2. Test Penegasan Comfirmative Test
I. Test Pendahuluan Persumtive Test
Media yang biasa digunakan adalah lactose broth Cara pemeriksaan :
1. Siapkan 7 tabung reaksi yang masing-masing berisi media lactose
broth sebanyak 10ml. tabung disusun pada rak tabung reaksi, masing- masing tabung diberi tanda :
a Nomor Urut
b Tanggal Pemeriksaan
c Volume
2. Dengan pipet steril ambil bahan pemeriksaan yang telah disiapkan
yaitu sampel pecel. Masukkan ke dalam : Tabung 1 s.d 5 masing-masing sebanyak 10 ml
Tabung ke-6 sebanyak 1 ml Tabung ke-7 sebanyak 0,1 ml
Masing-masing tabung tersebut digoyang-goyang agar specimen dan media tercampur.
3. Inkubasikan pada suhu 37˚C selama 24 – 48 jam diperiksa ada
tidaknya pembentukan gas pada tabung durham. Catat semua tabung yang
menunjukkan peragian
lactose pembentukkan
gas. Pembentukkan gas pada tabung durham pada test pendauluan
dinyatakan test +positif, dan dilanjutkan dengan test penegasan. Bila test negative berarti coliform negative dan tidak perlu dilakukan test
penegasan.
II. Test Penegasan Comfimative Test
Media yang digunakan : Brilliant Green Lactose Broth BGLB 2. Test ini untuk menegaskan hasil positif dari test pendahuluan.
Cara pemeriksaan : 1
Dari tiap – tiap persumtive yang positif , dipindahkan 1 – 2 ose ke dalam
tabung comfirmative yang berisi 10 ml BGLB 2. Dari masing –
masing tabung comfirmative diinokulasikan ke dalam 2 tabung BGLB 2.
2 Satu seri tabung BGLB 2 diinkubasikan pada suhu 35˚– 37˚C selama
24˚ – 48 jam untuk memastikan adanya coliform dan satu seri yang lain diinkubasikan pada suhu 44˚C selama 24 – 48 jam untuk
memastikan adanya coliform tinja. 3
Pembacaan dilakukan setelah 24 – 48 jam dengan melihat jumlah tabung BGLB yang menunjukkan positif gas.
Test penegasan ini merupakan test yang minimal harus dikerjakan untuk pemeriksaan bakteriologi makanan dan minuman.
III. Pembacaan Hasil Test Penegasan
Pembacaan hasil dari test penegasan dilakukan dengan menghitung jumlah tabung yang menunjukkan adanya gas baik pada seri tabung yang
diinkubasikan pada suhu 44 ˚C, angka yang diperoleh dicocokkan dengan
tabel MPN, maka akan diperoleh index MPN coliform untuk tabung yang diinkubasi pada suh
u 44˚C.
3.6 Definisi Operasional
1. Pecel ialah makanan yang terdiri dari beragam sayuran dan
menggunakan sambal bumbu kacang sebagai komposisi utamanya.
2. Hygiene sanitasi makanan adalah upaya untuk mengendalikan faktor
tempat, peralatan, orang, bahan, pembuat pecel yang dapat atau mungkin dapat menimbulkan pencemaran makanan.
3. Pemilihan bahan pecel adalah pengadaan bahan pecel yang berasal dari
sayur dan buah yang masih segar, kacang tanah, dan gula merah yang tidak layu kering atau memar, tidak busuk, tidak berjamur dan tidak
memiliki rasa aneh saat dimakan. 4.
Penyimpanan bahan pecel adalah tempat khusus untuk menyimpan bahan pecal sebelum diolah dalam keadaan bersih dan tertutup dengan baik.
5. Pengolahan pecel adalah proses pembuatan pecel dimana penjamah
memakai alat pelindung diri saat mengolah pecel serta menggunakan peralatan yang bersih.
6. Penyimpanan pecel adalah tempat khusus penyimpanan pecel yang sudah
jadi pada tempat yang bersih dan tertutup dengan baik. 7.
Pengangkutan pecel adalah pemindahan pecel dari tempat pengolahan ke tempat penyajianpenjualan dimana tempat pecel dan sendokpengambil
pecel dipisah, diletakkan ditempat yang tertutup dan terhindar dari debu. 8.
Penyajian pecel adalah pecel disajikan dalam wadah piring atau daun yang telah terjaga kebersihannya, menggunakan peralatan yang bersih serta
penyaji berpakaian yang rapi.
9. Kandungan Escherichia coli E.coli dalam pecel adalah ada atau tidaknya
Escherichia coli E.coli ditemukan pada pecel yang merupakan indicator pencemaran. Dengan menggunakan metode MP Most Probable
Number. Memenuhi syarat apabila 0 per 100ml sampel negatif dan tidak memenuhi syarat apabila 0 per 100ml sampel positif.
10. Pemeriksaan Most Probable Number MPN dilakukan terhadap bahan
pemeriksaan yang telah disiapkan dengan menggunakan metode tabung ganda.
