiatan, merumuskan kesimpulan atau menemukan konsep. 6 Fase 6 : Evaluasi Guru mengevaluasi langkah-langkah yang telah dilakukan.

2.1.4.1 Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Guided Discovery

Menurut Carin Sund 1989: 93-94 sebagaimana dikutip oleh Suprihatiningrum 2013: 246, ada tiga alasan untuk guru menggunakan penemuan terbimbing, yaitu 1 sebagian besar dari guru lebih nyaman menggunakan pendekatan ekspositori, mungkin karena sudah lama sekali dikenal dalam dunia pendidikan; 2 jika menginginkan siswa menjadi seorang saintis yang selalu mengikuti perkembangan teknologi dan mampu menyelesaikan sains dengan petunjuk dan pendampingan guru. Penemuan terbimbing pada anak yang usianya lebih muda akan mengarahkan anak ke arah penemuan bebas atau inkuiri ketika anak menginjak masa remaja adolescene dan dewasa adulthood. 3 Pembelajaran dengan penemuan terbimbing akan mengembangkan kemampuan metode mengajar guru untuk mempertemukan berbagai macam tingkat pemahaman siswa dalam pembelajaran. Menurut Carin Sund 1989: 95-96 sebagaimana dikutip oleh Suprihatiningrum 2013: 244-245 bahwa keuntungan yang didapatkan siswa dengan belajar menggunakan penemuan terbimbing adalah sebagai berikut : 1 Mengembangkan potensi intelektual. Menurut Bruner, melalui penemuan terbimbing, siswa yang lambat belajar akan mengetahui bagaimana menyusun dan melakukan penyelidikan. Lebih lanjut dikatakan, Salah satu keuntungan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan penemuan terbimbing adalah materi yang dipelajari lebih lama membekas karena siswa dilibatkan dalam proses menemukannya. 2 Mengubah siswa dari memiliki motivasi dari luar menjadi motivasi dalam diri sendiri. Penemuan terbimbing membantu siswa untuk lebih mandiri, bisa mengarahkan diri sendiri, dan bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri. Siswa akan memotivasi diri sendiri melalui pembelajaran penemuan terbimbing. 3 Siswa akan belajar bagaimana belajar learning how to learn. Anak- anak dapat melibatkan secara aktif dengan mendengarkan, berbicara, membaca, melihat, dan berpikir. Piaget pun menegaskan bahwa tidak ada belajar tanpa aksi, jika otak anak selalu dalam keadaan aktif, pada saat itulah seorang anak sedang belajar. Melalui latihan untuk menyelesaikan masalah, seorang siswa akan belajar bagaimana belajar learning how to learn. 4 Mempertahankan memori. Pengetahuan yang dibangun sendiri akan lebih mudah bertahan dalam ingatan dan memori. Penelitian membuktikan, dengan pengaturan, informasi yang disimpan di dalam otak akan berkurang kerumitannya. Apalagi jika informasi tersebut dibangun sendiri yang salah satunya dengan penemuan terbimbing. Adapun kelebihan pembelajaran guided discovery yang dijabarkan oleh Marzano dalam Markaban 2008: 18 sebagai berikut. 1 Siswa dapat berpartisipasi aktif dalam pembelajaran yang disajikan. 2 Menumbuhkan sekaligus menanamkan sikap inquiry mencari-temukan 3 Mendukung kemampuan problem solving siswa. 4 Memberikan wahana interaksi antar siswa, maupun siswa dengan guru, dengan demikian siswa juga terlatih untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. 5 Materi yang dipelajari dapat mencapai tingkat kemampuan yang tinggi dan lebih lama membekas karena siswa dilibatkan dalam proses menemukannya. Adapun kekurangan atau kelemahan model Guided discovery learning yang dijabarkan oleh Markaban 2008: 18 sebagai berikut. 1 Waktu yang tersita lebih lama untuk materi tertentu. Tidak semua siswa dapat mengikuti pelajaran dengan cara ini. 2 Umumnya topik-topik yang berhubungan dengan prinsip dapat dikembangkan dengan model Penemuan Terbimbing, tidak semua topik dapat dikembangkan dengan model penemuan terbimbing. Agar pelaksanaan Guided discovery ini berjalan dengan efektif, beberapa langkah yang perlu ditempuh oleh guru matematika sebagaimana dijabarkan Markaban 2008 : 17 yaitu sebagai berikut. 1 Merumuskan masalah yang akan diberikan kepada siswa dengan data secukupnya, perumusannya harus jelas, hindari pernyataan yang menimbulkan salah tafsir sehingga arah yang ditempuh siswa tidak salah. 2 Dari data yang diberikan guru, siswa menyusun, memproses, mengorganisir, dan menganalisis data tersebut. Bimbingan guru dapat diberikan jika diperlukan saja. Bimbingan ini sebaiknya mengarahkan siswa untuk melangkah ke arah yang hendak dituju, melalui pertanyaan- pertanyaan, atau LKS. 3 Siswa menyusun konjektur prakiraan dari hasil analisis yang dilakukannya. 4 Guru memeriksa konjektur yang siswa buat bila dirasa perlu. Hal ini penting dilakukan untuk meyakinkan kebenaran prakiraan siswa, sehingga akan menuju arah yang hendak dicapai. 5 Apabila telah diperoleh kepastian tentang kebenaran konjektur tersebut, maka verbalisasi konjektur sebaiknya diserahkan juga kepada siswa untuk menyusunya. Di samping itu perlu diingat pula bahwa induksi tidak menjamin 100 kebenaran konjektur. 6 Sesudah siswa menemukan apa yang dicari, guru menyediakan soal latihan atau soal tambahan untuk memeriksa apakah hasil penemuan itu benar. Menurut Suprihatiningrum 2013: 246 dalam pelaksanaannya, pembelajaran penemuan terbimbing guided discovery learning lebih banyak diterapkan, karena dengan petunjuk guru siswa akan bekerja lebih terarah dalam upaya mencapai tujuan yang telah diterapkan. Namun, bimbingan guru bukanlah semacam resep yang harus diikuti, melainkan hanya merupakan arahan tentang prosedur kerja yang diperlukan.

