berpendapat bahwa pengetahuan akan dibentuk oleh peserta didik apabila peserta didik selalu mencoba membentuk pengertian dari interaksi tersebut.
Sesuai dengan teori Piaget di atas, model PBL menghadirkan rasa ingin tahu peserta didik akan dihadirkan melalui pemberian permasalahan dunia nyata
yang menarik. Selain itu peserta didik secara aktif mencari infomasi untuk mengkontruk sebuah pengetahuan baru sesuai dengan pengetahuan yang telah
dimiliki sebelumnya melalui pemecahan masalah.
2.1.3 Teori Belajar Bruner
Perkembangan intelektual peserta didik tergantung pada perkembangan kognitif. Peningkatan perkembangan kognitif ditandai dengan semakin
meningkatnya kemampuan menyelesaikan berbagai permasalahan yang tidak rutin. Untuk mendukung kegiatan belajar peserta didik, guru hendaknya
memahami tahap-tahap perkembangan kognitif. Usia tidak menjadi dasar bagi Bruner dalam memahani karakteristik perkembangan kognitif.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan sesuai yang dikutip Rifai Anni 2010: 32-33, Bruner memiliki keyakinan bahwa ada tiga tahap
perkembangan kognitif, antara lain sebagai berikut: 1 tahap enaktif; 2 tahap ikonik; dan 3 tahap simbolik. Penjelasan secara rinci sebagai berikut:
1 Tahap Enaktif
Pada tahap ini anak memahami lingkungannya. Misalnya, tidak ada kata yang membantu orang dewasa ketika mengajar anak berlatih naik
sepeda. Belajar naik sepeda berarti lebih mengutamakan kecakapan motorik. Pada tahap ini anak memahami objek sepeda berdasarkan apa yang
dilakukannya, misalnya dengan memegang, menggerakkan, memukul, menyentuh, dan sebagainya.
2 Tahap Ikonik
Pada tahap ini informasi dibawa anak melalui imageri. Anak menjadi tahanan atas dunia perseptualnya. Anak dipengaruhi oleh cahaya tajam,
gangguan suara, dan gerakan. Karakteristik tunggal pada objek yang diamati dijadikan sebagai pegangan, dan pada akhirnya anak mengembangkan
memori visual. 3
Tahap Simbolik Pada tahap ini tindakan tanpa pemikiran terlebih dahulu dan
pemahaman perseptual sudah berkembang. Bahasa, logika, dan matematika memegang peran penting. Tahap simbolik ini memberikan peluang anak
untuk menyusun gagasan secara padat, misalnya menggunakan gambar yang saling berhubungan ataupun menggunakan bentuk-bentuk rumus tertentu.
Sesuai dengan teori Bruner di atas, pada proses pembelajaran anak harus berperan aktif di dalam kelas karena anak dipandang sebagai pemproses, pemikir
dan pencipta informasi. Hal tersebut sejalan dengan model PBL yang menekankan pada keaktifan peserta didik dalam menemukan pemecahan masalah untuk
mendapatkan informasi atau pengetahuan baru.
2.1.4 Teori Belajar Vygotsky