3.7 Aspek Pengukuran
Aspek pengukuran adalah melihat gambaran hygiene sanitasi pengolahan pecel yang dijual di Pasar Petisah Medan yang meliputi pemilihan bahan pecel,
penyimpanan bahan pecel, pengolahan pecel, penyimpanan pecel, pengangkutan pecel dan penyajian pecel. Jika salah satu pentayaan dari observasi pada enam
tahap hygiene sanitasi tidak sesuai dengan 6 prinsip hygiene sanitasi makanan maka hasil observasi tidak memenuhi syarat kesehatan. Jika dalam hasil
pemeriksaan diperoleh data yang menunjukkan bahwa terdapat bakteri Escherichia coli E.coli dalam pecel, maka jajanan tersebut tidak memenuhi
syarat kesehatan dan tidak layak dikonsumsi masyarakat.
3.7.1 Observasi
Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi berupa pertanyaan
yang menyajikan 2 jawaban, yaitu “Ya” dan “Tidak” dan pemeriksaan hanya menggunakan 2 dua skor, yaitu :
1.Yang termasuk jawaban Ya a, skornya = 1
Merupakan jawaban yang sesuai dengan ketentuan 6 prinsip hygiene sanitasi makanan
2. Yang termasuk jawaban Tidak b, skornya = 0
3.8. Teknik Pengolahan Data
Data yang telah diumpulkan kemudian diolah dengan cara : 1.
Editing, yaitu proses memeriksa data yang sudah dikumpulkan, meliputi kelengkapan isian, keterbacaan tulisan, kejelasan jawaban, relevansi
jawaban, keseragaman satuan data yang digunakan, dan sebaginya. 2.
Coding, yaitu kegiatan memberikan kode pada setiap data yang terkumpul di setiap instrument penelitian. Kegiatan ini bertujuan untuk memudahkan
dalam penganalisisan dan penafsiran data 3.
Tabulating, yaitu memasukkan data yang sudah dikelompokkan ke dalam tabel-tabel agar mudah dipahami.
4. Analisis Data, yaitu pengolahan data secara statistik pada dasarnya suatu
cara mengolah data kuantitatif sederhana, sehingga data penelitian tersebut mempunyai arti. Pengolah data melalui teknik penelitian dapat dilakukan
dengan berbagai cara, diantaranya adalah distribusi frekuensi dan ukuran pemutusan.
3.9. Teknik Analisis Data
Data diperoleh dari hasil observasi hygiene sanitasi pembuat pecel yang telah diolah akan dianalisa secara deskriptif, disajikan dalam bentuk tabel
distribusi dan dinarasikan dengan kepustakaan yang relevan. Data hasil pemeriksaan laboratorium bakteri Escherichia coli E.coli diolah kemudian
disajikan dalam bentuk tabel.
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Pasar Petisah 4.1.1. Geografi
Kecamatan Petisah terletak 3 km dari Pusat Kota Medan dengan batas- batas sebagai berikut BPS, 2007 :
1. Sebelah Barat : berbatasan dengan Kecamatan Medan Helvetia
2. Sebelah Timur : berbatasan dengan Kecamatan Medan Barat
3. Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kecamatan Medan Baru
4. Sebelah Utara : berbatasan dengan Kecamatan Medan Barat
Kecamatan Medan Petisah dengan luas wilayahnya 13,16 km, memiliki 7 kelurahan dengan 70 lingkungan. Kecamatan ini merupakan salah satu daerah
pusat perdagangan Kota Medan. Terdapat pusat-pusat perbelanjaan, pasar, pertokoan dan perbankan dimana banyak pedagang jajanan yang berjualan, salah
satunya adalah pedagang pecel.
4.2. Hasil Penelitian 4.2.1. Karakteristik Pedagang Pecel
Karakteristik Pedagang Pecel di Pasar Petisah meliputi jenis kelamin dan umur pembuat pecel. Dapat diketahui bahwa jenis kelamin 10 pedagang 100
yang berjualan pecel di Pasar Petisah adalah perempuan. Pedagang dengan golongan umur 26-30 tahun berjumlah 2 pedagang 20, golongan umur 31-35
tahun berjumlah 1 pedagang 10, pedagang dengan golongan umur 36-40 berjumlah 2 pedagang 20, golongan umur 41- 45 tahun berjumlah 2 pedagang
20, pedagang dengan golongan umur 46-50 berjumlah 1 pedagang 10, dan pedagang dengan golongan umur 51-55 berjumlah 2 pedagang 20.
Karakteristik pedagang berdasarkan lamanya berjualan pecel Pasar Petisah dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut :
Tabel 4.1 Distribusi Pedagang Pecel Berdasarkan Lama Berjualan Pecel
Di Pasar Petisah Tahun 2015
No Lama Berjualan thn
Jumlah Presentase
1. 2
– 4 5
50 2.
5 – 7
5 50
Jumlah 10
100
Berdasarkan tabel 4.2, diketahui pedagang yang telah berjualan 2 – 4 tahun
berjumlah 5 orang 50, dan pedagang yang telah berjualan 5 – 7 tahun
berjumlah 5 orang 50.
4.2.2. Enam Prinsip Hygiene Sanitasi Pada Pedagang Pecel
Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan pada pedagang pecel yang menjajakan dagangannya di Pasar Petisah, diketahui bahwa 6 enam prinsip
hygiene sanitasi telah dilakukan oleh pedagang pecel di Pasar Petisah yang secara rinci disajikan dalam tabel 4.2 hingga 4.7.
4.2.2.1 Pemilihan Bahan Pecel
Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan pada pedagang pecel dalam pemilihan bahan baku pecel dapat dilihat dalam tabel 4.2 berikut :
Tabel 4.2 Distribusi Pedagang Pecel Berdasarkan Pemilihan Bahan Pecel Yang