Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

Adapun kelemahan dalam penelitian ini adalah: 1. Indikator yang digunakan dalam bentuk tingkat pertumbuhan, sehingga apabila terdapat efek yang konstan, variabel-variabel tersebut tidak dapat digunakan. 2. Penentuan periode krisis dengan mengkombinasikannya kedalam suatu indeks kemudian priode krisis ditentukan berdasarkan apakah indeks tersebut melebihi threshold atau tidak, menghasilkan perbedaan periode untuk mengidentifikasi krisis.

2.5. Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian yang dilakukan berhubungan dengan pembentukan indikator dini krisis nilai tukar dan perbankan. Penelitian Hardy dan Pazarbasioglu 1999 menggunakan metode analisis multinomial logit model yang diestimasi dengan maximum likelihood pada observasi 253 krisis yang terjadi di berbagai negara. Hasil penelitiannya menemukan bahwa krisis perbankan berhubungan dengan: 1 menurunnya GDP rill yang bersifat lama dan terus menerus mengalami penurunan; 2 meningkatnya boom siklus inflasi, ekspansi kredit, dan capital inflow; 3 meningkatnya tingkat suku bunga rill dan penurunan capital output ratio; 4 menurunnya real exchange rate dan menyebabkan guncangan perdagangan yang sangat merugikan. Penelitian Hadad, Santoso dan Arianto 2003 yang diberi judul: Indikator Awal Krisis Perbankan. Metode analisis yang digunakan adalah metoda maximum likelihood dalam model logit dan uji type I type II error untuk melihat faktor- faktor yang memberikan kontribusi terhadap industri perbankan. Variabel-variabel indipenden yang digunakan terbagi kedalam tiga kelompok besar yaitu: variabel sektor rill untuk menjelaskan tingkat efisiensi penggunaan kredit perbankan dan perubahan repayment capacity, variabel sektor perbankan untuk menjelaskan tingkat ketahanan perbankan terhadap perubahan-perubahan yang signifikan pada sisi asset maupun liabilities, dan variabel shock yang digunakan untuk menjelaskan faktor-faktor lain yang secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi sektor rill. Berdasarkan hasil penelitiannya, diperoleh keterkaitan antara terjadinya krisis perbankan dengan pertumbuhan GDP rill, real effective exchange rate, pertumbuhan pemberian kredit kepada sektor rill, perubahan simpanan masyarakat, pertumbuhan konsumsi swasta. Dengan menggunakan uji type I type II error indikator-indikator sektor rill, sektor perbankan dan shock dapat digunakan sebagai indikator awal krisis perbankan. Penelitian menggunakan Signal Approach Method SAM, dipelopori oleh Kaminsky , et. . al. . 1998 yang menggunakan pendekatan ini untuk mendeteksi krisis nilai tukar. Adapun penggunaan crisis window-nya adalah 24 bulan dengan studi kasus beberapa negara yang mengalami krisis dengan menggunakan data panel. Penelitian ini menganalisis indikator keuangan yang dapat dijadikan indikator dini krisis nilai tukar. Kemudian indikator dikategorikan kedalam indikator: capital account, debt profile, current account, international variabel, financial liberalization, real sector, fiscal variabel, structural factors dan political variabel dengan jumlah indikator yang diteliti yaitu 15 indikator. Garcia dan Herrera 1999 memperbaiki kinerja SAM dengan menambahkan empat metode filtering untuk mengekstraksi sinyal, selain itu setiap indikator dini tidak diuji setiap variabelnya, tetapi langsung diuji hasil agregasi setiap variabel dalam bentuk indeks kompositnya. Penelitian ini mengambil studi kasus untuk krisis yang dialami oleh Amerika Latin, dengan menggunakan crisis window 24 bulan. Penelitian dengan SAM digunakan oleh Agung et.al. 2002 untuk kasus Indonesia dengan menggunakan pendekatan yang dilakukan oleh Garcia dan Herrera 1999. Hasil penelitian ini menggunakan crisis window 24 bulan dengan hasil metode filtering yang terbaik dibandingkan dengan empat metode lainnya yaitu deviasi dari trend-nya dengan menggunakan HP filter dan GARCH. Penelitiannya hanya menganalisis kinerja indeks komposit tanpa menjelaskan kinerja masing-masing indikator karena tujuan dari penelitian ini hanya ingin mengetahui kinerja akurasi sinyal dari keempat metode filtering yang digunakan Garcia dan Herrera 1999 apabila diterapkan untuk kasus Indonesia. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Tambunan 2002 yang meneliti krisis nilai tukar untuk kasus Indonesia dengan menggunakan pendekatan yang digunakan oleh Kaminsky , et .. al. 1998 yaitu dengan menganalisis kinerja setiap indikator pembentuk indeks komposit. Penelitian yang dilakukan Agung ,, et. al. 2002 menjadi masukan untuk menentukan metode filtering yang digunakan pada penelitian ini, berbeda dengan penelitian tersebut yang menganalisis keempat metode filtering yang digunakan oleh Garcia dan Herrera 1999, penelitian ini hanya menggunakan satu metode filtering yang memiliki kinerja yang baik berdasarkan penelitian Agung et . al. 2002 tersebut yaitu metode filtering dengan mendeviasikan terhadap trend dengan Hodrick-Prescott filter kemudian diestimasi dengan model GARCH untuk menentukan threshold. Kinerja setiap indikator dini untuk krisis nilai tukar dan perbankan dianalisis kinerjanya untuk menetukan variabel yang memilki kinerja memprediksi yang baik seperti penelitian yang dilakukan oleh Tambunan 2002 dengan crisis window 12 bulan. Penelitian tentang sistem deteksi dini untuk kasus Indonesia hanya menganalisis sampai dengan periode 2002, padahal suatu sistem deteksi dini harus diperbaharui dan dipantau pergerakannya setiap saat. Oleh karena itu, penelitian ini mencoba menganalisis kinerja akurasi sinyal dengan SAM dengan adanya perpanjangan periode waktu sampai dengan 2005.

2.6. Kerangka Pemikiran