Adalah penyebab penting diare pada bayi, khususnya di negara berkembang dan tidak membahayakan pada sebagian orang dewasa. Mungkin
ditularkan melalui air yang digunakan untuk mencuci botol, karenanya, botol susu bayi sebaiknya direbus setelah dicuci untuk mencegah diare. EPEC melekat pada
sel mukosa usus kecil. Akibat dari infeksi EPEC adalah diare cair, yang biasanya sendiri tetapi dapat juga menjadi kronik. Gejala yang dapat ditimbulkan apabila
apabila terinfeksi E.coli jenis antara lain : panas dingin, sakit kepala, kram usus, diare berair.
2. Entero invasive Escherichia coli EIEC
Menyebabkan penyakit yang mirip dengan shigelosis. Hanya menyerang
manusia. Cukup membahayakan karena dapat menyebabkan penyakit disentri. Biasanya ditandai dengan tinja yang mengandung darah.
3. Entero toksigenic Escherichia coli ETEC
Merupakan salah satu bakteri penyebab diare dengan penyakit terdapat
pada manusia, babi, biri-biri, kambing, anjing, dan kuda. ETEC menghasilkan 2 enterotoksin yaitu LT enterotoksin dan ST enterotoksin. Faktor- faktor permukaan
untuk perlekatan sel bakteri pada mukosa usus penting di dalam pathogenesis diare, karena sel bakteri melekat terlebih dahulu pada sel epitel mukosa usus
sebelum bakteri mengeluarkan toksin. 4.
Entero hemoragic Escherichia coli EHEC Bakteri ini hidup dalam daging merah. Bentuk diare sangat berat dan
dengan sindroma uremia hemolitik, suatu penyakit akibat ginjal akut, anemia hemolitik mikriangiopatik, dan trombositopenia. Banyak kasus colitis hemoragik
dan komplikasinya dapat dicegah dengan memasak daging sapi sampai matang.
2.4.2 Sifat-sifat Escherichia coli
Escherichia coli E.coli merupakan bakteri mempunyai ukuran panjang 2,0-6,0 um, tersusun tunggal, berpasangan dengan peritikus Supardi, 2001.
Escherichia coli E.coli tumbuh pada suhu antara 10˚C-40˚C, dengan suhu
optimum 37˚C dan mati pada suhu 60˚C selama 30 menit, tidak bisa bertahan pada tempat yang kering dan kena pembasmi hama. Escheria coli E.coli relative
peka terhadap panas, segera hancur oleh suhu pasteurisasi dan pemanasan. Sedangkan proses pembekuan tidak akan membinasakan bakteri, sehingga dapat
hidup dalam suhu yang rendah dalam jangka waktu relative panjang Volk dan Wheleer, 1984.
2.4.3 Penyakit-Penyakit yang Disebabkan Oleh Escherichia coli E.coli
Bakteri ini dapat menyebabkan terjadinya epidemic penyakit-penyakit saluran pencernaan makanan seperti kolera, tifus, disentri, diare dan penyakit
cacing. Bibit penyakit ini berasal dari feses manusia yang menderita penyakit- penyakit tersebut. Indikator yang menunjukkan bahwa air rumah tangga sudah
dikotori feses adalah dengan adanya Escherichia coli E.coli dalam air tersebut karena dalam feses manusia baik dalam keadaan sakit maupun sehat terdapat
bakteri ini dalam tubuhnya.
Bakteri Escherichia coli E.coli dapat juga menimbulkan pneumonia, endokardtidis, infeksi pada luka dan abses pada organ. Bakteri ini juga merupakan
penyebab utama meningitis pada bayi yang baru lahir dan penyebab infeksi tractor urinarius pyelonephritis cysticis pada manusia yang dirawat di rumah sakit
infeksi nosokominal. Pencegahannya dilakukan melalui perawatan yang sebaik- baiknya di rumah sakit yaitu berupa pemberian antibiotic dan tindakan antiseptic
dengan benar. Beberapa penyakit yang sering timbul akibat bakteri Escherichia coli
adalah: 1.
Penyakit diare Bakteri Escherichia coli E.coli yang menyebabkan diare sangat sering
ditemukan diseluruh dunia. Bakteri ini diklasifikasikan oleh ciri khas sifat-sifat virulensinya dan setiap grup menimbulkan penyakit melalui mekanisme yang
berbeda seperti yang sudah diutarakan. Gejalanya yaitu diare yang merupakan buang air besar yang encer dengan frekuensi 4x atau lebih dalam sehari, kadang
disertai muntah, badan lesu atau lemah, panas, tidak nafsu makan, bahkan darah dan lender dalam kotoran. Diare bisa menyebabkan kehilangan cairan dan
elektrolit sehingga bayi menjadi rewel atau terjadi gangguan irama jantung maupun perdarahan otak.
2. Infeksi saluran kemih
Penyebab yang paling sering dari infeksi saluran kemih dan merupakan penyebab infeksi saluran kemih pertama pada kira-kira 80 wanita muda.
Gejalanya yaitu sering kering, disuria, hermaturia, dan piura. Kebanyakan infeksi ini disebabkan oleh Escherichia coli E.coli dengan sejumlah tipe antigen O.
3. Sepsis