Identifikasi Periode Krisis Perbankan

Nilai ADF statistiknya menunjukan nilai yang lebih kecil dari nilai kritis 1 persen. Dan fase pergerakan semua variabel berbentuk leading, maka semua variabel pembentuk indeks komposit akan digunakan sebagai indikator dini yang menunjukan kerentanan nilai tukar. Tabel 4.4. Uji Stasioneritas dan Korelasi Silang Indikator dalam IMV Uji Stasioneritas Korelasi Silang dengan ISP Variabel IMV Nilai ADF Nilai Kristis McKinnon 1 persen Keterangan Fase LeadLag Time Coef IREER IDC IM2 ICPI IEQ -8.785495 -10.20585 -10.11411 -4.417978 -8.869741 -3.4812173 -3.4812173 -3.4812173 -3.4812173 -3.4812173 Stasioner 1 Stasioner 1 Stasioner 1 Stasioner 1 Stasioner 1 Leading Leading Leading Leading Leading 5 5 5 1 2 0.4275 0.4199 0.3489 0.4048 0.3706 Tabel 4.5. Uji Stasioneritas dan Korelasi silang Indikator dalam IBV Uji Stasioneritas Korelasi Silang dengan IBC Variabel IBV Nilai ADF Nilai Kristis McKinnon 1 persen Keterangan Fase LeadLag Time Coef ILDR IROA IOCOR IFL IIPI IDC IER ICPI -14.18620 -5.188319 -5.248009 -9.775907 -3.153170 -10.20585 -8.998236 -4.417978 -3.4812173 -3.4812173 -3.4812173 -3.4812173 -3.4812173 -3.4812173 -3.4812173 -3.4812173 Stasioner 1 Stasioner 1 Stasioner 1 Stasioner 1 Tidak Sta. 1 Stasioner 1 Stasioner 1 Stasioner 1 Leading Lagging Lagging Leading Leading Leading Leading Leading 2 4 6 5 4 12 5 4 0.3323 0.5483 0.4108 0.3234 0.1673 0.3366 0.4495 0.5750 Fase pergerakan yang dihasilkan untuk indikator yang digunakan dalam krisis perbankan ada beberapa yang memiliki fase pergerakan lagging, yaitu ROA dan OCOR. Hal ini berarti ROA dan OCOR lebih merupakan hasil atau dampak dari krisis itu sendiri dan tentunya tidak bisa digunakan dalam analisis kerentanan perbankan yang digunakan sebagai sistem deteksi dini. Oleh karena itu, menurut hasil uji cross correlation ROA dan OCOR harus dikeluarkan dalam komposit pembentuk IBV. IIPI tidak stasioner pada tingkat level, kestasioneran merupakan hal yang penting dalam analisis ini karena meskipun dipaksakan untuk dianalisis akan menghasilkan hasil regresi yang tidak baik dan tidak menggambarkan kejadian nyata yang terjadi. Selain itu, meskipun IIPI berbentuk leading namun nilai koefisisen korelasinya paling kecil diantara semuanya yaitu 0.1673. Berdasarkan pertimbangan tersebut maka indikator pembentuk indeks komposit kerentanan perbankan yaitu LDR, FL, DC, ER dan CPI.

4.3.2. Hasil Estimasi GARCH setiap Varibel dalam IMV dan IBV

Data siklikal yang telah memenuhi kriteria untuk dijadikan indikator komposit kerentanan melalui uji unit root dan uji korelasi silang, kemudian dicari threshold setiap indikator tersebut agar evaluasi kinerja setiap indikator dapat diketahui. Adapun threshold berasal dari nilai rata-rata ditambah dengan 1.5 standar deviasi dari conditional standar deviation CSD setiap indikator. Dimana Izt adalah variabel pembentuk komposit IMV atau IBV dalam bentuk siklikal yang telah distandarisasi. 2 t σ adalah conditional variance yang nantinya akan dihitung untuk mendapatkan CSD. Pada literatur-literatur keuangan conditional stándar deviation dari model GARCH menunjukan volatilitas Mirwan, 2003. Dalam berbagai referensi volatilitas biasa disimbolkan dengan σ t, secara statistik volatilitas ini sama dengan standar deviasi Putra, 2004. Sehingga proses filtering dengan menggunakan CSD untuk mendapatkan sinyal berdasarkan pada volatilitasnya yang berubah mengikuti waktu Garcia dan Herrera, 1999. Volatilitas pada penelitian ini menunjukan tingkat kerentanan setiap indikator, kerentanan yang semakin meningkat dan melebihi threshold yang ditentukan merupakan periode dimana sinyal krisis akan dihasilkan. Tabel4.6. Persamaan Ragam Hasil Estimasi GARCH untuk IMV Persamaan Ragam Variabel Coef Std.Erros Nilai-P IREER C ARCH1 0.001112 1.321573 9.60E-05 0.032607 0.0000 0.0000 IDC C ARCH1 0.005552 0.207974 0.000242 0.125189 0.0000 0.0967 IM2 C ARCH1 0.005996 0.180687 0.000421 0.164854 0.0000 0.2731 ICPI C ARCH1 0.003860 0.212853 0.009100 0.113900 0.9077 0.0000 IEQ C ARCH1 0.006973 0.074926 0.000626 0.123506 0.0000 0.5441 Berdasarkan tabel diatas, dengan tingkat kepercayaan 90 persen kerentanan setiap variabel yang akan dijadikan komposit tersebut menunjukan nilai probabilitas 0.0000 yang berarti threshold yang dihasilkan 90 persen adalah benar. Sedangkan untuk IREER dan IDC apabila sudah terjadi peningkatan kerentanan satu persen, kemungkinan besar kerentanan tersebut akan terus meningkat dibulan yang akan datang sebesar 1.32 persen dan 0.20 persen. Berdasarkan koefisien ARCH-nya secara berturut-turut variabel yang akan mudah terpengaruhi apabila terjadi guncangan atau volatil adalah REER, CPI, DC, M2, dan EQ dengan kenaikan kerentanan sebesar 1.32 persen, 0.21 persen, 0.20 persen, 0.18 persen dan 0.07. Kerentanan pada indikator pembentuk komposit IBV dipengaruhi oleh kerentanan pada bulan sebelumnya, hal ini mengindikasikan sekali saja terdapat peningkatan kerentanan maka kerentanan tersebut akan terus meningkat dibulan-