Adapun kisi-kisi, soal angket pada saat uji coba dapat dilihat pada Lampiran 45, 46. Kisi-kisi serta angket respon siswa terhadap penggunaan Guided
Discovery Learning pada pembelajaran matematika ditunjukkan pada Lampiran 49, dan 50.
3.6 Analisis Instrumen Penelitian
Instrumen tes superitem dan angket respon siswa yang telah dibuat diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui informasi mengenai mutu
instrumen yang digunakan. Uji coba dalam penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan tes kepada kelompok yang bukan merupakan sampel penelitian, yang
tingkatannya sama tetapi telah memperoleh materi dalam soal yang diberikan. Analisis instrumen yang digunakan untuk pengujian instrumen sebagai berikut.
3.6.1 Instrumen Tes
3.6.1.1 Uji Reliabilitas
Reliabilitas tes pada penelitian ini dihitung dengan menggunakan rumus alpha, Arikunto 2013:122 yaitu sebagai berikut.
∑
keterangan : r
11
: reliabilitas yang dicari ∑
: jumlah varians skor tiap item : varians total
n : banyaknya butir soal Rumus varians
2
= n
n x
x
2 2
Keterangan : : skor pada belah awal dikurangi skor pada belah akhir
: jumlah peserta tes Kriteria pengujian reliabilitas soal tes yaitu setelah didapatkan harga
, kemudian
harga tersebut
dikonsultasikan dengan
harga pada tabel. Jika
maka item soal yang diujicobakan reliabel.
Harga yang diperoleh kemudian dikonsultasikan dengan aturan
penetapan reliabel sebagai berikut. Tabel 3.5 Kriteria Reliabilitas
Reliabilitas Keterangan
Sangat tinggi Tinggi
Cukup Rendah
Sangat rendah Setelah ditemukan harga
kemudian ini dibandingkan dengan harga r
product moment dengan taraf signifikan 5 dan dk = banyaknya siswa. Jika maka instrumen soal dianggap reliabel.
Analisis reliabilitas soal uji coba tes superitem dilakukan dengan menggunakan program Microsoft Excel 2010, diperoleh hasil seperti yang
diperlihatkan pada Tabel 3.6.
Tabel 3.6 Hasil Analisis Reliabilitas Soal Uji Coba Tes Superitem
Kriteria 0,8556
Reliabilitas Sangat Tinggi Hasil analisis reliabilitas soal uji coba tes superitem menunjukkan bahwa
soal tersebut reliabel dengan reliabilitas sangat tinggi.
3.6.1.2 Validitas
1 Pengujian validitas isi Content Validity
Secara teknis pengujian validitas isi dapat dibantu dengan menggunakan kisi-kisi instrumen, atau matrik pengembangan instrumen. Dalam kisi-kisi itu
terdapat variabel yang diteliti, indikator sebagai tolak ukur dan nomor butir item pertanyaan atau pernyataan yang telah dijabarkan dari indikator. Dengan kisi-kisi
instrumen itu maka penguian validitas dapat dilakukan dengan mudah dan sistematis.
Validitas Isi dalam penelitian ini dikonsultasikan kepada validator yaitu Dr. Iwan Junaedi, M.Pd. dan Yustinus Tri Warsanto, S.Pd., dengan hasil sebagai
berikut. a
Lembar Validasi pada Instrumen Silabus Pembelajaran menunjukkan instrumen silabus pembelajaran dapat digunakan tetapi perlu sedikit revisi.
b Lembar Validasi pada Instrumen Tes Superitem menunjukkan layak
digunakan dengan perbaikan. c
Lembar Validasi pada Instrumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran menunjukkan layak digunakan dengan perbaikan.
d Lembar Validasi pada Instrumen Angket Respon Siswa terhadap
Pembelajaran menunjukkan instrumen dapat digunakan tetapi perlu sedikit revisi.
Pengujian validitas isi dalam penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 5, 31, 41, 48.
2 validitas butir instrumen
Anderson, sebagaimana dikutip oleh Arikunto 2013: 80, mengungkapkan bahwa sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak
diukur. Menurut Arikunto 2013: 87, untuk mengetahui validitas butir soal, digunakan rumus korelasi product moment, sebagai berikut.
r
xy
=
}
}{ {
2 2
2 2
y y
n x
x n
y x
xy n
keterangan : r
xy
= koefisien korelasi antara x dan y n = jumlah siswa
x
= skor total butir soal
y
= skor total Kriteria pengujian validitas dikonsultasikan dengan harga product momen
pada tabel dengan taraf signifikan 5 , jika r
xy
r
tabel
maka item soal tersebut dikatakan valid.
Analisis validitas instrumen uji coba, dengan memperhatikan rumus, ketentuan, dan kriteria tersebut, diperoleh hasil seperti yang diperlihatkan pada
Tabel. 3.7. Analisis validitas ini dilakukan dengan menggunakan program Microsoft Excel 2010.
Tabel 3.7 Hasil Analisis Validitas Instrumen Tes Uji Coba
Butir Soal
Kriteria 1
0,810 0,349
Valid
2 0,188
0,349 Tidak Valid
3 0,319
0,349 Tidak Valid
4 0,665
0,349 Valid
5
0,590 0,349
Valid
6
0,631 0,349
Valid
7 0,615
0,349 Valid
8 0,528
0,349 Valid
9 0,823
0,349 Valid
10
0,580 0,349
Valid
11
0,555 0,349
Valid
12 0,593
0,349 Valid
13 0,686
0,349 Valid
14 0,767
0,349 Valid
15
0,293 0,349
Tidak Valid
16 0,293
0,349 Tidak Valid
Setelah dilakukan analisis validitas butir soal tes uji coba superitem,
diketahui bahwa dari 16 butir soal tes uji coba superitem yang diujikan, 12 butir valid. Butir yang valid ini adalah butir soal nomor 1, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12,
13, 14. 3.6.1.3
Tingkat Kesukaran
Taraf kesukaran difficulty index merupakan bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal yang besarnya antara 0,00 sampai dengan 1,00.
Menurut Arifin 2012: 135, rumus taraf kesukaran untuk soal uraian adalah sebagai berikut.
Tingkat kesukaran diinterpretasikan berdasarkan Arifin 2012: 135, kriteria pada tabel berikut.
Tabel 3.8 Interpretasi Tingkat Kesukaran Range TK
Taraf Kesukaran 0,00
– 0,30 0,31
– 0,70 0,71
– 1,00 Sukar
Sedang Mudah
Analisis tingkat kesukaran ini dilakukan dengan menggunakan program Microsoft Excel 2010, diperlihatkan pada Tabel 3.9.
Tabel 3.9 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Tes Uji Coba
Nomor butir
Tingkat Kesukaran
Kriteria 1
0,765 Mudah
2
0,877 Mudah
3 0,763
Mudah
4 0,713
Mudah
5 0,471
Sedang
6
0,365 Sedang
7
0,400 Sedang
8 0,352
Sedang
9 0,496
Sedang
10 0,375
Sedang
11
0,179 Sukar
12
0,160 Sukar
13 0,383
Sedang
14 0,419
Sedang
15 0,069
Sukar
16
0,069 Sukar
Berdasarkan Tabel 3.9 diketahui bahwa dari 16 butir soal tes uji coba superitem yang diujikan, butir soal nomor 1, 2, 3, 4 memiliki kriteria mudah, butir
soal 5, 6, 7, 9, 10, 11, 12 memiliki kriteria sedang, butir soal 8, 13, 14, 15, 16 memiliki kriteria sukar.
3.6.1.4 Daya Pembeda