Validitas Reliabilitas Daya Pembeda

sesuai. Dalam penelitian ini yang menjadi observer adalah guru matematika kelas VII SMP Kesatrian 2 Semarang.

3.6.2.2 Lembar Observasi Aktivitas Peserta Didik

Lembar observasi aktivitas peserta didik digunakan untuk mengetahui aktivitas peserta didik yang dilakukan di setiap kali pertemuan. Tujuannya untuk mengetahui keaktifan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran. Lembar observasi ini diisi oleh seorang observer dengan memberi tanda checklist pada salah satu pernyataan yang dianggap paling sesuai. Dalam penelitian ini yang menjadi observer adalah guru matematika kelas VII SMP Kesatrian 2 Semarang.

3.7 Metode Analisis Data

3.7.1 Analisis Instrumen Penelitian

3.7.1.1 Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Rumus yang digunakan adalah rumus yang dikemukakan oleh Pearson, yang dikenal dengan rumus korelasi product moment sebagai berikut: Arikunto, 2009: 72 ∑ ∑ ∑ √{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ } Keterangan: : Koefisien antara dan : Banyaknya subjek yang diteliti ∑ : Jumlah skor tiap butir soal ∑ : Jumlah skor total ∑ : Jumlah kali skor tiap butir soal dengan skor total ∑ : Jumlah kuadrat skor butir soal ∑ : Jumlah kuadrat skor total Setelah diperoleh harga kemudian dibandingkan dengan yang taraf signifikan . Jika , maka butir soal tersebut dikatakan valid. Berdasarkan hasil perhitungan analisis validitas diperoleh bahwa butir soal nomor 1, 2, 3, 4, dan 5 dikatakan valid. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 9.

3.7.1.2 Reliabilitas

Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dikatakan memiliki taraf kepercayaan tinggi apabila tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Instrumen yang baik adalah instrumen yang dapat dengan ajeg memberikan data yang sesuai dengan kenyataan. Reliabilitas tes pada penelitian ini diukur dengan menggunakan rumus alpha sebagai berikut: Arikunto, 2009: 109 ∑ Keterangan: : Koefisien reliabilitas : Banyaknya butir soal : Varians skor total ∑ : Jumlah varians skor butir soal Dengan rumus varians : ∑ ∑ Hasil perhitungan kemudian dibandingkan dengan harga yang taraf signifikan . Jika maka item tes yang diujicobakan reliabel. Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas soal uraian dengan dan taraf signifikan diperoleh dan . Karena sehingga soal dikatakan reliabel. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 10.

3.7.1.3 Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal membedakan antara peserta didik yang berkemampuan tinggi dan peserta didik yang berkemampuan rendah. Untuk menghitung daya pembeda soal untuk tes yang berbentuk uraian menggunakan rumus sebagai berikut: Arifin, 2013: 133 ̅ ̅ Keterangan: : Daya pembeda ̅ : Rata-rata nilai kelompok atas ̅ : Rata-rata nilai kelompok bawah : Skor maksimum Selanjutnya, hasil perhitungan daya pembeda pada tiap butir soal dibandingkan dengan kriteria daya pembeda sesuai tabel 3.1. Tabel 3.1 Kriteria Daya Pembeda Daya Pembeda Kriteria Sangat baik Baik Cukup, soal perlu perbaikan Kurang baik, soal harus dibuang Berdasarkan hasil perhitungan daya pembeda diperoleh bahwa butir soal nomor 1 dan 3 memiliki kategori cukup dan harus diperbaiki, butir soal nomor 2 dan 5 memiliki kategori baik, dan butir soal nomor 4 memiliki kategori sangat baik. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 11.

3.7.1.4 Taraf Kesukaran

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN PBL BERBASIS NILAI KARAKTER BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI SEGIEMPAT KELAS VII

45 173 294

Pengaruh Kepercayaan Diri dan Aktivitas Belajar melalui Model PBL terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Materi Segiempat di SMP Negeri 3 Ungaran

2 30 212

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH Penerapan Pendekatan Saintifik Berbasis Mind Mapping Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika (PTK Pada Siswa Kelas VII A SMP Muhammadiya

0 3 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) MELALUI Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Dengan Strategi Problem Based Learning (PBL) Melalui Pendekatan Scientific Pada Pokok Bahasan Bangu

0 1 11

PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL ELICITING ACTIVITIES (MEA) DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA.

3 22 53

PENERAPAN TEKNIK METACOGNITIVE SCAFFOLDING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA SMA.

0 3 74

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TAPPS DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP.

1 4 33

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATERI SEGIEMPAT DENGAN PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SMP KELAS VII.

0 0 476

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Melalui Model PBL Dengan Pendekatan Saintifik Untuk Meningkatkan Pemecahan Masalah Dan Tanggung Jawab Materi Barisan Dan Deret Kelas XI - Universitas Terbuka Repository

0 1 334

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DAN PENDEKATAN CTL

0 0 14