Pergerakan Siklikal Variabel Krisis Perbankan

persen sehingga berfluktuasi disekitar garis trendnya yang artinya mulai berada pada tingkat yang stabil. Gambar 4.3. Siklikal Perkembangan Suku Bunga Deposito 3 Bulan Penurunan tingkat suku bunga dalam negeri dapat mendukung upaya penyehatan perbankan serta memberikan dorongan bagi kebangkitan dunia usaha. Memasuki Februari 1998 suku bunga terus meningkat hingga 9 bulan kedepan yaitu Oktober yang mencapai 54.67 persen, sejalan dengan menurunnya tingkat inflasi dan perkembangan nilai tukar rupiah yang mulai membaik. Baru pada akhir 1998 suku bunga mulai menurun dan terus mengalami penurunan selama tahun 1999. Setelah itu suku bunga menuju kearah kestabilan dan tidak pernah berfluktuasi lebih dari 5 persen hingga saat ini.

4.1.2. Pergerakan Siklikal Variabel Krisis Perbankan

Kondisi perbankan yang tidak sehat terlihat dari meningkatnya jumlah kredit bermasalah secara tajam, apabila kondisi kualitas aktiva tidak terpengaruhi -.4 -.3 -.2 -.1 .0 .1 .2 .3 .4 95 96 97 98 99 00 01 02 03 04 05 II3 dengan banyaknya kredit macet tersebut, tentunya hal itu tidak akan membawa perbankan pada kondisi krisis. Oleh karena itu, dalam penelitian ini krisis perbankan ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah kredit bermasalah ditambah dengan adanya penurunan kecukupan modal yang tersedia pada bank-bank. Selain itu, bank yang kualitas aktivanya memburuk tentunya akan mengurangi dana pada masyarakat dan berusaha menambah modalnya, hal tersebut dilakukan dengan meningkatkan suku bunga. Masyarakat tidak akan mempercayakan simpanannya pada bank-bank dalam jangka waktu yang panjang karena takut kualitas aktiva perbankan tersebut tidak akan berangsur pulih. Oleh karena itu simpanan dalam jangka pendeklah yang lebih memungkinkan untuk menarik dana masyarakat. Sehingga, pernggunaan variabel kredit bermasalah, kecukupan modal dan suku bunga deposito 3 bulan secara bersama akan memberikan gambaran tentang kondisi krisis perbankan. Gambar 4.4. Siklikal Perkembangan Kredit Macet -.5 -.4 -.3 -.2 -.1 .0 .1 .2 .3 .4 95 96 97 98 99 00 01 02 03 04 05 INPL Trend jangka panjang tingkat pertumbuhan yang berasal dari pengolahan dengan metode Hodrick-Prescott HP menunjukan tingkat kestabilan, sehingga pertumbuhan kredit bermasalah yang mengalami deviasi yang cukup tinggi dari trend jangka panjangnya menunjukan adanya ketidakstabilan atau kerentanan pada NPL yang mulai terjadi pada pertengahan tahun 1997 sampai 1999. Namun meningkatnya permasalahan kredit macet dimulai sejak Juni 1996 dimana NPL tidak pernah lagi mengalami penurunan hingga Februari 1998. Setelah itu NPL terus berfluktuasi sebagai respon terhadap proses restrukturisasi yang dilakukan oleh pemerintah. Memasuki tahun 1999 fluktuasi yang terjadi tidak setinggi sebelumnya akan tetapi masih berada pada kondisi kerentanan. Sejak tahun 2002 fluktuasinya relatif stabil dengan tingkat penurunan dan pertumbuhan NPL yang tidak lebih dari dua persen, berarti permasalahan pada kredit macet mulai terselesaikan seiring dengan adanya perbaikan pada sektor rill. Gambar 4.5. Siklikal Perkembangan Kecukupan Modal Perbankan -.6 -.4 -.2 .0 .2 .4 .6 .8 95 96 97 98 99 00 01 02 03 04 05 ICAR Kecukupan modal perbankan sampai dengan akhir tahun 1997 masih relatif stabil. Januari 1998 terjadi penurunan CAR sebesar tiga persen, kemudian berfluktuasi cukup tinggi dan terus mengalami pengurangan modal dari Juni 1998 sampai Februari 1998. Setelah adanya bantuan dari pemerintah untuk menambah permodalan perbankan tersebut pertumbuhannya meningkat tinggi hingga mencapai 66 persen pada Juli 1999. Kemudian setelah Okober 1999 CAR terus mengalami peningkatan dan berangsur-angsur menuju kondisi stabil dengan hanya berfluktuasi tidak lebih dari 5.9 persen hingga saat ini. Adapun suku bunga deposito mengalami peningkatan hampir 40 persen dari deviasinya dan tetap tidak kembali menurun pada kondisi krisis yaitu pertengahan 1998 sampai awal 1999. Setelah itu meskipun masih berfluktuasi tetapi kecenderungannya terus meningkat yang kemudian sejak tahun 2000 tetap berada pada tingkat kestabilannya.

4.1.3. Pergerakan Siklikal