Fungsi dan Tujuan Program Paket B

22 peningkatan taraf hidup, ilmu pengetahuan dan teknologi Penyelenggaraan pendidikan kesetaraan program Paket B setara SLTP, 2005: 2-3. Adapun syarat peserta didik program Paket B setara SMP adalah warga masyarakat yang: 1. lulus Paket ASDMI 2. belum menempuh pendidikan di SMP dengan prioritas pertama 13- 15 tahun prioritas kedua 16-18 tahun, dan terakhir usia dewasa. 3. Putus SMPMTs 4. Tidak dapat bersekolah karena tidak ada sekolah atau letak sekolah yang tidak terjangkau, karena sudah terjun ke masyarakat, bekerja atau hal lain Apipudin, 2007: 32 Mengingat karakteristik peserta didik atau warga belajar program pendidikan kesetaraan adalah sangat spesifik, maka kurikulum pembelajaranpun berbeda dengan kurikulum pendidikan formal. Misalnya program Paket B setara SMPMTs, pembagaian bobot muatan substansial kajian pengetahuan adalah 60 dan muatan keterampilan 40. Selain itu layanan pendidikan kesetaraan baik bagi masyarakat pedesaan maupun masyarakat miskin di perkotaan tetap memperhatikan beberapa faktor antara lain : a perencanaan integratif, b memahami budaya setempat, c penguasaan bahasa, d akses kepada pendidikan dasar yang mengacu kepada keterampilan hidup yang sesuai potensi lokal, budaya dan suberdaya.

b. Struktur Kurikulum Program Paket B

Kurikulum pendidikan kesetaraan dikembangkan berdasarkan peraturan pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan kesetaraan program paket B setara SMP menekankan pada 23 kecakapan hidup yang disusun berdasarkan keadaan dan kehidupan sehari-hari, potensi lokal yng relevan terhadap berbagai kalangan seperti: petani, masyarakat pesisir, warga pondok pesantren, anak jalanan, PSK, warga lapas, dan pekerja anak dengan memperhatiakan kepekaan jender, konteks, kondisi, dan kebutuhan peserta didik. Kurikulum ini sekurang- kurangnya memuat: 1. Mata pelajaran yang berorientasi pembinaan akhlak mulia dan akademik yang setara dengan kompetensi minimal pendidikan dasar dan menengah. Mata pelajaran ini mencakup teori dan praktek sesuai dengan kondisi dan keperluan masing-masing kelompok peserta didik, yang terdiri atas: 1 Pendidikan Agama, 2 Pendidikan Kewarganegaraan dan Ilmu Pengetahuan Sosial, 3 Bahasa dan Sastra Indonesia, 4 Bahasa Inggris, 5 Matematika, 6 Pengetahuan Alam. 2. Mata pelajaran berorientasi kecakapan hidup termasuk kemampuan bekerja, kewirausahaan, berusaha mandiri, membuka lapangan kerja. Mata pelajaran inti terdiri dari: 1 Etika Belajar, 2 Kerumahtanggaan, 3 Ekonomi Lokal, 4 ketrampilan Bermatapencaharian mata pelajaraan pilihan sesuai potensi daerahmuatan lokal, 5 kesenian, 6 Teknologi Informasi dan Komunikasi, 7 OlahragaPendidikan Jasmani Peraturan Pemerintah No 19, 2005: 7-8. Kurikulum program pendidikan Paket B ini dikembangkan berdasarkan kurikulum pendidikan formal, akan tetapi dalam pelaksanaanya Paket B tentu terdapat modifikasi-modifikasi untuk mengembangkan program Paket B diantaranya waktu yang lebih flexibel.

c. Proses Pembelajaran

Setiap saat seseorang selalu belajar dari kejadian dan pengalamannya. Pendidikan kesetaraan berupaya untuk membuat 24 pembelajaraan individu dari berbagai kalangan menjadi lebih terarah dalam suatu proses pembelajaran yang berdiversifikasi sehingga dapat mencapai standar kompetensi lulusan dan dapat mengikuti proses penyetaraan sesuai jenjang pendidikan pada jalur pendidikan nonformal. Proses pembelajaran pendidikan kesetaraan dilaksanakan dengan mengunakan pendekatan induktif, konstruktif, dan belajar mandiri masyarakat, aspek pengalaman, bersifat aktif, responsif dan mengembangkan potensi peserta didik. 1 Metode pembelajaran Secara garis besar proses pembelajaran Paket B dilakukan dengan beberapa metode, dengan tetap memperhatikan aspek psikologis dan sosial kelompok masyarakat yang berbeda-beda. Beberapa metode yang dimaksud adalah: a. Metode konstruktif; merupakan metode yang sesuai dengan pengajaran dan pembelajaran berbasis kompetensi, dimana peserta didik membangun pengetahuanya dari diri sendiri. Peserta didik telah mempunyai ide tersendiri tentang suatu konsep yang belum dipelajari. Ide tersebut mungkin benar atau tidak. Tutor bertugas membetulkan konsep yang ada pada peserta didik atau untuk membentuk konsep baru. b. Metode kooperatif; mengalahkan peserta didik yang mempunyai berbagai kebolehan berinteraksi dan bekerja sama untuk menguasai sesuatu konsep atau ketrampilan bukan saja untuk diri sendiri tetapi juga untuk rekan-rekan yang lain, serta meotivasi semua peserta didik. c. Metode Interaktif; suatu kaidah yang melibatkan interaksi antar tutor dan peserta didik, antar peserta didik, peserta didik dengan komputer, atau peserta didik dengan lingkungan. d. Metode Eksperimen; proses pembelajaran dengan menjalankan kajian atau penyiasatan tentang suatu fenomena yang berlaku dalam alam sekitar. e. Tutorial; Tutor menerangkan pelajaran secara interaktif dengan membuka peluang kepada peserta didik untuk bertanya.