dikenai pendekatan saintifik dengan model PBL dan kelas kontrol dikenai model ekspositori.
3.2 Variabel Penelitian
Variabel diartikan karakteristik yang akan diobservasi dari satuan pengamatan. Karakteristik yang dimiliki satuan pengamatan keadaannya berbeda-
beda atau memiliki gejala yang bervariasi dari satu satuan pengamatan ke satu satuan pengamatan lainnya, atau untuk satuan pengamatan yang sama
karakteristiknya berubah menurut waktu atau tempat Muhidin dkk., 2011: 13. Variabel-variabel dalam penelitian ini menurut masing-masing hipotesis adalah:
1 Hipotesis pertama
Variabel bebas adalah model pembelajaran dan variabel terikat adalah kemampuan pemecahan masalah peserta didik kelas VII SMP Kesatrian 2
Semarang pada pokok bahasan segiempat. 2
Hipotesisi kedua Variabel bebas adalah model pembelajaran dan variabel terikat adalah
kemampuan pemecahan masalah peserta didik kelas VII SMP Kesatrian 2 Semarang pada pokok bahasan segiempat.
3 Hipotesisi ketiga
Variabel bebas adalah model pembelajaran dan variabel terikat adalah kemampuan pemecahan masalah peserta didik kelas VII SMP Kesatrian 2
Semarang pada pokok bahasan segiempat.
4 Hipotesis keempat
Variabel bebas adalah model pembelajaran dan variabel terikat adalah kemampuan pemecahan masalah peserta didik kelas VII SMP Kesatrian 2
Semarang pada pokok bahasan segiempat. 5
Hipotesis kelima Variabel bebas adalah model pembelajaran dan variabel terikat adalah
kemampuan pemecahan masalah peserta didik kelas VII SMP Kesatrian 2 Semarang pada pokok bahasan segiempat.
6 Hipotesis keenam
Variabel bebas adalah model pembelajaran dan variabel terikat adalah karakter rasa ingin tahu peserta didik kelas VII SMP Kesatrian 2 Semarang
pada pokok bahasan segiempat. 7
Hipotesis ketujuh Variabel bebas adalah model pembelajaran dan variabel terikat adalah
aktivitas belajar peserta didik kelas VII SMP Kesatrian 2 Semarang pada bahasan pokok segiempat.
3.3 Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan True Experiment Design eksperimen yang betul-betul dengan bentuk desain penelitian sebagai berikut:
1 Pre-test Post-test Control Group Design untuk mengukur kemampuan
pemecahan masalah Peneliti memilih True Experiment Design dengan bentuk Pre-test
Post-test Control Group Design untuk meneliti kemampuan pemecahan
masalah peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada desain ini objek penelitian ditempatkan secara random ke dalam kelas-kelas dan
ditampilkan sebagai variabel bebas yang diberi pre-test dan post-test. Nilai- nilai pre-test dan post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol kemudian
dibandingkan. Penelitian diawali dengan menentukan populasi dan memilih sampel
dari populasi yang ada. Sebelum kelas eksperimen dan kelas kontrol diberi perlakuan yang berbeda terlebih dahulu dilakukan pre-test dengan soal yang
sama untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah pada kedua kelas tersebut. Kemudian kelas eksperimen dikenai pendekatan saintifik dengan
model PBL dan kelas kontrol dikenai model ekspositori. Setelah mendapatkan perlakuan yang berbeda antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol, kemudian kedua kelas diberikan post-test dengan soal yang sama untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah pada kedua kelas
tersebut. 2
Pre-test Post-test Control Group Design untuk mengukur karakter rasa ingin tahu
Peneliti memilih True Experiment Design dengan bentuk Pre-test Post-test Control Group Design untuk meneliti karakter rasa ingin tahu
peserta didik kelas eksperimen. Kegiatan penelitian ini dilakukan dengan memberikan angket kepada peserta didik sebelum dan sesudah pelajaran
menggunakan pendekatan saintifik dengan model PBL.
3.4 Prosedur Penelitian