Hasil Estimasi GARCH setiap Varibel dalam IMV dan IBV

Adapun kinerja indikator dengan akurasi sinyal terbaik untuk krisis nilai tukar adalah REER dengan kemungkinan memprediksi sebesar 67 persen hal ini menandakan nilai tukar negara lain sangat mempengaruhi nilai tukar Indonesia karena dengan semakin bebasnya pergerakan modal, apabila terjadi guncangan pada satu negara akan dengan mudah mempengaruhi yang negara lainnya. REER mengandung komponen perubahan nilai tukar 8 negara mitra dagang utama Indonesia, dengan kata lain sinyal terbaik bagi krisis nilai tukar di Indonesia adalah pergerakan nilai tukar mata uang negara lain tersebut. Tabel 4.8. Evaluasi Akurasi Sinyal Indikator IMV Indikator Type I Error Type II Error 1-Type II Error NS Ratio Pc Komposit CA+C BB+D AA+C [BB+DAA+C] AA+B REER 0.77 0.03 0.23 0.13 0.67 DC 0.81 0.03 0.19 0.15 0.63 M2 0.81 0.03 0.19 0.15 0.63 CPI 0.88 0.06 0.12 0.50 0.33 EQ 0.92 0.04 0.08 0.50 0.33 Indikator dengan kontribusi terbesar berikutnya untuk mendeteksi krisis nilai tukar adalah kredit domestik dan jumlah uang beredar M2, yang sinyalnya mampu memprediksi krisis nilai tukar sebanyak 63 persen. Indikator berikutnya adalah IHK dan IHSG dengan probabilitas sinyal yang dikeluarkanya menunjukan krisis hanya 33 persen. Tetapi kemungkinan sinyal yang diikeluarkan IHK salah yaitu 50 persen sedangkan untuk IHSG sebesar 80 persen maka IHSG merupakan indikator yang kinerjanya dinilai paling rendah. Hal ini sesuai dengan penelitian Dewati, et al. 2004 dimana ditemukan efek dua arah antara gejolak nilai tukar dan gejolak pasar modal adalah rendah, dan pasar modal merupakan bagian dari sistem keuangan yang relatif terisolir dari sektor keuangan lainnya. Tabel 4.9. Peringkat Akurasi Sinyal Indikator dalam IMV Peringkat Type I Error Type II Error Sum of Error NS Ratio Pc 1 REER REER REER REER REE 2 DC DC DC DC DC 3 M2 M3 M2 M2 M2 4 CPI CPI CPI CPI CPI 5 EQ EQ EQ EQ EQ Berdasarkan kriteria tersebut maka indikator yang memiliki kinerja terbaik yaitu REER untuk setiap kategori. Urutan peringkat menunjukan peringkat untuk setiap kriteria pengujian juga, maka apabila diurutkan berdasarkan kinerjanya memprediksi krisis adalah REER, DC, M2, CPI dan EQ.

4.3.4. Kinerja Indikator dalam IBV Menghasilkan Sinyal

Indikator dini yang digunakan untuk memprediksi kerentanan perbankan yaitu indikator yang mewakili sektor internal perbankan yang menunjukan bagaimana industri perbankan tersebut beroperasi adalah LDR, ROA dan OCOR. Namun karena ROA dan OCOR tidak memenuhi kriteria sebagai leading indicator maka hanya LDR yang mewakili sektor internal perbankan. Variabel lainnya merupakan variabel eksternal perbankan dalam hal ini yang digunakan adalah indikator fundamental makroekonomi. Tabel 4.10. Evaluasi Akurasi Sinyal Indikator IBV Indikator Type I Error Type II Error 1-Type II Error NS Ratio Pc Komposit CA+C BB+D AA+C [BB+DAA+C] AA+B LDR 0.91 0.03 0.09 0.34 0.50 FL 0.85 0.03 0.15 0.20 0.63 DC 0.79 0.01 0.21 0.05 0.88 ER 0.76 0.00 0.24 0.00 1.00 CPI 0.88 0.05 0.12 0.43 0.44 Berdasarkan Tabel 4.10, ER memiliki nilai Pc terbesar yaitu 100 persen, berarti setiap sinyal yang dikeluarkan oleh ER memiliki kemungkinan 100 persen terjadinya krisis. Peluang terjadinya krisis yang tidak diantisipasi oleh sinyal sebesar 76 persen, namun krisis nilai tukar yang terjadi terdahulu dapat diantisipasi oleh sinyal yang dikeluarkan IMV sehingga setidaknya krisis dengan ukuran atau setarap dengan krisis terdahulu dapat diantisipasi sebelumnya. Type II Error IMV bernilai nol persen berarti setiap sinyal yang dikeluarkan tidak berpeluang sinyal tersebut salah, hal ini menunjukan meskipun nilai tukar jarang mengantisipasi sinyal tapi setiap sinyal dari ER keluar maka sinyal tersebut akan menunjukan krisis perbankan. Indikator yang memberikan kontribusi terbesar lagi yaitu kredit domestik yang sinyalnya dapat memprediksi krisis sebesar 88 persen, kemudian disusul dengan utang terhadap luar negeri dengan peluang sinyalnya memprediksi krisis sebesar 63 persen. Indikator internal perbankan yang menunjukan kinerja yang baik adalah LDR, dimana sinyalnya akan berpeluang 50 persen menghasilkan krisis. Keempat indikator ini merupakan indikator yang sinyalnya dapat memprediksi lebih dari 50 persen. Sehingga pergerakannya harus diperhatikan dengan seksama apabila sudah menunjukan adanya penurunan menuju kerentanan. Kinerja indikator dini untuk krisis perbankan, seperti terlihat dalam gambar bervariasi untuk setiap kriteria pengujian. Kecuali untuk tiga peringkat teratas yaitu ER, DC dan FL dalam setiap kriteria mereka konsisten dalam peringkatnya. LDR memiliki Pc dan NS Ratio yang baik, namun jumlah