Sasaran Program Kesetaraan Paket B 1. Definisi Program Paket B
24
pembelajaraan individu dari berbagai kalangan menjadi lebih terarah dalam suatu proses pembelajaran yang berdiversifikasi sehingga dapat
mencapai standar kompetensi lulusan dan dapat mengikuti proses penyetaraan sesuai jenjang pendidikan pada jalur pendidikan nonformal.
Proses pembelajaran pendidikan kesetaraan dilaksanakan dengan mengunakan pendekatan induktif, konstruktif, dan belajar
mandiri masyarakat, aspek pengalaman, bersifat aktif, responsif dan mengembangkan potensi peserta didik.
1 Metode pembelajaran Secara garis besar proses pembelajaran Paket B dilakukan dengan
beberapa metode, dengan tetap memperhatikan aspek psikologis dan sosial kelompok masyarakat yang berbeda-beda. Beberapa metode
yang dimaksud adalah: a. Metode konstruktif; merupakan metode yang sesuai dengan
pengajaran dan pembelajaran berbasis kompetensi, dimana peserta didik membangun pengetahuanya dari diri sendiri. Peserta
didik telah mempunyai ide tersendiri tentang suatu konsep yang belum dipelajari. Ide tersebut mungkin benar atau tidak. Tutor
bertugas membetulkan konsep yang ada pada peserta didik atau untuk membentuk konsep baru.
b. Metode kooperatif; mengalahkan peserta didik yang mempunyai berbagai kebolehan berinteraksi dan bekerja sama untuk
menguasai sesuatu konsep atau ketrampilan bukan saja untuk diri sendiri tetapi juga untuk rekan-rekan yang lain, serta meotivasi
semua peserta didik.
c. Metode Interaktif; suatu kaidah yang melibatkan interaksi antar tutor dan peserta didik, antar peserta didik, peserta didik dengan
komputer, atau peserta didik dengan lingkungan. d. Metode Eksperimen; proses pembelajaran dengan menjalankan
kajian atau penyiasatan tentang suatu fenomena yang berlaku dalam alam sekitar.
e. Tutorial; Tutor menerangkan pelajaran secara interaktif dengan membuka peluang kepada peserta didik untuk bertanya.
25
f. Diskusi; Tutor menugaskan peserta didik untuk mendiskusian isu tertentu yang berkaitan dengan tema pelajaran dan dalam waktu
yang sama tutor membimbing dan memberi pengarahan. g. Penugasan; Tutor memberikan tugas kepada peserta didik, baik
secara individual maupun kelompok, tugas-tugas yang berkaitan dengan pelajaran.
h. Praktek; Tutor menerangkan dan memberikan contoh tentang cara-cara membuat keterampilan tertentu, kemudian diikuti dan
diterapkan peserta didik. i. Belajar mandiri; Proses belajar di luar jam pelajaran formal
dimana peserta didik mempelajari pelajaran atau mempraktekan sesuatu keterampilan dengan bantuan teman ataupun orang lain.
j. Demonstrasi; Proses belajar dengan mengunakan alat peraga. k. Observasi;
Proses belajar
dengan memperhatikan
dan menganalisa obyek pembelajaran.
l. Simulasi; Proses pembelajaran dengan bermain peran atau mengunakan alat peraga atau bukan alat sesungguhnya.
m. Studi kasus; proses belajar untuk mengembangkan kemampuan memecahkan masalah penyelengaraan pendidikan kesetaraan
program paket B, 2005: 23-24 Metode pembelajaran sangat mempengaruhi proses pembelajaran.
Metode yang tepat akan mempengaruhi ketercapaian tujuan program pembelajaran.
2 Pembelajaran dengan Modul “Pembelajaran dengan modul adalah suatu pendekatan
pembelajaran mandiri yang berisikan penguasaan kompetensi dari bahan kajian yang dipelajari peserta didik dengan waktu tertentu
sesuai dengan k ondisinya” winkel, 1999: 421. Fungsi pembelajaran
modul adalah untuk memastikan semua peserta didik menguasai kompetensi yang diharapkan dalam suatu materi ajar sebelum pindah
ke materi ajar selanjutnya melalui pembelajaran mandiri. Sementara tujuan pembelajaran modul adalah untuk mengurangi keragaman
kecepatan belajar dari peserta didik agar mencapai satu tingkat