Sistem Penilaian Pendidikan Kesetaraan

34 c. Standar kompetensi mata pelajaran adalah kemampuan berfikir dan bertindak yang merupakan akumulasi dari pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang terkandung dalam masing-masing mata pelajaran dalam program paket B setara SMP. Tolak ukur keberhasilan program Paket B adalah apabila peserta didik lulus dan memiliki kompetensi- kompetensi yang telah diuraikan.

C. Sanggar Kegiatan Belajar

Sanggar Kegiatan Belajar SKB: adalah “... unit pelaksana teknis Dinas Pendidikan KabupatenKota di bidang pendidikan luar sekolah nonformal ”, Profil UPTD SKB Kabupaten Kulonprogo, 2005: 2. SKB secara umum mempunyai tugas membuat percontohan program pendidikan nonformal, mengembangkan bahan belajar muatan lokal sesuai dengan kebijakan dinas pendidikan kabupatenkota dan potensi lokal setiap daerah. Sanggar Kegiatan Belajar Kulonprogo merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang menangani Pendidikan Luar Sekolah yang memiliki tugas pokok serta fungsinya sebagai pembuat percontohan dan pengendali mutu Program Pendidikan Luar Sekolah dan pemuda. Pendidikan luar sekolah melaksanakan program pembelajaran yang berorientasi pada kebutuhan masyarkat dan kebutuhan dunia kerja pasar. Dalam melaksanakan kegiatnnya, SKB mempunyai dasar hukum secara yuridis dan dasar operasional yang melandasi pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya. Hal ini mengingat bahwa sasaran Pendidikan Luar Sekolah adalah mereka yang memerlukan kebisaan yang cepat dan menghasilkan. Sehingga 35 dapat dikatakan bahwa SKB merupakan lembaga pendidikan alternatif bagi masyarakat yang tidak berkesempatan mengikuti pendidikan dilembaga pendidikan formal. Warga belajar adalah warga masyarakat yang mengikuti pembelajaran di SKB. Instruktur atau tutor adalah guru yang bertugas untuk menyampaikan materi ajar. Di SKB semua warga belajar dapat memilih program yang ditawarkan dengan syarat mudah. Pelaksanaan pembelajarannya pun tidak terikat dengan peraturan sekolah formal. Biaya relatif tidak memberatkan karena didukung dana rutin dari APBD dan dana tambahan dari Block Grant. Mengacu pada teori pembelajaran, maka program kesetaraan di SKB akan lebih efektif bila materi dan strategi pembelajarannya disesuaikan dengan kebutuhan warga belajar. Pengelola penyelenggara program adalah orang yang ditunjuk sebagai koordinator sekaligus sebagai fasilitator bila tutor berhalangan hadir.

D. Evaluasi Program 1. Definisi Evaluasi

Kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation yang berarti penilaian atau penaksiran John M. Echols dan Hasan Shadily: 1983. Evaluasi adalah proses penilaian. Penilaian ini bisa menjadi netral, positif atau negatif atau merupakan gabungan dari keduanya. Saat sesuatu dievaluasi biasanya orang yang mengevaluasi mengambil keputusan tentang nilai atau manfaatnya 36 Suharsimi Arikunto 2004:1 evaluasi adalah “Kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan ”. Fungsi utama evaluasi dalam hal ini adalah menyediakan informasi-informasi yang berguna bagi pihak decision maker untuk menentukan kebijakan yang akan diambil berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan Worten Sanders 1973: 19 mendefinisikan evaluasi sebagai “The determination of worth of a thing. It includes obtaining information for use in judging the worth of a program, product, procedure, or objective or the potential utility of alternative approaches designed to attain specified objectives”. Worten dan Sanders dalam hal ini menyatakan evaluasi merupakan kegiatan untuk menentukan nilai atau harga tentang sesuatu, termasuk mendapatkan informasi yang bermanfaat dalam menilai keberadaan suatu program, produk, prosedur serta alternatif strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan Menurut Kirkpatric 1994: 20 “there are three reasons for evaluating programs. The most common reason is that evaluation can tell us how to improve future programs. The second reason is to determine whether a program should be continued or dropped. The third reason is to justify the existence of the training department. ” Kirkpatric menjelaskan bahwa ada tiga alasan untuk mengevaluasi program pelatihan. Alasan yang paling umum adalah bahwa evaluasi dapat memberitahu kita bagaimana untuk meningkatkan program di masa