2.1.5 Tes Superitem

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model guided discovery learning terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep laju reaksi (quasi eksperimen di SMAN 72 Jakarta Utara)

5 19 165

Pengaruh model guided discovery learning terhadap hasil belajar siswa SMA pada konsep gerak melingkar beraturan

1 18 0

Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Sosiologi Siswa Kelas X SMA Negeri 29 Jakarta

1 27 0

Pengaruh model pembelajaran discovery learning terhadap hasil belajar sosiologi siswa kelas x sma negeri 29 jakarta

2 54 0

PENGARUH PEMBELAJARAN ROLE PLAY DAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI Pengaruh Pembelajaran Role Play Dan Guided Discovery Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Aktivitas Belajar Siswa Kelas VIII Semester Genap SM

0 3 15

PENGARUH PEMBELAJARAN ROLE PLAY DAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI Pengaruh Pembelajaran Role Play Dan Guided Discovery Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Aktivitas Belajar Siswa Kelas VIII Semester Genap SM

0 4 16

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA KONSEP REAKSI REDOKS.

0 3 13

Keefektifan Pembelajaran Lingkaran Menggunakan Guided Discovery Learning dengan Setting Kolaboratif Ditinjau dari Prestasi Belajar Matematika, Kemampuan Komunikasi Matematis, dan Self-Efficacy Matematis Siswa Kelas VIII SMP.

0 0 2

Pengaruh Model Pembelajaran Guided Discovery Learning terhadap Kemampuan Pemahaman dan Hasil Belajar Siswa Materi Operasi Aljabar Kelas VII SMP

0 2 10

KEEFEKTIFAN STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII MTS MADANI ALAUDDIN PAOPAO

0 2 149